11 Agustus 2017
Bandara Incheon
23.59 KSTYoongi POV
Hari ini aku, Rowon, pria bermarga Kim yang menyukai istriku dan Sarah Monanta akan berangkat ke Amerika. Sudah beberapa jam yang lalu sebenarnya. Kami berangkat cukup awal.
Sebenarnya aku memang tidak jadi pergi lebih awal karena, yah, surprise Rowon. Dan aku juga bersyukur bisa datang lebih telat. Toh, aku bisa bersama dengan gadis menggemaskan ini. Jimin bisa mengurusnya disana.
Saat ini, gadis cerewet itu tengah tertidur dengan menjadikan lenganku sebagai guling sekaligus bantalnya. Menggemaskan.
Aku ? Yah, tetap saja aku seorang CEO yang sibuk mengurus perusahaan besar dan restoran terkenal. Ipad yang kubawa sedartadi seakan tak memberikanku waktu istirahat dan memaksaku untuk cepat menyelesaikan semuanya.
Yah, setidaknya ada burung beo ini disisiku, aku tidak akan kesepian saat bekerja.
Barusan aku bilang kesepian ? Kalian tidak aneh ? Seorang Min Yoongi merasa kesepian. Rasanya lucu bagi kalian.
" Eunghh... Kau tidak istirahat ? "
Sebuah tangan lembut menggenggam tanganku yang menganggur. Aku menoleh kemudian mendapati wajah khas bangun tidur seseorang menatapku. Aku segera mengecup bibirnya sekilas seperti kebiasaanku biasanya kemudian tersenyum.
" Setelah pekerjaanku selesai. Kau tidurlah dulu, aku akan menyusul. " ucapku dengan nada pelan. Sudah tengah malam, idola Rowon dan pria itu juga butuh tidur. Meskipun kami diruangan VVIP, tetap saja harus menjaga ketenangan.
Ia menggeleng, " Sirreo. Aku akan menemanimu sampai pekerjaaanmu selesai. "
" Kau yakin ? Pekerjaanku mungkin akan selesai sampai jam 1. Kau bisa menahannya ? " tanyaku.
Kulihat ia melepaskan genggaman tangannya kemudian mengibaskan rambutnya kebelakang, " Dangyeonhaji. Cha, bekerjalah. Aku tidak akan mengganggumu, fokus pada pekerjaan bukan aku. " (Tentu saja)
Dia selalu membuatku semangat saat aku merasa lelah, dia yang memberiku kekuatan sampai aku berdiri setegak ini. Chae Rowon yang kutemui dengan tidak bersahabat saat dihalte ternyata membuatku mencintainya. Cih, hidup terkadang memang lucu.
" Geurae... " gumamku kemudian kembali berkutat dengan ipad kerjaku.
Tadinya matanya masih terang, tapi lama kelamaan saat aku mencoba mencuri pandang, matanya terlihat berat. Bagaimana bisa dia mau menemaniku sampai pekerjaanku selesai kalau begini ?
1 jam kurang 5 menit berlalu, kutoleh kesamping kiriku yang ternyata sudah tertidur pulas disana. Aku terkekeh. Tentu saja aku akan terkekeh melihatnya. Tadinya dia percaya diri sampai mengibaskan rambutnya tapi 30 menit dia sudah tumbang.
" Cih, burung beo yang tidak kompeten. " gumamku sambil menyelimutinya.
-oOo-
Washington DC, Amerika
06.21 p.mAmerika-Korea beda 14 jam. Perkiraanku, di Korea sekarang jam 12 malam. Perjalanan yang panjang 38.000 kaki.
Dan, besok Rowon akan bertarung dengan mimpinya. Sedangkan aku, tentunya juga menghadiri pesta Putri Presiden yang seumuran denganku. Yah, aku memang mengenalnya sebagai teman hubungan kerja.
" Aah, Presdir Min, senang bertemu dengan anda. Kelihatannya anda tidak datang sendiri. Senang bertemu dengan anda, Nyonya Min. Saya Emily Hansburg, teman kuliah Yoongi di LA. " itu Emily, salah satu teman kuliahku di LA dulu.