36. Lelah

3.8K 559 93
                                    

Jungkook tidak begitu menyukai hari rabu. Salah satu penyebabnya adalah jadwal kuliah Taehyung dan dirinya berbeda di hari rabu. Taehyung memiliki kelas pagi, sedangkan Jungkook tidak memiliki kelas sama sekali.

Karena itu, Taehyung pasti akan bangun lebih awal dan berangkat ke kampus. Membuat Jungkook tidak suka melihat tidak adanya Taehyung ketika dia bangun di pagi hari. Tak ada Taehyung yang memeluknya erat bagai bantal sampai badan Jungkook pegal-pegal. Tidak ada pacarnya yang selalu menagih morning kiss dengan wajah lucunya.

Jungkook juga jadi benci melewati waktu sarapannya seorang diri, karena sudah terbiasa sarapan bersama dengan Taehyung. Namun rasa kesalnya itu sedikit berkurang saat melihat pesan yang Taehyung tempel pada pintu lemari esnya. Tulisan tangan berantakan milik Taehyung yang sangat dia kenali. Isinya begini,

Susu Pisang~

Kamu tidur pulas sekali, bahkan sampai tidak sadar kalau aku menciumi wajahmu lebih dari sepuluh menit. Aku pergi dulu ya, menuntut ilmu untuk masa depan kita yang lebih cerah>.<

Ah, jangan khawatir! aku sudah sarapan selembar roti dengan selai strawberry, lalu aku mencuri satu botol susu pisang milikmu! Hehe.

Sampai bertemu nanti siang~

- Taehyung yang tampan! -

Ah, rindu. Suara Taehyung langsung terdengar saat Jungkook membaca isi pesan tersebut. Membayangkan pacarnya itu menulis pesan sambil mengunyah roti berselai strawberry dan menyedot susu pisang curiannya. Pipi gembil Taehyung, matanya yang besar, lalu bibirnya yang mengerucut saat anak itu sedang fokus mengunyah sesuatu. Jungkook membayangkan itu semua, membuat senyuman kecil menghiasi wajahnya. Iya, barusan dia tidak sadar kalau sedang tersenyum.

Cih, tampan apanya. Jungkook mendecih, tapi dalam hati tidak dapat menahan rasa gemas pada pacarnya itu. Taehyung bukan tampan, tapi cantik dan lucu. Entah harus berapa kali Jungkook mengatakan hal ini, tapi memang begitulah kenyataannya. Pacarnya itu indah, begitu indah.

Sekarang Jungkook harus menahan rindunya walau hanya untuk beberapa jam. Tapi tetap saja itu sulit, menahan rindu kepada Taehyung itu benar-benar sulit. Lebih sulit dari pada melihat persediaan susu pisang di lemari esnya habis—dicuri Taehyung. Dada Jungkook nyeri tidak keruan karena sibuk memikirkan Taehyung sedang melakukan apa tanpa dirinya.

Pokoknya, bagi Jungkook rindu pada Taehyung itu berat, walau hanya disuruh menahannya selama beberapa jam. Dan selama beberapa jam ke depan, Jungkook harus sekuat hati menahan rasa rindunya itu kepada pacar menggemaskannya.


*


Taehyung tak dapat menahan senyumannya setelah melihat kehadiran Jungkook melalui kaca jendela. Pacarnya itu diam sendirian di kursi paling pojok kafe, memandang kosong kamera yang diletakkan di atas meja.

Kasihan, Jungkook pasti sudah bosan sekali menunggu Taehyung lebih dari dua puluh menit di kafe dari tadi. Jadi Taehyung percepat langkahnya untuk memasuki bangunan tersebut. Taehyung membuka pintu dengan senyumannya yang paling cerah. Tidak peduli sapaan yang diberikan oleh sang pelayan saat Taehyung membuka pintu. Karena matanya masih tertuju pada Jungkook. Ya, hanya tertuju pada pacarnya yang sedang melamun.

"Maaf, aku lama sekali." kata Taehyung sambil membungkuk dan memeluk tubuh Jungkook dari samping.

Dan Jungkook sukses tersadar dari lamunannya. Orang yang dia rindukan sejak pagi kini sedang memeluk tubuh Jungkook. Wajahnya disembunyikan pada lehernya dan masih betah dengan posisinya yang membungkuk itu. Jungkook melepaskan pelukan Taehyung, agar pacarnya dapat duduk. Namun, malah diberikan wajah cemberut oleh Taehyung.

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang