05. Hobi Hyung

7.8K 1K 127
                                    

Sepertinya, Jungkook butuh banyak dukungan moral dan doa agar bisa berumur panjang. Kesabarannya diuji habis-habisan setiap kali dia bertemu dengan Kim Taehyung. Tetangganya yang berisik itu seakan tidak rela membiarkan Jungkook hidup dengan nyaman dan tentram sejak hari pertama kepindahannya. Tuhan seperti sedang menguji kesabaran Jungkook melalui Kim Taehyung.

Biasanya, orang-orang yang dibuat bersabar dengan sikap dingin dan tidak sopannya Jungkook. Eh, sekarang akhirnya dia merasakan juga apa yang orang lain rasakan. Jungkook harus menahan sabar menghadapi tingkah Taehyung yang terus-menerus mengganggunya. Ternyata, rasanya begitu menjengkelkan bukan?

Wah, inilah yang dinamakan hukum karma untuk Jungkook. Jadi, Jungkook tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Dia hanya bisa mengendarai mobil kesayangannya menuju kampus, ditemani tetangga berisiknya—sekarang sedang sok kalem—yang duduk manis di bangku penumpang bagian depan.

Ceritanya begini, tadi Taehyung sudah rapih dan wangi sekali pukul sembilan kurang lima menit. Berdiri menunggu Jungkook di halaman gedung flat sambil bersenandung pelan. Kakinya bergesekan, bermain-main dengan dedaunan berwarna oranye yang memenuhi halaman flat.

Jungkook melewati anak itu begitu saja. Tidak ada sebuah lirikan apalagi sapaan. Taehyung sudah seperti makhluk tidak kasat mata. Anak itu ternganga ketika melihat susu pisang melewatinya begitu saja. Makanya, saat Jungkook masuk ke dalam mobil, bocah itu main masuk saja mengikuti Jungkook. Belum juga Jungkook sempat mengunci pintunya, eh Taehyung sudah keburu duduk manis dan memasang sabuk pengaman. Diusir pun percuma, Taehyung sudah pura-pura tuli. Jadi Jungkook diamkan saja. Nanti kalau sudah habis kesabarannya, baru Jungkook tinggal anak itu di pinggir jalan. Jungkook-ah, kamu berdosa sekali kalau benar-benar meninggalkan anak manis itu di pinggir jalan!

"Hari ini aku akan jadi tour guide untukmu, susu pisang!"

Akhirnya bocah itu bersuara juga. Setelah lima belas menit sejak mereka berdua terjebak di dalam mobil yang sama. Lebih tepatnya, sejak Taehyung menjadi tamu tidak diundang di mobil Jungkook. Dia mengatakan itu dengan semangat, tanpa mempedulikan pendapat Jungkook.

"Tidak perlu." jawab Jungkook, singkat.

Taehyung menggeleng. Anak lucu itu tidak setuju dengan jawaban Jungkook. "Perlu sekali. Kamu kan jauh dari Busan, susu pisang."

"Memangnya kenapa kalau aku dari Busan?"

"Seoul itu luas, lho. Kalau kamu tersasar bagaimana?"

Alasan sekali kamu, Taehyung. Jungkook kan sudah besar. Dia saja mengendarai mobil dari Busan ke Seoul seorang diri tidak tersasar tuh. Yang ada kamu nanti yang tersasar, kamu kan pintar-pintar bodoh.

"Ada teknologi bernama internet dan google maps."

"Terserah. Pokoknya, hari ini aku akan tetap jadi tour guide-mu."

Huh. Taehyung itu suka sekali memaksa, deh. Jungkook juga selalu mengatakan 'tidak', tapi malah ujung-ujungnya pasrah, jadinya tidak bisa menolak. Membingungkan sekali hubungan tetangga yang satu ini.

"Susu pisang. Setelah menyelesaikan urusan kampus, kamu ingin ke mana lagi?"

"Ke mana saja, yang tidak ada kamu."

"Tidak bisa, hehe. Aku kan sudah bilang hari ini akan jadi tour guide untukmu."

"Bisa saja."

"Tidak, tidak, susu pisang tidak boleh nakal. Turuti apa kataku!"

Taehyung mengatakan itu dengan senyuman khasnya yang lebar sekali, seakan-akan dia bangga untuk menunjukkan pada Jungkook bahwa hari ini dirinya akan memimpin petualangan mereka menjelajah kota Seoul.

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang