"Kau terlambat dua puluh menit..."
Jeongguk menyengir kecil sambil menggigit kecil bibirnya menahan gemas melihat Yeri. Gadis itu menyandarkan tubuh mungilnya di pinggiran meja makan apartment Jeongguk sambil menatapnya kesal.
Ya. Jeongguk memang terlambat dari waktu yang mereka sepakati untuk bertemu. Jadilah Yeri sedikit kesal pada lelaki itu, pasalnya setelah ini pun gadis itu juga harus segera pergi karena ada jadwal. Mereka hanya punya waktu tiga jam, dan dua puluh menitnya terbuang karena keterlambatan Jeongguk.
Jeongguk menghampiri Yeri kemudian menarik pinggang gadis itu mendekat. "Maaf.. Tadi aku harus menemui Jaehyun dulu, dia membutuhkan bantuanku."
Yeri mengernyit penuh selidik. "Apakah dia sudah mengatur waktunya lebih dulu denganmu daripada aku?"
Jeongguk semakin tidak bisa menahan senyuman gelinya. "Astaga.. Dia sedang membutuhkan bantuanku sayang, apa aku harus diam saja ketika temanku meminta bantuan?" Jeongguk menunduk dengan niat mengecup bibir Yeri, namun sepertinya gadis itu masih kesal dan lebih memilih memalingkan wajahnya hingga bibir Jeongguk hanya bisa mendarat di pipinya.
"Tapi kau terlambat.. Kau tahu kan waktu kita juga tidak banyak. Waktu kita semakin terbuang-"
"Waktu kita semakin terbuang kalau kau terus mengomel padaku." potong Jeongguk dengan santai sambil menatap Yeri dengan senyuman khasnya.
Yeri memejamkan kedua matanya sesaat menahan kesal. Bagaimanapun, lelaki itu benar. Waktu mereka tidak banyak dan rasanya sia-sia jika sampai setengah waktu mereka yang tersisa di isi dengan pertengkaran.
"Sepertinya kau sedang tidak dalam mood yang baik.." Jeongguk mengangkat kecil dagu Yeri, mempertemukan tatapannya dengan tatapan gadis itu.
"Kau yang merusak mood ku.. Ingat.." ujar Yeri sinis.
Jeongguk tertawa, dengan gemas ia menarik wajah Yeri mendekat dan memberi kecupan kilat di bibir mungil gadisnya yang sedang mengerucut sebal. "Kau lucu sekali jika sedang kesal seperti ini.." bisiknya sambil kembali mencium bibir Yeri, kali ini sedikit lebih lama karena Yeri merespon dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Jeongguk.
"Sudah tidak marah lagi?" kekeh Jeongguk saat ia melepas ciumannya.
Yeri menyembunyikan senyumnya sambil menunduk malu. Dalam hati ia merutuki betapa agresifnya tadi ia merespon ciuman Jeongguk, padahal kan semestinya ia masih kesal pada lelaki itu.
"Memangnya Jaehyun oppa butuh bantuan apa?" Yeri mengalihkan pembicaraan dengan segera menenggelamkan tubuhnya di dada Jeongguk, memeluk lelaki itu erat.
Jeongguk tersenyum kecil sebelum ia membalas pelukan Yeri sambil mengusap lembut helai rambut panjang gadis itu. "Hanya sedikit meminta saran pada orang yang lebih berpengalaman sepertiku.." jawabnya.
Yeri mengernyitkan dahi bingung. "Memangnya apa?" tanyanya.
Jeongguk tertawa pelan sebelum mengurai pelukannya dan beralih mencubit kedua pipi Yeri gemas. "Rahasia.. Ini urusan pria, wanita tidak boleh tau.." bisiknya sebelum kembali mengecup pipi Yeri.
Yeri mendengus bosan. Namun pada akhirnya gadis itu mengangguk pasrah juga, lagipula ia juga sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya. Ada yang lebih penting disini, yaitu menghabiskan waktunya bersama Jeongguk sebelum keduanya kembali benar-benar sibuk.
"Jangan cemberut begitu. Bagaimana kalau kita pesan makanan? Apapun yang ingin kau makan.." ucap Jeongguk sambil menyerahkan ponselnya pada Yeri.
Dalam hitungak detik, wajah kesal Yeri berganti menjadi senyuman cerah. "Benarkah?" tanyanya takjub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfic"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...