Author POV
Indonesia, Bali.
18.59 WIBRowon dan Yoongi tengah berjalan beriringan disebuah tempat dimana para penganut agama Hindhu merayakan tradisi penting tiap tahunnya. Mereka bermaksud datang ketempat tersebut untuk menonton ritual yang akan dilaksanakan para penganut agama Hindhu. Bahkan sedaritadi, kamera Yoongi tak berhenti bekerja. Mungkin setelah pulang dari Bali, Yoongi akan mencuci semua foto yang ada didalam memori kameranya.
Keduanya duduk disebuah kursi dengan disuguhkan pemandangan pantai Kuta di malam hari itu. Sekitar 30 menit lagi, tradisi baru akan dimulai. Mata Rowon tak berhenti menyapu semua ujung ke ujung pantai. Baginya, alam seperti kipas angin atau AC. Menyejukkan, mendamaikan, menenangkan, mendinginkan suasana panas.
" Kura-kura... " panggil Rowon
" Hm ? "
Rowon terkekeh mendengar Yoongi berdehem saat ia memanggil Yoongi dengan sebutan 'kura-kura'-nya. Apa pria ini tidak mendengar dengan jelas ?
" Aku akan mengikuti tes masuk Universitas Seoul. Bagaimana menurutmu ? " tanya Rowon.
" Ya sudah masuk saja, apa yang harus ditanyakan lagi ? Kau tinggal belajar dengan giat kemudian isi semua pertanyaan yang ada dikertas. " jelas Yoongi panjang lebar.
" Eii, baru saja tadi siang kau bersikap manis, sekarang kau sudah kembali menjadi Min Yoongi yang menyebalkan. " gerutu Rowon.
" Lalu apa masalahmu ? "
" Aah sudahlah. " Rowon pasrah.
Yoongi masih terus sibuk dengan kegiatannya mengambil gambar pantai Kuta yang begitu indah. Sedangkan Rowon ? Gadis itu tengah garing sendirian. Entah apa yang bisa ia lakukan untuk mengisi kegaringannya saat ini. Masih sekitar 28 menit lagi acara akan dimulai. Cukup bosan jika hanya duduk disini saja.
Rowon bangkit dari tempat duduknya kemudian mendekati sebuah stan kecil-kecilan yang tak jauh dari tempatnya duduk. Stan itu menjual berbagai macam pernak-pernik lucu khas Bali. Bahkan mereka menjual kaos tipis berwarna mencolok yang ditengahnya terpampang gambar Reog dan tulisan 'BALI' dibawahnya. Ia harus membeli pernak-pernik disini untuk dibawakan sebagai oleh-oleh kepada ibu dan adiknya.
" Sayangnya, aku tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Ahk, aku benar-benar menyesal tidak mendengar penjelasan Miss Gong. " gerutu Rowon sambil memandang pasrah pernak-pernik Bali itu.
Tiba-tiba Yoongi datang dengan mengambil semua jenis pernak-pernik Bali termasuk kaos terkenal Bali itu. Dibayarnya semua barang yang ia beli kemudian menyerahkan semuanya pada Rowon.
" Apa ini semua untukku ? " tanya Rowon sebagi konfirmasi.
" Eo. Ambil semuanya. Sungguh kasihan melihatmu berdiri seperti orang bodoh disini. Kau senang sekarang ? "
Rowon tersenyum lebar kemudian mengangguk, " Ne. Gumawo Yoongi-ah. "
Yoongi tercekat melihat senyuman Rowon ditambah saat Rowon memanggil namanya dengan abal-abal kata -ah nya.
" Jangan tersenyum seperti itu padaku. " larang Yoongi.
" Wae ? Kau gugup melihat senyumanku ? Aah jangan-jangan kau..menyukaiku bukan ? Whua, Min Yoongi, seleramu tidak buruk juga. " goda Rowon sambil menepuk dada Yoongi.
" Yya, sudah kubilang jangan tersenyum. Jangan ulangi itu, aro ? "
Rowon kembali tersenyum lebar, " Oow~ Kau, benar-benar meㅡ "
Yoongi menarik kedua belah bahu Rowon untuk mendekat padanya. Rowon kembali tercekat saat Yoongi menatapnya intens seperti ini. Bahkan untuk menelan saliva saja ia sudah kewalahan.