29. Menjadi Muse Taetae

5.3K 752 218
                                    

Taehyung tidak akan pernah keberatan disuruh menunggu untuk waktu yang lama, asalkan seseorang yang dia tunggu adalah Jungkook.

Duduk di bangku taman selama lebih dari dua puluh menit, itulah yang Taehyung lakukan sekarang. Senyum manisnya dia berikan kepada beberapa orang yang dia kenal dan kebetulan melewati tempatnya duduk. Taehyung si mahasiswa dengan rupa paling indah di kampus. Tentu dia tidak terkenal hanya karena keindahan wajahnya saja, namun juga karena dirinya ramah dan baik kepada semua orang. Jadi, tidak heran kalau banyak sekali yang mengenal Taehyung di kampus.

Berbeda dengan Taehyung, Jungkook itu bagaikan jerami di tumpukan jerami. Biasa saja, tidak ada yang spesial dari Jungkook. Kecuali untuk satu hal, yaitu wajah dan nada bicaranya yang datar. Tidak banyak yang mengenal dekat Jungkook di kampus. Dia lebih individualis dan tidak berbaur dengan yang lainnya. Apalagi, dia anak pindahan di kampus. Makanya, saat berita bahwa Taehyung dan Jungkook berpacaran tersebar, semua orang langsung penasaran siapa Jungkook. Sehebat apa dia bisa menaklukan Taehyung yang selama ini tidak pernah menerima pendekatan dari wanita atau pria mana pun.

Kini pun Jungkook menjadi si penakut. Takut akan kehilangan Taehyung. Karena perasaannya pada Taehyung tumbuh sangat kuat hanya dalam beberapa bulan ini. Tidak seperti dugaannya. Takut kalau dia tidak bisa menjadi yang terbaik untuk Taehyung. Takut kalau cepat atau lambat akan ada masalah dalam hubungan mereka. Takut kalau dia tidak bisa menjaga Taehyung dari hobi buruknya di setiap bulan itu. Banyak sekali yang Jungkook takuti, namun tak bisa dia katakan pada siapa pun. Karena ini rasa takutnya sendiri. Hal yang harus dihadapi dan atasi tanpa campur tangan siapa pun.

Jungkook takut. Kalau pria indah yang sedang duduk di bangku taman itu suatu saat bukan miliknya lagi.

"Sudah lama menungguku?" Jungkook mengatakan itu saat dirinya sudah berada di hadapan Taehyung. Mencoba untuk melupakan semua pikiran buruk dan ketakutannya tadi. Karena takut kalau Taehyung merasakan aura negatif yang disebabkan oleh pikiran-pikiran buruk milik Jungkook.

"Seperti biasa kok, hanya dua puluh menit." jawab Taehyung, lalu bocah itu berdiri dari kursi taman.

"Itu lama, Tae."

"Ya sudah. Yang penting sekarang kamu sudah di sini, Susu pisang."

"Mau ke mana kita?" tanya Jungkook.

"Cafe yang terlihat indah sekali itu, susu pisang. Ayo kita kencan di cafe sekali-kali."

Sekali-kali kencan di kafe katanya. Biasanya Jungkook selalu mengajak Taehyung ke tempat-tempat baru yang berada di luar ruangan. Kencan sekaligus menemani Jungkook mencari inspirasi dan hunting foto. Taehyung juga biasanya tidak terlalu rewel untuk memilih-milih tempat makan mereka. Selama makanannya enak dan makan bersama Jungkook, Taehyung pasti akan suka.

Pokoknya, kafe tidak pernah menjadi pilihan pertama mereka untuk berkencan. Taehyung akan lebih memilih berjalan-jalan di luar ruangan, atau makan di Mcd, Burger King dan Panda Express. Namun, semalam tiba-tiba saja Taehyung mengatakan soal cafe yang baru buka kepada Jungkook. Katanya, bocah itu ingin mencoba kencan di cafe sekali-kali, seperti pasangan lainnya.

"Kenapa ingin sekali ke cafe itu sih?" tanya Jungkook. Mereka berjalan berdampingan menuju mobil Jungkook yang terparkir agak jauh hari ini. Sepanjang perjalanan yang cukup jauh itu tidak sedikit orang yang menyapa Taehyung. Jungkook baru sadar kalau ternyata pacarnya lumayan popular juga, sampai di fakultas Jungkook pun banyak yang menyapa Taehyung.

"Tidak apa-apa, aku suka desain kafenya. Unik sekali, susu pisang." jawab Taehyung, sambil dia sedikit membungkuk dan tersenyum pada seseorang yang menyapanya.

"Kamu terkenal sekali ya di kampus." kata Jungkook.

"Eoh?"

Jungkook tidak menjawab, anak itu malah mengulurkan tangan kanannya kepada Taehyung. Tiba-tiba saja dia melakukan itu, membuat Taehyung kaget dan bingung. Namun Taehyung akhirnya mengulurkan tangan kirinya, menduga kalau Jungkook mengajaknya untuk berpegangan tangan. Taehyung langsung tersenyum dan tersipu-sipu malu, padahal mereka juga sudah sering berpegangan atau bergandengan tangan.

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang