33. "SEDIKIT BERHARAP"
~HAPPY READING EVERYONE!~
🔥🔥🔥
"Revan?"
"Elena gue mohon sama lo berhenti main-main di tempat kayak gini! Bahaya buat lo!" Ucap Revan dengan suara meninggi,
Melihat Elena di dance floor sedang menari dengan pria asing. Membuatnya dengan cepat langsung menghampiri perempuan itu. Ini sungguh tidak baik baginya. Terlalu buruk.
"Gue kenal tempat kayak gini juga dari lo Van! Kenapa lo jadi sok suci gini?" Elena berucap sembari menyepelekan. Dia masih sepenuhnya sadar dengan apa yang dia ucapkan. Satu gelas alkohol tadi tak membuatnya mabuk dan lupa.
"Kenapa lo tiba-tiba nolongin gue bukannya lo pengen liat kehancuran gue?"
"Gue sayang sama lo! Please, balikan sama gue!" Revan kembali berusaha, cowok itu memang tak tahu malu. Dia sudah membuat Elena beberapa kali mendapatkan masalah yang tak seharusnya dia dapat. Dan kini dia malah mengajak gadis itu untuk kembali padanya. Mungkin hanya perempuan gila yang mau kembali dengan orang yang membuatnya tertimpa banyak masalah.
Tawa Elena meledak,"Gila ya Lo Van, berapa kali lagi gue harus bilang sama lo gue gak mau. Lagipula gue udah punya Elang, moveon baby!" Ledek Elena dengan menepuk bahu Revan, sebelum dia meninggalkan cowok itu dengan segala rasa sakit dan marah sekaligus.
Sebenci apa Revan pada Elena, laki-laki itu tetap masih berharap untuk menjadi pacar Elena.
Kita tidak bisa memilih pada siapa kita menaruh hati. Bahkan orang yang paling kita benci sekalipun jika sudah kehendak hati, kita bisa mencintainya.
Elena memasuki mobilnya dengan sedikit kesal, ya walaupun dia harus tertawa setelahnya karena Revan yang sungguh bertindak bodoh dengan mempermalukan dirinya sendiri di hadapannya. Lucu saja, bahkan laki-laki itu sudah berapa kali membuat kekacauan dalam hidupnya. Kini, mengemis cintanya. Sungguh tidak bisa dikatakan sebagai tindakan yang elegan.
Setidaknya dia sedikit terhibur dengan Revan.
Pukul 23.30, hampir tengah malam, tapi dia tak mau pulang. Terlalu sepi tapi dia bingung harus pergi kemana lagi. Acara Alisa pasti belum sepenuhnya usai, dan pasti Shiren juga masih berada disana. Kembali lagi kesana tidak mungkin. Begitu juga Elang sampai detik ini juga, pesannya belum dibalas dan dia tak meneleponnya kembali.
Dan sekarang dia tahu akan kemana dia pergi.
Elena mengetuk pintu berulang kali tetapi tak mendapat sahutan. Baru saja dia hendak pergi, suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Dia tersenyum mendapati Aldi dengan muka bantal menatapnya dengan tatapan bingung.
"Elena?"
"Gue disini ya? Dirumah males sendirian!" Ucapnya masih berada di depan pintu. Dengan tatapan memelas dia berikan pada Aldi.
"NO!" Tatapan lucunya tak berpengaruh pada Aldi. Menyebalkan!
Buktinya laki-laki itu menolak kehadirannya disini.
"Kenapa? Lo gak takut gue apa-apain ini kamar cowok lho El!"
"Terus?" Jawab Elena masa bodoh malah melewati Aldi dan memilih memasuki apartement milik Aldi.
Bahkan lagaknya malah seperti yang memiliki tempat ini."Kenapa gak di rumah pacar lo aja sih?" Tanya Aldi dengan suara jengah.
"Kalau disana gue malah ngapa-ngapain mending disini aja. Lo kan sahabat gue dan gue yakin lo gak bakal ngapain-ngapain." Ucap Elena.
![](https://img.wattpad.com/cover/131843284-288-k665554.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Fiksi Remaja[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...