Sebuah janji tentang menginap dan bermain game bersama akhirnya dapat direalisasikan sepasang kekasih baru itu. Jungkook dan Taehyung kini sedang bersyukur karena bisa menghabiskan waktu hanya untuk berdua saja.
Mereka sudah merencanakan untuk bertanding overwatch hingga larut. Bahkan malam ini Yeontan dan Franklin juga ikut menginap di flat Jungkook. Awal perjanjiannya sih Taehyung akan bertanding melawan Jungkook, dia dengan semangat berkata akan mengalahkan kekasihnya itu. Namun, ujungnya itu hanya janji palsu saja, karena Taehyung tidak jadi bermain. Bocah itu justru hanya diam dan menemani Jungkook yang berkutat dengan game seorang diri. Saat diajak Jungkook untuk bermain bersama, anak itu menjawab malas dan sedang ingin menonton saja.
45 menit sejak Jungkook sibuk dengan game-nya, Taehyung pun mulai mengabaikan Jungkook. Anak itu malah sibuk menemani Yeontan bermain di atas kasur, sedangkan Franklin dibiarkan berkeliaran di lantai dekat kaki Jungkook. Sesekali Jungkook menggaduh kesakitan saat Franklin menggigit kakinya. Taehyung bagian menertawai kemalangan Jungkook setelah itu. Ketika Jungkook tidak benar-benar memperhatikan, Taehyung malah melamun sendiri. Kemudian akan tersadar saat Yeontan meminta perhatiannya dengan menjilat wajah Taehyung.
"Susu pisang, ingin makan ramyeon tidak?" tanya Taehyung.
"Kamu lapar lagi?" tanya Jungkook, menatap Taehyung dan mengabaikan game-nya sebentar.
"Iya, nih. Aku lapar lagi."
"Ingin aku buatkan?"
Taehyung menggeleng. Berusaha keras untuk menolak perkataan Jungkook. "Tidak, tidak, aku bisa buat sendiri. Kamu mau?"
"Yakin?"
"Astaga, aku memang koki yang payah. Tapi kalau urusan memasak ramyeon paling enak itu adalah keahlianku."
"Apa katamu sajalah, Tae."
Setelah itu Jungkook fokus kembali dengan overwatch tersayangnya itu. Taehyung mendecak saat melihat Jungkook sudah mengabaikannya lagi, lalu keluar dari kamar Jungkook dan berljalan sendirian ke dapur. Dari tadi pikirannya tidak fokus. Taehyung malah terbayang-bayang seseorang yang tidak ingin diingat untuk saat ini. Jadi dia beralasan saja ingin membuat ramyeon, padahal tidak ingin ketahuan Jungkook kalau dia sedang melamun.
Panci kecil berisi air diletakkan di atas kompor listrik milik Jungkook. Setelah itu, dia malah kembali hanyut dalam lamunan lagi sambil duduk di atas meja pantri yang kosong. Taehyung tidak tahu kenapa suara-suara itu datang lagi. Suara yang dengan mudahnya mengganggu kerja akal sehat Taehyung. Mencoba mengabaikan hal yang mengganggunya itu, Taehyung memilih untuk mengobrak-abrik isi lemari es Jungkook. Mengambil beberapa bahan untuk dijadikan toping pada ramyeon-nya.
Taehyung mencuci sayuran dan mengiris daging yang ingin digunakan. Padahal, Anak itu tidak begitu bisa menggunakan pisau. Jarang sekali Taehyung menyentuh pisau dan memasak sendiri di dapur. Karena Jimin tidak akan memperbolehkan Taehyung dekat-dekat dengan benda yang bisa membahayakan dirinya.
Kegiatannya memotong daun bawang tiba-tiba terhenti. Matanya tertuju pada pisau yang dipegang. Membayangkan kalau dia sudah lelah dan tidak kuat lagi dengan bayang-bayang atau suara-suara mengganggu itu, dia ingin bermain-main saja dengan pisau. Menggantikan rasa sakit dalam batinnya yang meluap, tidak dapat tertahan lagi. Jiwa dan raga Taehyung terus-terusan digerogoti oleh rasa sakit itu. Taehyung buru-buru menggeleng. Menjauhkan pikiran-pikiran buruk dan bodoh itu segera mungkin. Tidak lagi. Dia tidak mau lagi seperti itu, apalagi sampai terlihat oleh Jungkook.
Taehyung menunggu beberapa saat hingga akhirnya ramyeon buatannya matang. Bodohnya anak itu karena main menyentuh bagian badan panci tanpa menggunakan sarung tangan atau pelindung lainnya. Pancinya dia lempar ke atas meja pantri. Taehyung menggaduh, sambil meniup jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT 202; The Fall | KOOKV
Fanfiction[ dibukukan! ] Ketika semesta mempertemukan dua anak penuh luka dalam sebuah takdir yang lucu. Menemukan cinta, Taetae & Susu pisang, musim gugur 2017. KOOKV, Fluff, Hurt/Comfort, Psychology ‼️ Self-harm, trauma, suicidal thoughts, homicide‼️