15. "SENYUM"
~HAPPY READING EVERYONE!~
Apakah boleh jika tawamu adalah kebahagiaanku saat ini?
🔥🔥🔥
Malam ini Elang begitu serius membaca bukunya. Duduk di meja belajar dengan sebotol air putih di letakkan di hadapannya. Elang sudah terbiasa belajar sembari ada air putih menemaninya, itu berlaku jika di rumah saja. Di sekolah dia tak perlu itu. Dia membolak-balikkan buku-nya mencoba memahami materi yang ada di buku, dia memang setiap hari selalu belajar. Bahkan jarang waktu dia habiskan untuk bermain atau istirahat. Buktinya sudah tengah malam dia masih saja membuka bukunya. Apakah dia paham? Tentu saja iya, besok ada ulangan harian kimia. Dia yang tak terlalu suka mata pelajaran itu berusaha belajar lebih keras lagi untuk memahami materi. Elang memang harus mendapatkan nilai sempurna untuk semua mata pelajaran. Di rapot dia harus mendapat nila 'A', jika ada nilai 'B' untuk dua mata pelajaran saja. Papa-nya akan mencabut semua fasilitas-nya selama satu minggu sebagai hukuman. Dia pernah mengalami itu saat kelas 10.
Dia menguap berkali-kali matanya sungguh lelah untuk dibuka saja terasa berat. Tapi penguasaan materi masih belum sempurna. Elang pantang tidur sampai semuanya selesai. Elang itu keras kepala dan dia merupakan cowok pekerja keras. Elang melakukan ini setiap ada ulangan, baik ulangan harian maupun semester, dia bahkan pernah tak tidur karena belajar keras dan tetap memutuskan untuk pergi ke sekolah keesokannya saat SMP dulu. SMA ini dia belum pernah seperti itu. Semoga saja kali ini tidak.
Pukul 3 pagi Elang baru beranjak dari meja belajar, kemudian berjalan gontai menuju ranjang. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya ke pulau kapas yang empuk dan nyaman itu. Tak perlu waktu lama dia sudah masuk ke alam mimpi.
🔥🔥🔥Elena mengerjapkan matanya karena cahaya matahari yang menyilaukan masuk ke indra penglihatannya. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, dia merasa asing, menggunakan piyama dia tak pernah merasa memiliki piyama seperti itu. Selimut, dia juga tak memiliki selimut warna abu-abu. Matanya langsung terbuka lebar mendapati dia tidur di tempat asing, ini jelas bukan kamarnya. Mulai dari dekorasi, Elena semakin menganga lebar karena dia yakin ini tempat laki-laki.
"AAAAaaaaaaa!!!!!" Jeritnya, dia berteriak histeris ketika melihat Aldi masuk ke dalam kamar tanpa pakaian. Dia hanya melilitkan handuk di pinggangnya. Elena buru-buru menutup seluruh wajahnya menggunakan kedua telapak tangan.
"Ehh.. Sorry sorry lo tutup dulu mata lo!" Kaget Aldi, dia dengan segera mengambil pakaiannya dari lemari kemudian berlari kembali ke kamar mandi. Dia kembali ke dalam kamar tetapi sudah mengenakan kaos oblong dan celana jeans pendek rumahan. Dia terkekeh mendapati wajah Elena merah padam. Dia juga menertawakan kekonyolan dirinya pagi ini.
"Lo! Kenapa gue bisa ada disini? Kenapa baju gue ganti, baju gue mana? Lo apain gue?" Elena bertanya dengan panik pada Aldi. Wajah gadis itu terlihat frustasi.
"Lo pikir aja sendiri!" Goda Aldi, dia hanya ingin sedikit bermain-main pada Elena yang katanya adalah seorang 'bad girl'.
Elena menghampiri Aldi, dia mendelik tajam kilatan marah terlihat jelas di matanya.
"MAKSUD LO APA HA? LO JANGAN BECANDA YA!" Teriak Elena keras. Dadanya tiba-tiba sesak, dia bangun di kamar laki-laki dengan pakaian berbeda dari yang semalam. Pikirannya sudah bercabang kemana-mana, dia takut saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Teen Fiction[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...