35. "SMILE"
~HAPPY READING EVERYONE!~🔥🔥🔥
Elena merebahkan tubuhnya di kasur, lengkungan di bibirnya semakin bertambah. Dia tersenyum. Mengingat hari ini, betapa banyak kejadian yang terjadi. Mulai dari Elang yang mengatainya, dia menangis seperti abg labil sampai siang. Elang yang datang membawa motor vespa dan memberikan seikat balon sebagai bentuk ucapan minta maaf. Adu mulut di pinggir jalan mempermasalahlan pasal cemburu dan kebebasan, menghabiskan waktu di tempat pacuan kuda dan yang terakhir keliling di mall. Semua itu sungguh membuatnya merasa kelelahan.
Tapi dia suka, disaat para mantannya tak pernah melakukan itu semua. Elang melakukannya untuknya. Dan kali ini dia merasakan diistimewakan oleh orang.
Elang begitu aneh, memberikan, membuat dan menciptakan tawa dan tangis secara bersamaan. Berapa saja ekspresi yang bisa dibuat Elena seharian ini mengingat Elang membuatnya begitu sedih dan juga begitu senang.
Mungkin ini rasanya ketika senang dan sakit secara bersamaan. Dan Elang berhasil menciptakan itu dalam satu hari saja.
Walaupun kadang Elang adalah spesies cowok menyebalkan di dunia versi Elena. Elang juga spesies cowok sempurna yang dikirimkan Tuhan untuknya. Ajaib memang tapi memang seperti itu keadaanya.
Elena meraba-raba ranjang di sebelahnya. Mengambil tas tenteng warna pink yang baru saja dibelikan Elang tadi saat di mall, maklum saja dia tak membawa apapun tadi, berangkat main dengan Elang tadi. Mereka belum sempurna baikan. Tanpa bangun dari tidurnya dia mengambil sesuatu dari dalam tas.
Beberapa lembar foto hasil bidikan kamera polaroid. Entah, Elang mendapatkan itu darimana padahal saat berangkat tadi dia tidak membawa apapun selain motor vespa dan seikat balon.
Elang memang tak pernah berpacaran sebelumnya. Bahkan kali pertama pacaran malah pada Elena gadis yang dianggapnya paling saiko di dunia ini. Tapi lihat saja, bahkan Elang mampu menciptakan sesuatu hal yang membuat Elena tak bisa berpaling darinya.
Elang mengamati satu persatu foto-foto itu. Tawanya terukir di bibirnya. Dia berhenti pada foto keempatnya, ketika dia dan Elang menaiki kuda yang sama.
Elena terakhir di tempat pacuan kuda SD kelas 1. Elena sangat menyukai kuda. Dulu ketika dia masih kecil, papa mamanya sering mengajaknya pergi piknik dan biasanya tempat itu yang dituju.
Papanya juga senang mengajaknya berkuda. Dengan mamanya yang menunggangi kuda lain tentunya. Menunggangi kuda dengan kuda yang berjalan beriringan. Terlalu sempurna jika untuk dilupakan. Sedikit memori tentang masa kecil tak membuatnya sedih kali ini. Dia tersenyum tetapi entah apa yang dirasakan Elena dalam hatinya.
Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk dan sepersekian detik setelah membaca pesan itu. Senyumnya kembali terbit, ternyata Elang.
Elang
Goodnight my love. Hope you see me in your dream ❤
Elena mengetikkan jawabannya, kemudian bangkit dari tidur.
Elena
Goodnight too dear. I see you in my brain, heart every second ❤
Setelah menjawab pesan dari Elang, Elena berdiri mengambil beberapa lembar fotonya bersama Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Teen Fiction[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...