Taehyung-ah, ayo putus.
Baru saja tangannya hendak menahan Jungkook. Namun pria itu sudah terlebih dahulu pergi, meninggalkan Taehyung dengan sejuta pertanyaan di dalam benaknya. Kenapa tiba-tiba sekali Jungkook bersikap seperti ini. Bahkan pria itu sampai mengatakan kata putus. Taehyung benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Hingga merasa dirinya bodoh. Faktanya, mereka semua memang bodoh. Taehyung, Jungkook, Jimin dan Yoongi.
Dadanya nyeri sekali, sesak, sakit, sulit untuk bernapas. Nyeri yang hampir sama saat dia kehilangan Appa, Seokjin dan Namjoon. Namun juga terasa berbeda. Lalu pikiran-pikiran buruk itu datang menghampirinya lagi, kalau pada akhirnya memang dia akan ditinggalkan. Semua orang meninggalkan dirinya. Walaupun Taehyung memohon dan berlutut, Tuhan akan membuat orang-orang yang dia sayangi pergi meninggalkan Taehyung. Ya, Taehyung merasa kalau itu adalah kutukan abadi dalam hidupnya.
Anak itu hanya dapat menangis di atas sofa. Dia menangis sambil memeluk dirinya sendiri. Karena kali ini tak ada siapa pun yang merengkuh tubuhnya saat tubuh itu bergetar akibat tangisan hebat. Tak ada dia yang dulu berkata siap untuk memeluk Taehyung, rela berbagi beban yang Taehyung rasakan sendiri, rela menghapus air mata Taehyung dengan kedua ibu jarinya.
Kini dialah salah satu penyebab air mata Taehyung jatuh malam ini. Ya, hanya salah satu. Karena diri Taehyung sendiri yang berperan lebih besar atas rasa sakitnya. Semua kebohongan kecilnya yang akhirnya menumpuk, semua itu penyebab terbesar dari rasa sakitnya ini.
Siapa pun, tolong peluklah anak itu. Hapus air matanya. Jangan biarkan rasa sakit dan rasa takutnya menguasai dirinya lagi. Katakan padanya untuk jangan menyerah. Jungkook hanya sedang emosi saat ini, percayalah. Jungkook juga tidak mungkin bisa menjauh dari Taehyung mau sebesar apa pun dia membulatkan tekadnya.
Yeontan, anak itu seperti dapat merasakan kesedihan dari sang appa. Sejak Jungkook pergi dia sibuk mengeluskan kepalanya pada kaki Taehyung. Itu caranya untuk menenangkan sang appa manisnya, setidaknya ada yang membuat Taehyung sedikit merasa nyaman dan tenang.
Terus begitu selama beberapa menit. Yeontan yang berada di kaki Taehyung. Sambil sesekali menjilati dan memainkan kepalanya di sana. Hingga akhirnya bell pintu flat bernomor 202 itu berbunyi. Disusul dengan ketukan dan suara parau milik Jimin yang terdengar tidak baik-baik saja.
"Tae, bisa bukakan pintunya untukku?"
Taehyung masih memeluk tubuhnya sendiri. Tangisannya juga masih belum reda. Maaf Jimin, tapi bukan kamu yang ingin dia temui saat ini. Dia hanya butuh Jeon Jungkook.
"Tae, kamu baik-baik saja, kan? Tae, jawab aku."
"A—Aku tidak apa-apa, Jim. Tak perlu khawatir." akhirnya Taehyung menjawab. Namun anak itu masih enggan untuk beranjak dari sofa dan membukakan pintu untuk Jimin
"Tae, biarkan aku masuk. Aku mohon?" suara Jimin memohon dan begitu menyedihkan. Lalu tidak lama suara pintu terbuka, Jungkook mendengar itu semua dari balik pintu flat-nya. Malam itu Jungkook tidak tahu apakah perkataannya pada Taehyung itu tepat atau tidak. Apakah putus adalah jalan satu-satunya?
Tapi kekecewaan sudah mengalahkan rasa sayangnya, ya Jungkook begitu kecewa. Bayang-bayang akan Taehyung yang sedang menangis di dalam flat-nya saat ini dia buang jauh-jauh. Karena saat ini pasti Taehyung sedang menangis dalam pelukan Jimin. Tubuhnya direngkuh begitu lembut dan air matanya sudah dihapus oleh pria lain. Jimin, mungkin memang Jimin yang dia butuhkan.
*
Jimin, salah satu dari empat orang bodoh. Tanpa dia sadari rasa cintanya terhadap Taehyung memang tidak pernah pergi. Rasa itu tidak pernah bisa hanya sebatas rasa sayang kepada sahabatnya. Jimin mencintai Taehyung, ingin selalu menjaganya. Namun Taehyung tidak pernah merasakan hal yang sama—Jimin tahu betul. Dan bodohnya, dia melibatkan Yoongi dalam kebodohannya ini. Min Yoongi, dia mencintai Jimin dengan tulus, hingga rela menjadi salah satu si bodoh. Menjadi si bodoh yang pura-pura buta dan bisu akan cinta Jimin pada Taehyung. Karena Jimin adalah kekasih hatinya dan Taehyung adik kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT 202; The Fall | KOOKV
Fanfiction[ dibukukan! ] Ketika semesta mempertemukan dua anak penuh luka dalam sebuah takdir yang lucu. Menemukan cinta, Taetae & Susu pisang, musim gugur 2017. KOOKV, Fluff, Hurt/Comfort, Psychology ‼️ Self-harm, trauma, suicidal thoughts, homicide‼️