{So What}

1.9K 73 10
                                    

22. "SO WHAT"

~

HAPPY READING EVERYONE!~

Aku bebas melakukan apapun yang aku suka. Termasuk mempermainkan kamu. Tak peduli siapa kamu dan tak peduli apa yang akan terjadi padaku.

🔥🔥🔥

Elena menghela nafas kasar ketika turun dari tangga dia menemukan sesuatu disana. Romantis. Satu kata yang tergambar di pikirannya. Rangkaian bunga mawar merah dan putih ditata dalam satu kotak membentuk huruf 'E'.  Dari Aldi, tapi percuma, Aldi terlalu naif dia jahat. Elena tak tahu kenapa sekarang dia menjadi cewek baperan kayak gini. Dia tak mengerti, kenapa tiba-tiba Aldi sangat berpengaruh bagi dirinya apalagi setelah kalimat sungguh sialan yang tadi siang keluar  dari mulut laki-laki itu.

Dia meletakkan kotak bunga itu di kursi ruang tamu dengan asal. Kemudian duduk di samping kotak itu. Sejak tadi pagi dia tak menghubungi pacarnya, dia terkekeh ketika memikirkan hal itu. Lucu sekali saat dia memang berhasil menjadikan Elang sebagai pacar. Disaat cowok itu mati-matian menghindarinya tapi dia mendapatkannya juga. Tapi sayang, papanya terlalu sinting dan dia tak mau memiliki mertua yang sok-sokan ikut campur semacam itu. Kenapa memikirkan sampai sana. Gadis itu mengetuk kepalanya sendiri.

Elena mengambil ponselnya di saku dres rumahan miliknya. Mencari nama orang yang paling sering dia hubungi. Elang. Dia mengetik sesuatu disana.

Elena

Baby aku tuh kangenn! Kesini dong pacar cantik gini dianggurin. Nyebelin deh.

Tulisnya, entah mengapa setiap kali berhubungan dengan Elang. Dia selalu menjadi cewek abg super alay. Dia membelalakan matanya ketika ada pesan masuk yang merupakan balasan dari Elang. Baru juga ditinggal senyum gak ada bermenit-menit juga. Biasanya ditinggal tidur berjam-jam gak ada balasan apapun.

Elang

15 mnt.

Elena tak percaya dia menampar pipinya sendiri. Ini mimpi atau bukan sih? Tanyanya pada diri sendiri. Tak mau memikirkan lebih lama lagi. Dia membalas pesan Elang.

Elena

See you ♡

Mendengar suara mobil masuk di halaman. Dengan cepat Elena keluar tepat saat Elang akan mengetuk pintu. Langsung saja dia memeluk kekasihnya itu erat, alasannya apa dia tidak tahu. Perasaannya saja masih bimbang tapi jika untuk mencintai Elang dia juga belum siap melakukan itu.


🔥🔥🔥

"Itu dari siapa?"

Elang menunjuk kotak bunga yang ada di sofa seberang meja. Matanya terus saja menatap benda itu. Ada rasa tak nyaman ketika melihat benda  indah itu.

"Dari Aldi."

"SMA Bunga Bangsa." Nada suara Elang lebih terkesan menebak dibanding bertanya. Elena mengangguk mengiyakan.

Elang kemudian berdiri setelah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Udah malem gue pulang!" Elang baru saja selengkah, Elena menghentikan langkah itu dengan menahan pergelangan tangan Elang.

"Kita gak ada apa-apa Lang, cuma temen itu doang! Jangan salah paham!" Ucap Elena spontan,

"Dia pacar lo pun gue juga gak papa. Kita ini apa sih El cuma pacaran karena kemauan lo kan? Bukan gue!" Setelah berucap itu Elang melepaskan  pegangan tangan Elena di pergelangan tangannya. Setelahnya berjalan cepat meninggalkan Elena.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang