15. Seoul - Busan

6.3K 1K 230
                                    

Sudah dua hari Jungkook berada di Busan. Malam ini, keluarga besar dari sang eomma sedang berkumpul untuk merayakan malam Natal. Di keluarga eommanya, mereka memang terbiasa berkumpul di malam Natal untuk makan malam dan berdoa bersama. Namun, malam ini pikiran Jungkook tidak berada di tempat yang sama dengan raganya. Pikiran dan perasaannya tertinggal jauh di Seoul.

Malam Natal begini Jungkook malah teringat akan Taehyung. Apa yang sedang bocah itu lakukan di Seoul? apakah Taehyung tidak lupa meningkatkan suhu penghangat ruangan? apakah dia makan dengan baik, ditemani oleh siapa malam Natalnya ini? Benarkan, pikirannya tidak berada di Busan. Pikirannya tertinggal di Seoul bersama dengan Taehyung.

Di tengah-tengah malam Natal bersama keluarga besarnya yang sangat ramai ini, Jungkook malah memutuskan masuk ke dalam kamar. Semua orang tertawa dan bertukar cerita. Sedang Jungkook malah merasakan sepi yang luar biasa. Hatinya terus-menerus menyuruh Jungkook untuk menghubungi Taehyung. Meski sebenarnya Jungkook takut bocah itu sedang merayakan juga dengan keluarganya. Ah, diri bahkan tidak tahu apakah Taehyung punya keluarga atau tidak.

Tetap saja, pada akhirnya dia tetap menghubungi Taehyung. Dia ingin memastikan dan mendengar suara Taehyung secara langsung. Memastikan bocah itu baik-baik saja hari ini, atau tidak merasa kesepian di flat. Jungkook selalu teringat perkataan Jinyoung sejak hari itu, tentang Taehyung yang suka mencoba untuk mencelakai dirinya setiap bulan. Memikirkan tentang Taehyung yang sendirian di flat membuatnya berpikiran buruk.

Taehyung baru menjawab panggilan Jungkook setelah nada dering ketiga. Pasti anak itu kaget sekaligus girang saat melihat nama Susu Pisang tertera pada layar ponselnya. Jungkook menghubunginya terlebih dahulu adalah sebuah keajaiban. Jarang-jarang juga mereka berkomunikasi melalui ponsel, karena mereka selalu bertemu di flat dan di kampus.

"Yeoboseyo~" sapa Taehyung riang dari seberang sana. Bibirnya melengkung ke atas, tiba-tiba saja wajah datar susu pisang terbayang. Senyum Taehyung terus bertahan, hingga dia mendengar jawaban Jungkook dari seberang. "Yeoboseyo."

"Kenapa menghubungiku? Tidak jadi makan malam bersama keluarga?"

"Ini sedang makan malam."

Alis Taehyung mengerut. Kebingungan, karena telepon Jungkook terdengar begitu sunyi. Padahal dia sudah membayangkan kalau susu pisangnya sedang berkumpul dengan keluarga besarnya. "Kok suaranya sepi?"

Jungkook menatap ke arah pintu kamarnya sebentar. "Aku di kamar."

"Keluar dari kamar, lalu bergabung dengan keluargamu yang lain susu pisang."

Jungkook diam. Tentu saja dirinya tidak akan menuruti perkataan Taehyung. Ada gejolak aneh dari dalam dirinya, seakan terus-menerus meneriakan nama Taehyung. Jungkook benar-benar tidak bisa tenang jika tidak mendengar suara pria itu.

"Kok diam saja, susu pisang?" tanya Taehyung lagi, karena tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Jungkook.

"Kamu di mana sekarang?"

"Di flat. Memangnya aku mau di mana lagi?" Jawabnya jujur. Taehyung memang benar sedang di flat. Baru saja dia selesai makan malam bersama dengan Bae ahjumma dan Jinyoung. Dan kini dia sedang rindu berat dengan susu pisang. Baru ditinggal dua hari saja dia sudah rindu berat.

"Sedang apa?" tanya Jungkook lagi.

"Sedang rindu kamuuu." ada sedikit nada jahil dalam suara Taehyung. Dia rindu meledek dan membuat Jungkook kesal secara langsung. Namun dirinya harus puas hanya dengan mengganggu susu pisang melalui sambungan telepon.

"Aku bertanya sungguhan."

"Aku juga menjawab sungguhan." Taehyung benar-benar rindu dengan Jungkook, makanya dia sekarang ini sedang menyusup ke dalam flat Jungkook. Tapi tidak mungkin kan dia bilang-bilang sedang menyusup di saat orangnya tidak ada di sana. Padahal dia kan juga sudah sering menjadi tamu tidak diundang ke flat Jungkook.

FLAT 202; The Fall | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang