"Kau kemana saja sih? Kenapa baru mengangkat panggilanku?" tanya Jungkook saat Yeri menerima panggilannya.
"Aku baru saja menyelesaikan jadwalku, dan sekarang baru sampai dorm.." jawab Yeri sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
Terdengar dengusan pelan dari Jungkook di seberang panggilan. "Besok siang aku sudah sampai di Korea. Dan setelah itu kita harus bertemu" ucap Jungkook tegas.
"Aku tidak bisa, besok aku harus ke Singapore, ada jadwal disana"
"Besoknya?"
"Tidak bisa, jadwal kami benar-benar padat. Aku minta maaf, sepertinya kita hanya bisa bertemu nanti di MAMA"
"Kalau oppa ingin bicara, bicarakan saja di sini.." sambungnya kemudian.
"Tidak bisa."
"Memang apa yang ingin kau bicarakan?"
"Tentang hubungan kita"
Yeri tersentak. Terakhir kali Jungkook mengatakan kalimat itu adalah saat peristiwa 3 tahun lalu. Jungkook mengajaknya bertemu untuk membahas hubungan mereka, dan berujung pada hubungan mereka yang akhirnya kandas.
"Apa yang ingin kau tanyakan? Aku akan menjawabnya" Yeri mencoba mengatur nada suaranya agar tetap terlihat tenang, walaupun faktanya dalam hati ia tidak merasa demikian.
"Kau kembali menemui Jaehyun dibelakangku?"
Yeri memejamkan matanya rapat, menghalau rasa kesalnya saat Jungkook kembali membahas masalah Jaehyun.
"Tentu saja, kami baru saja menyelesaikan jadwal bersama.."
"Kau tahu bukan itu yang aku maksud disini"
"Lalu apa?"
"Tidak bisakah kau menghargai hubungan kita Yeri-ah? Aku muak sekali melihatmu dekat dengan lelaki lain. Kau kira aku bisa baik-baik saja melihat itu semua?"
Hati Yeri terasa tertusuk saat mendengar kalimat Jungkook yang menyiratkan bahwa seolah-olah ia adalah gadis yang gampangan. Jungkook benar-benar menyakiti hatinya sekarang.
"Setelah hampir 2 tahun, kau masih mempertanyakan apa aku menghargai hubungan kita? Wow.. Kau benar-benar..." Yeri tekekeh sinis.
"Oke.. Aku sedang dalam mood yang buruk untuk membahas hal kekanak-kanakan seperti ini, aku tutup telefonnya"
Yeri segera memutuskan panggilannya. Gadis itu kembali menyandarkan tubuhnya di sofa sambil terpejam.
Bulir air mata terlihat jatuh dari ujung kelopak matanya yang masih terpejam. Ia kemudian meraih bantal sofa kemudian meredam tangisnya disana agar para unnie nya tidak mendengar.
***
"Jeon Jungkook, apa yang kau lakukan?" ucap Taehyung kesal, saat ia mendapati Jungkook tengah memarahi kekasihnya lewat panggilan.
"Sebaiknya kau jangan ikut campur urusanku" jawab Jungkook acuh. Taehyung menipiskan bibirnya menahan kesal.
"Anak ini benar-benar..." Taehyung menghela napas panjang, ia kemudian duduk di ruang sofa yang kosong disebelah Jungkook.
"Kenapa tidak bisa dibicarakan baik-baik?" Jungkook mendelik kesal.
"Sudah kubilang kau jangan ikut campur" nada suara Jungkook mulai meninggi. Dan Taehyung sukses menaikkan kadar emosinya hingga melampaui batas.
"Terserah. Ini terakhir kalinya aku mengingatkanmu ya. Kau sudah menggali lubangmu sendiri! Tinggal tunggu tanggal mainnya, kau akan bernasib sama seperti tiga tahun yang lalu. Kau akan kehilangan dia jika kau tak bisa merubah kebiasaanmu yang seperti ini..."
"Jangan bertingkah seolah kau tahu segalanya" kekeh Jungkook sinis.
"Dia akan terus bersamaku, tidak peduli jika dia menolaknya, aku tidak akan kehabisan cara untuk menahannya pergi" sambungnya kemudian.
Taehyung menggeleng tidak habis pikir. "Itu bagus, tapi cara yang sudah kau susun di otakmu sama sekali tidak bagus. Bagaimana bisa kau menahannya saat dia benar-benar tidak menginginkanmu?"
"Dia mencintaiku!"
"Kita lihat sampai mana dia akan bertahan mencintai lelaki egois sepertimu!" kali ini kedua rekan satu tim itu saling melempar pandangan tajamnya. Jungkook dengan rahangnya yang mengeras, dan Taehyung dengan kekehan sinisnya.
"Kau sudah tidak ada kesempatan lagi. Kalian akan sulit bertemu nantinya. Telepon dia sekarang dan bicaralah baik-baik atau kau akan menyesal nantinya. Pikirkan baik-baik" Taehyung menepuk bahu Jungkook pelan, kemudian lelaki itu bangkit dan berjalan menuju ranjangnya untuk tidur.
Dan berujunglah Jungkook yang termenung sendirian meratapi nasib hubungannya dengan Yeri yang sedang diujung tanduk.
Jungkook benar-benar marah saat ia tidak sengaja melihat pemandangan Jaehyun dan Yeri yang sedang duduk berduaan di cafetaria lewat video call nya dengan Mingyu dan Dokyeom yang memang saat itu sedang mengunjungi Jaehyun di kantornya.
Dia cukup jeli untuk mengenali Yeri disana, walaupun Mingyu secara mati-matian menggeser angle kamera dengan cepat hingga ia tidak bisa melihat pemandangan itu lebih jauh.
Ia benar-benar marah, Jaehyun benar-benar tidak mendengarkan peringatannya untuk tidak kembali mendekati Yeri. Dan cukup sampai disini kesabarannya diuji.
***
Paksain update dengan mood yang lagi jelek gara-gara Jungkook yang keliatan jutek banget pas di MAMA. Bener-bener gak paham sama ekspresi Jungkook pas liat special stage nya NCTVelvet.
Dan kepercayaanku pada Jungri sedikit diuji sekarang. Tolong semangatin aku... Supaya tetep bisa sabar jadi shipper mereka, hueee 😭
Sebentar lagi mau update part selanjutnya, tetep voment dan share ya... Kalau nutut, insyaallah nanti malem banget aku update yang selanjutnya..
Makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...