14. Menangis

6.6K 1K 169
                                    

Taehyung lupa membawa dompet. Dengan bodohnya, bocah ini bisa pergi ke kampus tanpa membawa dompetnya. Tadi pagi dia begitu terburu-buru, karena ingin berangkat bersama dengan Jungkook. Lalu dia lupa kalau dompetnya masih berada di atas meja makannya.

Ingin makan siang, tetapi tidak membawa uang. Ingin menghubungi Jimin, sayangnya, sahabatnya itu sedang sibuk dengan acara klubnya hingga sore. Menghubungi susu pisang, namun tadi diberitahu bahwa kelas Jungkook diperpanjang sampai pukul setengah dua siang. Perut Taehyung sudah keroncongan sekali sekarang. Sudah udaranya dingin pula, laparnya jadi semakin terasa.

Kalau Taehyung pulang dan makan di rumah juga tetap saja tidak bisa pulang sekarang. Tidak bisa tanpa uang sepeserpun dan T-money miliknya ikut tertinggal bersama dompet. Padahal, bisa saja bocah itu pulang naik taksi lalu dia membayarnya di flat. Maklum, kalau sedang panik bodohnya itu suka kumat deh.

Jadi Taehyung memilih duduk di depan kelas Jungkook saja. Menunggu sampai kelas Jungkook yang mungkin baru akan selesai dalam 30 menit. Kini dia hanya bisa merapatkan coat dan syalnya agar tidak terasa terlalu dingin. Nanti, kalau Taehyung sakit lagi pasti semua orang yang repot dan berisik, jadi lebih baik dicegah karena Taehyung malas dicereweti.

Taehyung mengintip sedikit melalui jendela, lalu mencari keberadaan susu pisang kesayangannya. Saat Taehyung menemukan keberadaan Jungkook, dia langsung otomatis tersenyum. Jungkook duduk di kursi bagian tengah, antensinya penuh dan fokusnya tertuju pada dosen yang sedang menjelaskan. Jungkook tampan sekali saat sedang fokus, apalagi saat memakai kacamata seperti sekarang.

Tampan sekali, tapi kapan ya jadi milikku?

Sabar sedikit ya, sayang. Susu pisangmu pasti nanti bisa dimiliki, tapi belum tahu kapannya. Sekarang dia masih terlalu bodoh untuk menyadari perasaannya sendiri. Tapi tunggu sebentar lagi saja, Taehyung-ah.

Tanpa disuruh juga Taehyung akan tetap menunggu. Karena Jungkook yang pertama. Jungkook yang pertama membuat dia penasaran dan merasakan jantungnya berdebar tidak normal. Jungkook juga yang sekarang mengambil alih seluruh perhatian dan pikirannya, pria itu menjadi salah satu alasan Taehyung untuk bertahan dari rasa sakit yang dialami.

Saat Jungkook keluar dari kelas hal yang pertama kali dilihatnya adalah pemandangan Taehyung yang sedang tertidur. Anak itu tidur sambil memeluk tas dengan kepala bertumpu pada puncak tasnya. Ingin Jungkook marahi karena tidur seperti ini, tapi tidak berefek apa pun pasti. Mau Jungkook marah ataupun tidak juga nada bicaranya kan terdengar sama. Taehyung menunggu Jungkook di tengah udara dingin, sampai tertidur di depan ruang kelas Jungkook. Kasihan anak manis ini, dia kedinginan dan kelaparan. Habis ini mungkin dompet Jungkook akan dikuras habis oleh si manis.

"Hei." Jungkook menepuk pundak Taehyung lembut, membangunkan dengan cara yang halus dan manis. Karena ini di depan publik, dia takut dituduh orang-orang melakukan kekerasan pada anak imut yang sedang tidur di lorong fakultasnya.

"Yah! Bangun. Kenapa tidur di sini sih?"

Taehyung mengerjapkan mata saat merasa tidur nyenyaknya terganggu. Dia mendongak, alis dan keningnya mengerut, lalu bibirnya mengerucut secara otomatis. Salah besar dia begitu. Taehyung tidak terlihat seperti sedang marah, malah seperti sengaja melakukan aegyeo. Kuat-kuat ya hatinya susu pisang!

"Kenapa sih senang sekali menungguku di cuaca dingin seperti ini?" Jungkook mengomel dengan nada datarnya. Kedua alis Taehyung terangkat. Mendengar ucapan Jungkook yang terdengar begitu percaya dirinya. "Bukan sengaja menunggumu."

"Lalu kenapa ada di depan kelasku?"

"Susu pisang, belikan aku makanan lezat. Aku ingin makan dan pulang, tapi lupa membawa dompet."

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang