Author POV
Setelah kejadian dimana Yoongi dan Haeri bertemu, ketiganya duduk diruang tengah untuk membicarakan masa lalu keduanya.
Ketiganya ? Ya, jangan lupakan gadis cerewet bernama lengkap Chae Rowon.
Rowonlah yang kebingungan diantara ketiga mahluk hidup bernafas.
" Cha. Kalian bukan lomba tatap-tatapan. Sekarang selesaikan masalah kalian, aku keluar dulu. Setelah selesai telfon aku, arachi ? "
Dia Rowon. Kakinya melangkah keluar dengan sweater cokelatnya menuju keluar kamar penginapan.
Hanya tinggal Yoongi dan Haeri saja yang berada didalam kamar penginapan. Bahkan Yoongi tak berhenti menatap setiap inci wajah Haeri sedetik pun.
" Neo..Min Yoongi ? " tanya Haeri.
Yoongi tersadar dari alam pikirannya. Direbutnya air minum yang berada dimeja kemudian kembali berfokus pada pembicaraan mereka.
" Solma. Bagaimana orang mati bisa hidup lagi ? Kau sungguh Haeri ? " (tidak mungkin) tanya Yoongi balik.
Haeri mengangguk, " Eo. Nama lengkapku Ryu Haeri. "
Yoongi tersenyum lebar kemudian memegang wajah Haeri lembut. Ingin rasanya ia memeluk gadis yang sudah ia rindukan setengah mati itu. Tapi Haeri tampak menolak kontak fisik dari Yoongi tersebut.
" Mianhamnida, kurasakan kau harus tahu satu fakta disini. " (maaf [formal]) ucap Haeri.
" Eo, fakta bahwa Shin Haeri sudah kembali padaku. " jawab Yoongi dengan senyumannya yang tak pernah luntur sejak tadi itu.
" Anyia, jangan salah paham. Aku Ryu Haeri bukan Shin Haeri. Begini... "
" Ahk, apa tadi ? Eonni kenal dengan kura-kura itu ? Jinjja ? Whua, dunia benar-benar sempit rupanya. Geundae, wae.. // Ahh, lupakan saja. Lagipula kenapa aku harus ikut campur dengan urusannya ? Hoel~ "
Rowon memiringkan kepalanya, " Ss~ Isanghae, Haeri eonni kenal dengan kura-kura tua itu ? Jinjja ? Jeongmal ? Serious ? That's right ? // Omo, apa tadi aku baru saja berbahasa Inggris ? Haha, hoel, daebak ! " (aneh)
" Begini...pertama aku adalah Ryu Haeri. Kedua, kau telah salah paham jika mengira aku adalah Shin Haeri yang kau kenal. Ketiga... "
Yoongi berkonsentrasi pada kalimat menggantung Haeri yang membuatnya hampir naik darah.
" ..aku adalah...saudari kembar Haeri. Aku Lee Haera. " sambung Haeri.
" S-saudari kembar Haeri ? Maksudmu kalian bersaudara ? Eotthoㅡ "
" Akan kujelaskan. Aku dan Haeri, kami bersaudara. Dia adikku. Dulu, kami tinggal dipantiasuhan bersama. Tapi, pada saat kami berumur 8 tahun, aku diadopsi oleh keluarga kaya. Saat itu, aku memohon untuk mengadopsi Haeri juga, tapi mereka hanya membutuhkan satu orang putri saja. Karena itu, aku dan Haeri berpisah sampai sekarang. Aku juga sudah mencari keberadaannya tapi tidak bisa ditemukan. Dan pada akhirnya, seorang temanku di Seoul memberitahuku kalau ada seorang gadis yang mirip dengan wajahku. "
" Dan, setelah kucari dimedia sosial, nama akunnya bibbleriri_ , pantas saja aku tidak menemukan namanya diakun sosial. Kemudian, aku baru menyadari bahwa Haeri memang adikku, dia punya tanda lahir tahi lalat disebelah kiri ujung matanya. Lalu, aku mencari tahu semua tentangnya hingga aku tahu..kehidupannya di Seoul ternyata tidak baik. Keluarga yang mengadopsinya berada ditingkat ekonomi kelas rendah. Aku khawatir, sedih, kesal pada diriku sendiri. Orangtua angkatku tidak memperbolehkanku menginjakkan kaki di Korea Selatan sedikitpun. Bahkan untuk berlibur saja aku tidak bisa pergi kekampung halamanku. "