{Keras}

2.1K 106 1
                                    

10."KERAS"

~

HAPPY READING EVERYONE!~


Kalian salah jika menginginkanku berhenti. Karena aku akan selalu melangkah demi mendapatkan apa yang aku mau.

🔥🔥🔥

"Namanya Elena Ranadea Wilson anak salah satu pengusaha sukses di London. Dia bad girl di sekolahnya, pem- bully. Dari informasi yang saya dapat dia pacar tuan muda Elang. Tuan,"

"Hanya itu?" Aura dingin nampak pada wajahnya.

"Sejauh ini hanya itu tuan," laki-laki dewasa itu menjawab pertanyaan bosnya dengan lugas dan penuh tanggung jawab.

"Baiklah, kamu bisa keluar."

Setelah kepergian kaki tangannya, Irwan menggeram marah. Ya, laki-laki itu adalah Irwan papa dari Elang. Bisa-bisanya anak semata wayangnya berani menentang kemaunnya dan berpacaran dengan gadis yang tidak benar seperti itu. Itu kesalahan yang sangat fatal menurutnya. Gadis itu pasti akan membawa dampak buruk bagi rencana yang sudah dia jalankan bertahun-tahun.

Laki-laki itu mengetikkan beberapa digit nomor di ponsel. Setelah itu menempelkan benda persegi itu di telinganya.

"Nanti setelah pulang sekolah, tidak ada alasan," perintahnya otoriter di telepon. Kemudian mematikan dengan cepat dan meletakkan ponselnya di meja kasar.

Ketukan pintu yang menggema dari luar tak menghilangkan amarahnya pada Elang, putranya. Elang cukup keterlaluan dalam hal ini. Seorang wanita masuk ke ruangannya.

"Permisi, pak Irwan 15 menit lagi ada rapat." ternyata Nina, sekertaris Irwan wanita itu hanya mengingatkan Irwan bahwa sebentar lagi ada rapat. Irwan melirik jam tangannya dan benar saja.

"siapkan semuanya,"

Irwan itu pemimpin yang baik, walaupun dingin dan tidak ramah sama sekali dengan karyawan. Tapi laki-laki itu sungguh pandai mengatur perusahaan turun temurun ini, bahkan bisa menambah cabangnya hingga ke beberapa negara dan kota-kota besar di Indonesia.

Nina mengangguk mendapat perintah dari atasannya, dan keluar dari ruangan itu.

Irwan merapikan jas mahalnya yang tersibak akibat duduk, keluar dari ruangannya. Karena dirasa sebentar lagi rapat dimulai.

"Nanti kalau Elang kesini suruh dia tunggu di ruangan saya!"

"Baik pak,"

🔥🔥🔥

Mendapat telepon siang bolong begini, baru pertama kali bagi Elang apalagi yang menelpon adalah papa- nya yang hanya memikirkan perusahaan, perusahaan dan perusahaan.

Membuatnya muak seketika, perintah otoriternya tak terbantahkan itu. Bagimana bisa menolak? Elang bukan bad boy yang senantiasa menentang dia taat peraturan dan dia anak penurut apa kata orang tua.

Laki-laki itu memasukkan handphone- nya kedalam saku celana. Setelahnya dia masuk ke dalam kelas, memang saat mata pelajaran Elang menerima telepon.

Elang tak begitu fokus pada mata pelajaran kali ini, Kimia. Dia tak begitu suka sebenarnya mempelajari senyawa senyawa yang entah difungsikan untuk apa. Membosankan sekali, tapi tetap saja dia memperhatikan papan tulis putih yang berisi rumus-rumus kimia.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang