17. You're My World

5.8K 509 27
                                    

Jeongguk mengernyit heran saat menyadari bahwa kurang lebih setengah jam ia bermain ponsel sambil berbaring di paha Yeri, namun lelaki itu sama sekali tidak mendengar suaranya.

Jeongguk mendongak, dan tertawa kecil. Ternyata benar sesuai dugaan, gadis itu tertidur. Yeri tertidur dengan posisi kepala mendongak keatas dan bersandar di sofa. Pasti leher gadis itu terasa sakit dan tidak nyaman tidur dengan posisi seperti itu.

Dengan cepat, Jeongguk bergerak bangun.

Kali ini Yeri menggerakkan kepalanya miring kekiri sehingga sebagian wajah gadis itu tertutup rambut pendeknya yang menjuntai berantakan karena pergerakan gadis itu.

Jeongguk tersenyum kecil, gadisnya ini benar-benar sangat cantik dalam keadaan apapun. Ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak menggerakkan tangannya merapikan rambut yang menutupi sebagian wajah cantik gadisnya, menyibaknya dan menyelipkan sebagian rambut yang menutupi tersebut ke daun telinga milik gadis itu.

Cantik.

Jeongguk tidak ada hentinya menyuarakan satu kata itu untuk mewakili betapa indah gadis di depannya ini.

"Tidurlah yang tenang, aku mencintaimu.." Jeongguk membenarkan posisi kepala Yeri menjadi tegak kembali kemudian mendaratkan bibirnya di dahi, kedua kelopak mata, hidung, kedua pipi dan terakhir di bibir gadis itu.

"Aku akan memindahkanmu di kamar baby. Kau pasti sangat tidak nyaman tidur dengan posisi seperti itu." Jeongguk menyelipkan tangannya di leher dan belakang lutut gadis itu, kemudian mengangkatnya dengan mudah seperti sedang mengangkat sekarung kapas.

Tubub Yeri terasa ringan sekali dalam pelukan Jeongguk. Sebenarnya saat pertemuan mereka beberapa waktu lalu  Jeongguk tidak serius mengatakan tubuh Yeri berat, justru sebaliknya, tubuh gadis itu benar-benar ringan dan pas sekali dalam dekapannya. Saat Jeongguk mengatakan tubuhnya berat, semata-mata ia hanya ingin mengerjai gadis itu.

"Oppa, apa Yeri unnie pingsan?" tanya Yurim saat Jeongguk berpapasan dengan adik sulung Yeri di ruang tamu.

Yurim pun mensejajari langkah Jeongguk menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar Yeri.

Jeongguk tertawa. "Tidak, dia hanya kelelahan.."

Yurim mengangguk. "Tapi si pemalas itu bukannya baru saja bangun? sekarang sudah tidur lagi? Ckckck..." Yurim menggelengkan kepalanya sambil tertawa geli.

"Mungkin dia sangat lelah sekali. Oppa juga mengantuk..." Jeongguk berpura-pura menguap sehingga membuat Yurim tertawa.

"Ya sudah oppa tidur juga sana. Tapi hanya tidur ya. Not doing anything.." Yurim menggerakkan kedua jarinya yang membentuk V dengan tanda kutip.

Jeongguk sedikit tersentak. Ia sedikit kaget bahwa Yurim bisa mengatakan hal seperti itu. Cepat-cepat Jeongguk merubah ekspresinya agar gadis kecil ini tidak curiga.

"Memangnya anything yang kau maksud seperti apa? Aku tidak mengerti." Jeongguk mencoba terlihat tidak paham dengan arah pembicaraan adik Yeri.

"Ya anything. Yang biasanya dilakukan oleh dua orang dewasa, yang seperti di film-film yang ku tonton.." jawab Yurim polos. Gadis itu mengerucutkan kedua tangannya, membentuk simbol ciuman dengan tangan dan bibir yang saling dimajukan.

Jeongguk tertawa sumbang. Sebenarnya ia sedikit salah tingkah sekarang. Cepat-cepat lelaki itu berdehem untuk menetralkan suasana.

"Yurim-ah.. Oppa dan Eonni tidak pernah melakukan hal semacam itu. Dan sebaiknya jangan terlalu banyak menonton film, tidak baik. Kau belum cukup umur." ucap Jeongguk yang dijawab gelengan tidak setuju dari Yurim.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang