xtra

21K 1.7K 200
                                    

"Rasanya tadi gue denger Megan bilang istri..." Ariesta mengerutkan keningnya, kemudian beberapa detik selanjutnya melongo di tempatnya karena menyadari sesuatu, "Oh. Men! Pantesan aja itu cincin gak lepas-lepas! Shit! Kita ketipu Megantara!"

Varrel menggelengkan kepalanya kemudian menghampiri pasangan kelewat mesra yang mungkin kalau tidak dipisahkan sekarang bisa PDA berlebihan. Sahabatnya yang satu itu kadang suka tidak sadar dengan keadaan sekitarnya kalau sudah seperti ini

Megan merasakan dirinya ditarik paksa ketika beberapa senti lagi bibirnya akan mengecup bibir Clara, istrinya yang masih memeluknya tadi sebelum mereka dipisahkan

"Lo jujur sama kita, Gan! Lo apain nih cewek" Ariesta melayangkan satu pukulan cukup keras ke kepala Megan

"Anjrit!" Megan memekik ketika akhirnya kepalanya serasa perih karena Ariesta memukulnya dengan stik drum yang entah darimana cowok itu dapat, "Lo pada merusak suasana sialan"

"Anjing. Gan lo hampir aja berbuat mesum di cafe kita..." omel Ariesta kemudian menoleh ke Clara, "Pinjem Megan dulu, cantik"

"Jangan ganjen-ganjen sialan! Gue baru aja baikan sama bini gue!" Oh, Megan hampir saja serangan jantung karena ucapan terakhir Ariesta kepada Clara yang dijawab anggukan ragu perempuan itu

"Hoooh! Bener lu dah nikah, Gan! Kok gak ngundang lo! Wah parah ni anak setan" Sandy kemudian menyeret Megan dan mendudukkannya di kursi dengan kasar

Megan mendengus, "Lo jangan kasar-kasar sama gue anjing. Bini gue nangis lagi ntar"

"Alah! Tugas lo anjing bikin gak nangis. Lo kenapa nikah gak bilang? Lo pikir kita cuma anak babi seliweran di hidup lo"

"Emang iya!" Megan mengedikkan dagunya ketika menjawab pertanyaan Ariesta, "Gak usah sok penting di hidup gue" katanya dengan kesal karena ketiga sahabatnya ini benar-benar tidak bisa membaca situasi

"Anjir nyolot nih anak" Sandy menggelengkan kepalanya

"Diem!" Varrel mendekat kemudian menunjuk kening Megan dengan telunjuknya. "Lo bilang tadi break you that night ke bini lo, Gan. Jangan-jangan..."

Ariesta melongo lalu memandang Megan dengan tajam, "Anjir. Brengsek banget lu, Gan!"

"Sok suci lo, pada! Yang penting kan gue udah tanggung jawab!"

Sandy menggelengkan kepalanya tidak setuju, "Tetep aja. Lo udah ngerusak hidup anak orang! Gan! Parah lo parah! Harus gue hajar biar sadar lo"

"Eh, jangan sialan. Gue udah sadar! Gak perlu disadarin lo semua!"

Ariesta melayangkan begitu saja pukulannya ke perut Megan dan membuat Megan meringis, "Hah. Setan. Gue kesel banget sama lo, Gan"

"Anjing..." Megan meringis

Melihat itu membuat Clara sempat memekik kaget karena Megan dipukuli seperti itu. Tapi dia tidak berani maju karena terpaksa berdiam diri akibat perutnya yang masih sedikit perih ketika terkejut barusan

Varrel menoleh ke Clara dan tersenyum, "Bentar ya, Megan baliknya utuh kok tenang aja. Cuma dipites dikit doang"

"Anjing jangan boong-boong ke bini gue. Sakit sialan..." Megan memegangi perutnya dan mencoba tersenyum ketika melihat Clara sudah khawatir kepadanya, lalu menatap tajam ke Ariesta, "Eh anjing kalo bini gue nangis ini semua karena lo bertiga anak setan"

"Keenakan lo nyebut-nyebut bini dari tadi" Omel Sandy

"Elu anak setan. Beraninya bohong ama kita" omel Varrel kemudian menoyor kepala Megan. Tidak menyangka setelah semua masalah dan kejadian itu Megan masih saja sering menyimpan rahasia dari mereka bertiga

RHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang