49. Sarung Tangan Warna Ungu

4K 462 159
                                    

Semuanya masih terasa seperti mimpi. Mau beratus-ratus kali pun Taehyung mencubit lengannya rasanya akan tetap sakit. Anehnya, rasa sakit itu malah membuat Taehyung senang dan senyum-senyum sendiri seperti orang bodoh. Tapi bukan karena Taehyung seorang masokis lho ya.

Taehyung hanya bahagia. Karena artinya momen ini bukanlah sekadar mimpi. Mimpi memang indah, Taehyung suka sekali kalau mimpi indah menemani tidurnya. Namun melihat Jungkook yang terlelap di hadapannya, memeluk dan dipeluk erat oleh pria itu di saat tidur jauh lebih indah dari mimpi apa pun di dunia ini. Karena sosok di hadapannya itu nyata.

Aneh memang kalau dipikir-pikir. Sudah seminggu namun rasanya Taehyung masih tetap senang mengingat situasi ini. Si Jeon Jungkook, kelinci raksasa dan susu pisang adalah orang pertama yang dia lihat ketika Taehyung membuka matanya. Taehyung suka, Taehyung senang, Taehyung bahagia.

Iya, iya, Tae, kamu suka. Suka dipeluk susu pisang saat tidur. Suka memeluk susu pisang saat tidur. Pokoknya Taehyung suka susu pisangnya. Ralat, Taehyung suka momennya, sayang dengan manusianya.

Bibir bawahnya merah karena dia gigit-gigit tanpa disadari. Duh, dari tadi ingin sekali mengecupi wajah tampan susu pisangnya, tapi Taehyung ragu. Jadi dalam pikiran Taehyung itu hanya ada satu pertanyaan yang dia putar terus-menerus selama beberapa hari ini.

Kalau habis balikan aku harus bersikap bagaimana, ya?

Aku harus pura-pura malu seperti pertama kali berpacaran atau aku gas saja?

Jadi, menurut kalian Taehyung harus bersikap bagaimana, nih?

Duh, Taehyung sih ingin sekali meniban Jungkook sambil mengecupi wajah pria itu—seperti dulu. Tapi Taehyung malu, juga Taehyung ingin sedikit jual mahal. Kan inginnya Jungkook yang mencium dia duluan, tapi susu pisang tetaplah sama, tidak peka.

Cium? ah, tidak. Cium atau tidak, ya?

Tapi sembari berpikir, Taehyung tidak sadar kalau wajah lucunya itu semakin mendekat ke arah Jungkook. Kalau sudah dekat begini godaannya semakin besar. Taehyung mana pernah tahan melihat hidung mancung Jungkook, bibir merah muda pacarnya yang sedikit terbuka ketika tidur. Taehyung ingin menahan, namun biar saja gengsinya dibuang dulu ya. Mencium susu pisang jauh lebih menyenangkan dibanding membesarkan egonya.

Jadi, ya, Taehyung mulai mengecupi pipi pacarnya itu dengan lembut. Tangannya yang tadinya melingkari punggung Jungkook kini bergerak mengelus wajah tampannya.

"Ini milikku." kata Taehyung sambil mengelus hidung Jungkook, disusul dengan kecupan kecil di puncak hidung susu pisangnya.

"Ini juga milikku!" kali ini kedua mata Jungkook dia kecup.

"Ini—" baru saja ibu jarinya mengelus bibir Jungkook, eh pemiliknya langsung membuka matanya. Sukses sekali membuat Taehyung kaget dan salah tingkah. Mulutnya bungkam dan pandangan matanya tidak berani menatap Jungkook secara langsung. Aduh, sial, Taehyung ketahuan. Malu, malu, maluuu.

"Ini tersangka yang dari tadi mengganggu tidur nyenyakku, hum?"

Taehyung masih tidak menjawab.

"Kenapa tidak dilanjutkan? Ah, harusnya aku tadi lanjutkan saja pura-pura tidurnya, ya?"

"SUSU PISANG KAMU NAKAL SEKALIIII!!!"

Setelah itu Jungkook habis ditiban oleh pacar manisnya itu dan dihujani pukulan-pukulan pelan dari Taehyung. Si bayi beruang mengamuk, Jungkook harus terima konsekuensi meledek pacarnya itu. Nah, rasakan itu ya, Kook.

Tapi percaya deh, Jungkook sih malah suka kalau Taehyung menibaninya sambil memukul-mukul seperti sekarang ini. Karena rasa sakitnya tidak terasa, malahan bisa puas menikmati wajah dan tingkah lucu Taehyungnya double.

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang