{Crazy Couple}

1.5K 56 2
                                        


45. "CRAZY COUPLE"

~HAPPY READING EVERYONE!~

Hal yang tak terduga biasanya bisa datang kapan saja. Tetapi semuanya terasa semu ketika ternyata satu hal yang baru aku tahu. Kamu memang bukan untuk aku!

🔥🔥🔥

Semakin hari Elang dan Mela semakin dekat. Ikatan teman yang mereka ucapkan pada semua orang semakin memperkuat hubungan mereka. Elena tak bisa menghentikan hal itu, karena dia sudah berkomitmen untuk tidak melarang Elang berteman dengan siapapun. Tetapi rasa sakit terus saja merasukinya ketika Elang sering menolak pergi dengannya hanya karena Mela yang selalu beralasan hidungnya masih sakit.

Kali ini Elena duduk di rooftop, guru mata pelajarannya sedang sakit. Hal itu membuatnya dengan leluasa pergi tanpa menentang siapapun lagi.

Menikmati semilir angin yang berhembus segar siang ini. Memang cuaca sedang mendung dan berangin. Elena tersenyum dan memjamkan matanya menikmati harinya yang terus berjalan baik sampai hari ini setelah pertemuannya dengan mama dan Desy kemarin lusa.

"Elang lagi dikantin sama Mela, kenapa lo malah ada disini?" Elena membuka matanya mendengar sesuatu yang tentunya mengganggu ketenangannya.

"Bukan urusan lo!" Jawab Elena dengan ketus.

Dalam hal apapun Revan hanyalah orang yang selalu ingin membuatnya jatuh. Dan dia sendiri harus bisa mengendalikan diri ketika dekat dengan laki-laki itu.

"Ohh, udah putus! Ya, maklum sih tipe cewek Elang ya gak mungkin sih cewek urakan kayak lo, pasti yang
pendiem, manis dan tentunya pinter kayak Mela gitu ya." Revan terus saja berusaha untuk menjadi kompor. Sedangkan Elena sibuk untuk mengatur emosinya dan berusaha menjadi air.

"Ya maklum sih, cowok kalau udah gak laku ya bisanya tuh cuma gangguin hidup mantannya!" Sindir Elena dengan santai sembari menunjukkan senyum miringnya.

"Maksud lo apa?" Mungkin ucapan Elena kali ini membuat Revan naik pitam. Terlalu menusuk mungkin untuk ukurannya.

"Ya gak papa cuma bermaksud menyadarkan orang yang gak tahu malu kayak lo!" Tekan Elena lagi, kemudian berdiri dan meninggalkan Revan.

Elena berjalan cepat menuruni rooftop mendengar ucapan Revan sedikit membuat hatinya ngilu.

Apa selama ini hubungannya hanya sebatas permainan saja?

"Elena tungguin!" Elena tersenyum mendapati kedua sahabatnya tengah berteriak dan berlari kearahnya.

"Lo tuh ya El dicariin juga dari tadi." Kesal Shiren sembari memasang wajah tak enak dipandang.

"Kenapa lo biarin Mela sih, El. Gue mohon jangan sakitin diri lo sendiri terus-terusan!" Ucap Alisa dengan serius, beruntungnya koridor dibawah rooftop masih sepi karena  kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.

"Gue gak tahu!" Ucap Elena jengah dia menatap kearah Alisa dan Shiren dengan tatapan lelahnya.

"Mela semakin berusaha nguasain Elang, El! Kenapa lo malah mencoba masa bodoh dengan semuanya? Sekarang gue tanya sama lo, lo sebenarnya cinta gak sih sama Elang?" Ucap Alisa, melihat keadaan Elena berubah 360 derajat membuatnya menjadi merasa aneh.

Kali ini Elena selalu berusaha menahan semuanya dan selalu mencoba sabar. Baik Alisa dan Shiren malah semakin tidak setuju dengan hal itu.

"Jangan bahas ini, gue capek!" Ucap Elena.

"Oke, tapi yang pasti gue mau pilihan lo kali ini gak bikin lo nyesel El! Gimana kalau weekend nanti kita hangout?" Ucap Shiren. Elena menggeleng tentu saja untuk menolak.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang