{Closer}

2.3K 111 4
                                    

9. "CLOSER"

~HAPPY READING EVERYONE!~

Apa yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak dipedulikan oleh orang lain? Apa yang akan dilakukan ketika kasih sayang pun tak diperoleh.

🔥🔥🔥

Tidak butuh waktu lama, mereka sampai di rumah Elang. Elang tak memikirkan apa yang terjadi jika Elena datang ke rumahnya apalagi mengantarkannya. Dia lupa akan itu tadi karena sibuk memikirkan gadis di sampingnya ini.

Tapi bagiamana lagi mereka bahkan sudah turun di pelataran rumah Elang yang cukup luas. Setelah satpam rumah ini membuka gerbang yang menjulang tinggi.

Elang berjalan diikuti Elena di belakangnya. Elang memasuki rumahnya dan mempersilahkan Elena masuk ke dalamnya. Elena sedikit terkejut melihat rumah Elang, benar laki-laki itu sungguh kaya.

"Lo duduk sini ya El."

Elang lega setelah mendapat pesan melalui whatsapp- nya pasalnya orang tuanya sedang ke Bandung sekarang. Jadi dia tidak perlu khawatir mengajak Elena ke rumahnya. Bahkan Elena adalah satu-satunya cewek yang menginjakkan kaki di rumahnya.

Elena memainkan ponselnya sembari duduk di sofa ruang tamu Elang.

Elang kembali setelah berganti pakaian rumahan, lebih tampan saja jika seperti ini. Elena membatin,

"Lang kebelet pipis," tanpa sungkan ataupun malu Elena berucap seperti itu.

"Ikut gue!" Elena membuntuti Elang,

"Ini kamar gue, di dalem kamar mandinya." Elena mengangguk paham dan segera melesat pergi menuju kamar mandi.

Wangi kamar ini begitu khas, rasanya Elena betah jika harus berlama-lama di kamar ini. Kamar ini rapi dalam ukuran cowok, mungkin Elang adalah salah satu cowok pecinta kerapian dan keindahan. Memikirkan itu Elena terkekeh sendiri.

Elang duduk di ruang tamu memainkan ponselnya. Elena turun dan duduk di samping laki-laki itu.

"Chat-an sama cewek ya?" tebak Elena, "pantas aja sih chat gue dikacangin mulu." Ucapnya lagi. Miris sekali jika seperti ini,

Elena meraih bantal sofa memangkunya. Sedangkan badannya bersandar di sofa.

Elang tak menjawab ucapan Elena,
"Lang gue betah deh di rumah lo rasanya gak pengen pulang!"

Elang melirik Elena yang sedang memejamkan matanya. Ada sesutu di hatinya yang tak bisa dia utarakan ketika mendengar penuturan Elena.

🔥🔥🔥

"Gue mau lewat!"

"Jauhin Elena!"

"Gue gak deket sama dia!"

"BUGGG... BUGG..." pukulan tiba-tiba itu menghantam rahang keras Elang. Laki-laki itu bahkan tidak tahu apa kesalahannya. Belum sempat membalas teman laki-laki itu menambah pukulan-pukulannya lagi. Dengan kemampuan yang masih dia miliki Elang bangkit dan meninju hidung Revan hingga sedikit mengeluarkan darah. Elang bisa berkelahi jika ada yang memancing seperti sekarang ini. Dan untuk Elang pertama kalinya dia berkelahi sampai adu jotos karena Elena.

"STOP IT!" teriak Elena melerai keduanya, dia berada pada pihak Elang menatap iba wajah Elang yang sudah membiru akibat pukulan berondongan dari Revan dan teman temannya.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang