12. "MALL DAN KISAHNYA"
~HAPPY READING EVERYONE!~
Terkadang karena seringnya seseorang mendekat ketika dia menjauh rasanya ada yang berubah.
🔥🔥🔥
Mereka sampai di tempat parkir mall. Ketiganya turun dari dalam mobil secara bersamaan, membuat beberapa pengunjung yang berada di parkiran mengalihkan perhatian demi melihat tiga gadis remaja ini. Mereka bertiga bersandar di kap mobil, iya, Shiren menunggu Tristan dan Elena menunggu Kavin. Sedangkan Alisa menunggu kedua sahabatnya yang sedang menunggu pasangan mereka masing-masing.
Tak lama mereka menunggu karena Tristan dan Kavin bersamaan menghampiri mereka.
"Yuk ke dalam!" Ajak Elena, Kavin dengan cepat meraih pergelangan tangan Elena menggandeng tangan Elena. Tangan yang pernah dia lepaskan karena kebodohannya dulu.
Shiren sudah bergelendot manja di lengan Tristan sedangkan Alisa berada di tengah-tengah mereka. Mereka tidak sadar jika sedari tadi ada orang lain yang memperhatikan mereka dari kejauhan di dalam mobil. Dia Elang.
Pagi ini Elang memang ingin membeli buku baru di toko buku yang ada di mall. Tapi tadi dia mengurungkan diri untuk keluar dari mobil karena melihat Elena dan sahabat-sahabatnya. Tentu saja dia risih jika bertatap muka dengan gadis itu. Maka dari itu dia memilih memperhatikan mereka dari dalam mobil sembari memastikan mereka tidak bertemu di mall. Ternyata mereka tidak langsung masuk mall, dia melihat ada Tristan dan Kavin juga. Elang tahu jika Tristan sedang berpacaran dengan salah satu sahabat Elena. Ada yang aneh di hatinya ketika melihat ada Kavin disana apalagi laki-laki itu menggandeng tangan Elena untuk masuk ke dalam mall, mengingat kejadian waktu itu Elena bermesraan dengan Kavin di kantin. Membuat Elang tambah yakin bahwa ucapan papanya benar, menjauh dari gadis itu adalah pilihan yang memang harus ia lakukan. Lagipula dia juga masih ingin berada disini bersama mamanya.
Tak peduli dengan cewek itu, Elang keluar dari dalam mobil. Beberapa remaja putri seusia Elang sedikit memekik, melihat Elang cowok keren dan tampan itu. Elang tidak terkejut sudah biasa juga.
Elang berjalan santai dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya menuju toko buku yang berada di dalam mall ini. Dengan cepat menuju rak yang berisi buku yang dia inginkan karena dia memang bukan tipe orang yang suka berbasa-basi. Elang mengambil beberapa buku sembari membaca keterangan mengenai isi buku yang pas.
Di lain tempat, Elena, Aren, Tristan dan Kavin sedang memilih sepatu.
"Lucu banget ini!" Shiren mengambil sepatu hak tinggi berwarna hitam. Matanya terlihat berbinar menemukan benda yang sedang ia pegang.
"Ihh gue mau juga, gemesin deh." Gantian Alisa yang memekik.
"Beli kembaran gimana?" Usul Elena,
"boleh juga!" Jawab Alisa dan Shiren serempak.
Tristan dan Kavin juga sedang memilih sepatu untuk mereka masing-masing. Kavin memang bad boy tapi dia tidak akan mengawali masalah, dia hanya bermasalah pada orang lain yang memulai masalah dengan dirinya. Tristan memang tak kenal dekat dengan Kavin, tapi mereka ternyata nyambung juga jika memutuskan untuk berteman.
Mereka tak lama memilih barang-barang karena jika pas di hati mereka akan dengan cepat mengambil barang-barang itu.
"Ke food court yuk. Laper nih!" Keluh Alisa, ucapan Elena benar sekali sedari tadi dia sama sekali tidak menjadi kambing congek disana. Rasanya bersyukur sekali.
"Yuk!"
Mereka duduk di salah satu meja disana. Memesan makanan yang pasti banyak walaupun untuk sarapan. Elena sendiri dia sengaja duduk di kursi untuk satu orang. Shiren duduk bersama Tristan, dan mau tak mau Kavin duduk bersama Alisa. Beraneka ragam jenis makanan disajikan di meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Teen Fiction[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...