Ketika Megan membuka matanya. Ada Carlos dan juga Moreno juga satu cowok entahlah siapa yang sedang menungguinya dan juga seorang perempuan hamil yang sedang terbaring di sofa lainnya.
Megan mengerang pelan karena pusing serta mual yang masih saja dirasakannya, lalu kemudian melihat Moreno duduk dihadapannya. "Njing. Lo jawab gue ya?"
"Apaan sih? Gue sakit nih, lo mau tanya apaan" Megan memegangi kepalanya lalu berusaha menatap Moreno yang sudah duduk di depannya dengan geram,
"Lo ke Bali pas long weekend?"
"Huh?" Megan mengerutkan keningnya
"Lo ke Bali pas long weekend?"
Carlos sudah akan menelan ludah dan melirik ke arah adiknya. Clara masih juga belum sadarkan diri.
"Iya, kenapa lo?" Jawab Megan dengan santai. Sebenarnya dia masih belum 100% tersadar dan masih pening
Moreno memejamkan matanya sesaat dan kemudian menatap adiknya lagi dengan tajam. "Sekarang gue tanya serius, Gan. Lo..."
Carlos memilih untuk mendekat dan kemudian ikut menatap tajam Megan sementara Uta sudah memasang kupingnya lebih lebar agar bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.
Megan mengerutkan keningnya. Masih bingung dan sulit mencerna apa yang terjadi. Tapi sedetik sebelum Moreno bicara. Megan ingat dia melihat perempuan itu. "Eh? Lo bukan mau nuduh kalo gue yang buntingin tu cewek, kan?"
Gantian Moreno yang frustasi sekarang. Masalahnya sudah jelas kalau Megan pelakunya karena Clara pingsan dihadapan mereka tadi. "Gila, lo. Sumpah"
Moreno menampar adiknya sampai Megan memandang tidak percaya kepada kakaknya, "Apaan sih anjing! Lo sok banget nuduh gue yang hamilin. Lo pikir gue apa?!"
"Lo ngaku aja anjing! Gak usah banyak bacot, Gan! Gue tau kelakuan lo selama ini! Gue tau sendiri lo muntah-muntah macem cewek hamil!" Bentak kakaknya
"Elu sinting, ya? Gue bilang gue masuk angin! Mana buktinya kalo gue yang buntingin!"
Uta membanting kipas dengan kasar kemudian melangkah menuju Megan lalu menuding cowok itu dengan tajam, "Gila lo, bedebah! Anjing, bangsat banget lo brengsek! Lo kan yang perkosa temen gue terus ninggalin dia gitu aja di hotel!"
Apa-apaan?! Megan menatap tajam kepada Uta tidak mau kalah, "Eh, lo jangan bacot ya. Anjing. Gue gak perkosa temen lo. Dia sendiri yang mau sama gue! Asal lo tau aja ya gue kali yang ditidurin sama dia! Terus lo bilang apa?! Hah? Gue ninggalin tuh cewek?! Gue cari anjing itu cewek tapi temen lo yang kabur gitu aja, berarti apa gak one night stand namanya! Anjing bacot lo!"
"Megan!" Moreno membentak sekali lagi dan kemudian menatap tajam adiknya yang sudah sepenuhnya sadar. "Jadi lo yang ngelakuin semua ini?"
Good. Sekarang kakaknya juga menuduhnya. "Apasih anjing? Kan gue bilang kalo gue cuma tidurin itu cewek terus dia yang kabur dari gue! Hah! Lo punya bukti apa kalo gue yang hamilin! Gila lo perutnya segede gitu ya kali gue yang buntingin"
"Itu anak lo brengsek! Lo pikir adek gue cewek murahan, Gan! Biadab lo emang anjing, lo! Sini lo!"
Belum sempat Carlos menarik kerah seragam Megan. Moreno sudah lebih dulu melayangkan tinjunya ke wajah Megan sampai adiknya memegangi pipinya dan darah segar mengalir ke seragam Megan.
"Lo apa-apaan setan!" Megan berdiri dan kemudian menarik kerah kakaknya, "Lo nuduh gue gitu, Ren! Anjing ya? Gue ini adik lo, Ren! Sadar lo, gila!"
Moreno balas mencengkram kerah Megan dengan emosi, "Elo gila bangsat! Itu jelas-jelas anak lo Megan!"
"Buktinya mana anjing! Jangan banyak bacot doang. Lo pikir gue doang gitu yang nidurin dia! Kalo gue yang nidurin itu cewek gak mungkin perutnya segede gitu bangsat!" Megan menatap dengan emosi dan berteriak tidak peduli kepada Clara yang masih pingsan di sofa tak jauh dari tempatnya berdiri
Kali ini Carlos yang meraih kerah Megan dan menghajar cowok itu sampai Megan menghindar dan terbaring di lantai. "Brengsek lu, Gan! Gue udah anggep lo adek gue sendiri! Lo rusak adik gue! Lo pikir dia cewek murahan! Anjing! Sialan lo, Gan! Gue tau dari Eri kalo nama lo yang lo pake check in di kamar hotel, Gan! Anjing gue gak nyangka itu lo! Biadab lo mau bukti apa lagi hah?!" Makinya sambil memukul kearah wajah dan perut Megan berkali-kali. Sumpah Carlos ingun membunuh Megan sekarang. Bisa-bisanya Megan berkata seperti itu kepadanya
Moreno dan Uta tidak melerai Carlos, mereka tahu kalau ini adalah hukuman yang sebenarnya sangat tidak setimpal dengan apa yang terjadi kepada Clara. Lagi pula mereka yakin, Carlos tidak mungkin membunuh Megan dengan pukulannya yang bertubi-tubi itu. Moreno sadar kalau Carlos pasti akan menyeret Megan ke orang tua mereka dan kalau Megan tidak mau bertanggung jawab, barulah Carlos akan menghabisi adiknya. Gila, tapi Moreno tidak menyangka kalau adiknya bisa melakuka hal sebejat ini dan bahkan meninggalkan Clara begitu saja
Carlos bangkit setelah melihat Megan terbatuk dan mengeluarkan darah segar dari hidung dan juga mulutnya. "Bangun, lo! Habis ini kita ketemu nyokap bokap lo!" Bentaknya sambil menarik tubuh Megan untuk duduk dan Carlos memegangi tangan kanannya yang memerah karena memukul Megan begitu banyak
Megan terbatuk beberapa kali dan merasa pening juga sakit di rahangnya. Gila saja, Carlos hampir saja membunuhnya. "Kan gue bilang mana buktinya itu anak gue bukan gue bilang adik lo murahan, bangsat!"
Moreno melemparkan lembaran foto usg yang dia dapat dari meja makan. Kemudian melihat Megan menatap bingung kepada dirinya, "Anak lo kembar, Gan. Dan yang kembar di keluarga kita itu ada Mama sama Kakek"
Oh, shit. Megantara membisu.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
RH
ChickLitThankyou yang sudah membuat RH sampai di peringkat 30 di chicklit. We're nothing without you. Cerita ini didedikasikan untuk followers saya. Maaf sebelumnya, terimakasih. Mabuk di kelab malam enggak bakalan bikin lo h...