{Keterkejutan}

2.1K 88 2
                                        

14. "KETERKEJUTAN"

~HAPPY READING EVERYONE!~

Bahagia itu pilihan dan semua orang pasti akan memilihnya. Jika semua ingin bahagia lalu siapa yang akan mendapatkan luka. Karena bahagia dan luka itu selalu beriringan dan pilihan itu bukan ada di tangan tapi sudah digariskan.

🔥🔥🔥

Elena berjalan sempoyongan keluar dari club. Pandangannya mengabur karena sudah terlalu mabuk. Kepalanya pusing sekali dan sesekali dia merancau tidak jelas. Badannya terasa melayang tapi faktanya kakinya tetap berpijak pada bumi.

"Gue terbang tahu gak sih!"-

"Papa sama mama besok dateng dia bakal meluk gue! Aaahh senangnya!"

Dia berucap tidak jelas ditrotoar dia lupa tempatnya memarkirkan mobil. Banyak yang memperhatikan gadis cantik itu. Dia mundur selangkah dan mengaduh kesakitan. Karena dia sudah menabrak orang karena jalannya memang meleng. Elena menatap orang yang ditabrak dengan tatapan tidak suka. Matanya yang sayu berusaha mengintimidasi orang di depannya tangannya juga menuding orang itu.

"Lo bisa jalan gak sih?" Makinya pada pejalan kaki itu.

"Elena?" Tanya orang itu tapi belum saja dia mendapat balasan. Elena sudah pingsan dan dia dengan sigap menahan tubuh gadis itu agar tidak jatuh ke aspal.

Dia menggendong Elena menuju mobilnya. Memasukkan Elena yang pingsan ke dalam mobil. Dia meregangkan tangannya karena lelah, mobilnya yang dia parkir di depan mini market jauh dari tempat Elena pingsan tadi.

Aldi memang habis membeli minuman dingin di mini market. Dia hendak ke ATM untuk mengambil uang karena persedian uang cash-nya menipis. Tapi di jalan dia ditabrak sama cewek mabuk, awalnya dia juga ingin marah tapi ketika tahu itu Elena dia mengurungkan niatnya. Dia meneliti cewek itu dari bawah sampai atas. Ini Elena, ini salah untuk Elena. Cewek itu memaki dirinya, baru saja dia akan menjawab gadis itu sudah pingsan.

Aldi bingung, dia tidak mendapati alamat rumah gadis itu di tasnya. Ponsel Elena juga mati karena ini juga sudah malam dia memutuskan membawa Elena ke apartemennya. Jika dibawa pulang ke rumah apa kata papa dan mamanya nanti.

Aldi melajukan mobilnya lebih kencang dari biasanya. Jalanan yang sepi membuatnya cukup leluasa mengendarai mobilnya. Dia juga sering melirik Elena yang sedang pingsan di sampingnya. Dia menyandarkan kepala Elena di bahunya agar posisi gadis itu nyaman.

Aldi menggendong Elena sampai ke apartemennya, beberapa orang yang berpapasan dengannya juga menatapnya aneh. Aldi tidak mempedulika itu, dia tidak melakukan apapun pada Elena. Dia hanya ingin membantu gadis itu saja.

Aldi membuka kamarnya, menidurkan Elena di kasurnya. Belum sampai dia menjauhkan tubuhnya, Elena sadar dan memuntahkan isi perutnya tetapi setelahnya tidur kembali. Baju miliknya dan tentu saja milik Aldi terkena muntahan itu.

Dia menggeleng-gelengkan kepala dengan gadis yang tidur di ranjangnya ini. Aldi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya yang kotor akibat muntahan Elena. Aldi keluar tanpa menggunakan pakaian, lagipula Elena juga sedang tertidur jadi tak ada yang perlu dia khawatirkan. Mengambil pakaian ganti dari dalam lemari dan memakainya.

Aldi beralih pada Elena baju gadis itu sudah kotor dipenuhi muntahan. Baunya juga menyengat, Aldi kini mulai bingung membiarkan Elena tidur dengan muntahan dia tidak tega. Tapi bagaimana cara menggantikan Elena? Jika dia sendiri itu tidak mungkin, dia tidak bisa berlaku kurang ajar dengan perempuan. Dia memiliki mama dan adik perempuan, jika dia berlaku kurang ajar pada Elena tentu saja dia juga akan menyakiti perempuan.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang