extra

31.5K 2K 241
                                    

Megantara sedang asik-asiknya mescroll komen di kolom IG istrinya. Sambil berbaring di fofa ruang tamu dan mencharge hpnya. Juga sambil menoleh sesekali melihat Mikaila yang sedang melancarkan aksi berjalannya.

Sudah hampir satu jam saja rasanya. Tapi dia masih betah pada tempatnya. Sesekali cowok itu menguap dan melirik sesaat pada putrinya yang menggumam tidak jelas.

"Yayah... Nyih..."

Megan mengerutkan keningnya melihat sebuah benda yang tidak asing berada di tangan kecil Mikaila, dia terduduk dan menatap wajah putrinya. "OH MY GOSH! MOMMY IS GOING TO KILL US!"

"Oh mo josssshhh..." Mikaila mengikuti gerakan Megan memegangi kepalanya lalu tertawa dengan bahagia dan kembali berjalan menuju suatu ruangan di rumah itu

Megan menarik nafas lalu ternganga dengan horor ke lipstik Clara yang sudah patah dan juga tumpah sepanjang lantai. Oh, tidak. Bisa digantung Clara dia. Apalagi wajah Mikaila belepotan seperti badut. Oh, tidak. Istrinya akan pulang dalam waktu beberapa menit lagi dan pasti akan menemukan kekacauan ini. Megan langsung menyusul putrinya.

"Show me the crime scene..." kata Megan lalu mengikuti Mikaila dan kemudian berlutut dengan lemah ketika sampai di kamar tidur.

Megan membulatkan matanya dengan horor dan termangap. Karpet mereka sudah berwarna-warni dengan botol-botol lipstik Clara yang berserakan di lantai. Mikaila di atas kasur membuat Megan semakin shock berat. Sprei dan bedcover kesayangan Clara yang warna cream pastel yang Megan dapatkan dengan susah payah di salah satu online shop sudah berubah warna dengan taburan bedak juga segala macam peralatan makeup Clara yang lain.

Megan menarik rambutnya lalu pura-pura terisak, "Mekaaaaaah huhuhu"

Putrinya mencolek salah satu lipstik Clara yang Megan yakin memiliki perasa karena anaknya itu sedang menjilati tangannya. Bahkan Mikaila hanya tersenyum dan tertawa melihat Megan menganggukkan kepalanya dengan frustasi

"Mikaila... Ayah bisa dibunuh sama Bunda kamu. Kamu tau kan Bunda kamu lebih cinta makeup sama spreinya dibanding kita..." Megan cemberut dan kemudian menghela nafas dengan kasar. Melihat karpet kesayangannya sudah menyerupai kanvas lukisan abstrak hasil karya Mikaila, "Tuhan..." Megan mengambil salah satu botol lipstik Clara dan mengingat-ingat harganya, "Anjrit..."

"Anyiiiittt" kata Mikaila mengikuti Ayahnya lalu terkikik

"Heh! Ngomong kotor pula" Megan menuding anaknya, "Tawa lagi ni anak. Ayo beresin!" Katanya lalu berdiri sementara Mikaila sudah terkikik di atas kasur, "Tawa mulu. Ini duit nih, duit Mika"

"Uwit?"

"Uwit!" Megan menegaskan dan mencubit pipi putrinya.

Mikaila menunduk dan menggambar kembali dengan salah satu kuas milik Clara.

Megan menepuk keningnya kemudian menghela nafas kasar. "Gimana nih?"

"Gan...."

Mampus. Istrinya sudah pulang sepertinya.

...

"Harusnya kamu kunci, Gan..."

Megan masih saja mendengar omelan Clara ketika dia baru saja selesai memasang sprei kasur dan melipat Bedcover

"Mikaila suka buka laci absenin barang soalnya..."

Cowok itu menganggukkan kepalanya. Diam merasa bersalah karena total kesalahan Mikaila membuatnya sakit kepala

"Kamu juga. Gak dilihat anaknya..."

"Ra... Udah, ya"

"Gak. Aku mau marah-marah sama kamu"

RHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang