Para penghuni gedung flat bertingkat dua itu sedang sibuk menyiapkan makan malam bersama. Ada yang istimewa pada malam ini, karena mereka akan merayakan ulang tahun Bae ahjumma bersama. Bae ahjumma atau bibi pemilik gedung hari ini sedang berulang tahun yang ke 47 tahun. Jadinya, mereka berkumpul sejak sore di flat bernomor 102 itu.
Sebelumnya, para laki-laki muda di gedung sudah dibagi menjadi dua tim. Satu tim terdiri dari Taehyung, Jihoon dan Jimin yang bertugas untuk membeli snack dan kue ulang tahun. Lalu, Jinyoung dan Jungkook tinggal di flat untuk membantu memasak dan merapikan meja makan nanti.
Pada mulanya, pembagian tim adalah Taehyung, Jihoon dan Jungkook. Tapi, tiba-tiba Jinyoung dan Jimin protes. Berakhir dengan wajah Taehyung yang tertekuk saat keluar dari flat, karena gagal ingin modus dengan si susu pisang. Sahabatnya—Park Jimin—yang kurang tinggi itu kukuh menemani Taehyung dan Jihoon, bocah minor yang kadang sedingin es—Jinyoung—juga ikut menyetujui ide Jimin untuk bertukar dengan Jungkook. Mereka berdua itu sahabat yang protektif sekali kalau dilihat-lihat. Jimin protektif kepada Taehyung, Jinyoung protektif kepada Jihoon. Ini disebutnya protektif atau posesif yaaa?
Jadi, di sinilah Jungkook sekarang. Di meja makan flat bernomor 102 sambil menusukkan bahan-bahan untuk sate.
"Jungkook hyung?" panggil Jinyoung. Membuat Jungkook yang merasa terpanggil pun mengangkat sedikit wajahnya. "Kenapa?"
"Jangan coba-coba dekati Jihoonie hyungku."
"Bicara apa bocah ini?"
"Kalau Jihoonie dekat-dekat dengan hyung, jangan ditanggapi."
Jungkook diam. Si Jinyoung ini melantur sepertinya karena penghangat ruangan sedikit rusak atau melantur karena tidak ada Jihoon?
"Aku serius loh, hyung." kata Jinyoung, dengan nada serius. "Terserahmu sajalah bocah." Jungkook menjawab seadanya, tidak memusingkan.
"Hyung, aku tahu loh rahasia Jungkook hyung dan Taetae hyung."
Rahasia apanya? Sepertinya gedung ini dipenuhi oleh bocah-bocah sinting.
"Kalau hyung masih mendekati Jihoonie, nanti aku adukan Jimin hyung. Kalau setiap malam Taetae hyung tidur di flat Jungkook hyung."
Wah, sakit bocah ini. "Anak kecil. Jangan sembarangan bicara ya."
"Aku sering melihat hyungdeul keluar berdua pagi-pagi dari flat Jungkook hyung."
"Ya, memangnya sudah pasti dia tidur di tempatku?"
"Tidak usah bohong hyung, tidak perlu malu-malu. Aku paham betul hormon laki-laki dewasa."
Wah obrolan mereka kenapa jadi ke arah sana ya?
"Anak minor, perhatikan bicaramu."
"Aku kan membicarakan Taetae hyung dan Jungkook hyung. Kalian berdua kan bukan minor."
"Batu sekali bocah ini."
"Jungkook hyung juga." Jungkook diam lagi, menatap Jinyoung dengan tidak percaya selama dua detik. Kemudian dia lebih memilih melanjutkan kegiatannya menyiapkan bahan-bahan untuk BBQ. Mungkin tak lama lagi yang lain akan datang, lalu bocah di sebelahnya ini bisa berhenti melantur. "Aku kemarin menunggu dari langit masih gelap lho hyung. Tapi Taetae hyung tidak bertamu. Lalu, tiba-tiba pagi hari kalian sudah keluar bersama dari flat hyung."
Apa maksudnya Taehyung tidak bertamu?
Maksudnya itu Kook, Taehyung tidak bertamu ke flat-mu. Tidak datang pagi-pagi buta lewat pintu depan. Pintu masuk Taehyung ke flat-mu kan melalui balkon. Jadi, ya Jinyoung tidak akan melihat Taehyung bertamu ke flat-mu. Jinyoung kan mamantaunya dari pintu depan flat kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT 202; The Fall | KOOKV
Fanfiction[ dibukukan! ] Ketika semesta mempertemukan dua anak penuh luka dalam sebuah takdir yang lucu. Menemukan cinta, Taetae & Susu pisang, musim gugur 2017. KOOKV, Fluff, Hurt/Comfort, Psychology ‼️ Self-harm, trauma, suicidal thoughts, homicide‼️