(Sebuah Fakta)

1.6K 68 3
                                    


47. "SEBUAH FAKTA"

~HAPPY READING EVERYONE!~


🔥🔥🔥

Malam ini Elena berdandan cantik, dengan make up yang natural. Dia memilih mengenakan dress berwarna pink dan heels berwarna putih. Dia siap untuk makan malam. Bukan, bukan bersama Elang melainkan bersama mama dan keluarganya. Iya, malam minggu ini Elena sudah menyetujui bahwa dia harus menyiapkan diri untuk bertemu dengan Bara, papa tirinya. Dion dan Desy, saudara tirinya. Dia tidak bisa terus-terusan berlari dan menjauh dari kenyataan.

Dan kali ini siap tidak siap dia harus melakukannya. Elena menatap dirinya sendiri melalui pantulan kaca. Dia menghela nafas panjang berusaha sebisa mungkin untuk menyiapkan diri. Bertemu dengan orang-orang yang selama ini dia hindari, itu bukan sesuatu perkara yang mudah. Apalagi orang itu orang yang entah dengan atau tanpa sengaja merebut kebahagiaannya.

Dia mengendarai mobilnya lamban seperti kura-kura. Jalan yang dia lalui macet sekali, karena kesal dia mengumpat sembari memukul setir kemudinya.

Jalan yang seharusnya memerlukan waktu 30 menit menjadi satu jam lebih 10 menit.

Elena tetap cantik, karena pada dasarnya dia memang sudah cantik.

Dia memasuki restoran mewah dengan arsitektur eropa. Pelayan mengenakan seragam hitam putih berdiri di depan pintu dengan segera menyambut Elena, dan mengantarkan gadis itu untuk menemui meja yang ditempati keluarganya.

Bara merupakan pengusaha sukses, menjadi tamu spesial di restoran megah ini menghabiskan ratusan juta sehari pun tak masalah untuk keuangannya.

Elena tampak kikuk padahal dia hanya melihat Sonya dan Desy dari kejauhan, dia juga melihat dua laki-laki yang memunggunginya dan dia yakin mereka adalah Bara dan Dion.

Sonya tersenyum sumringah mendapati anak gadisnya sangat cantik. Dia berdiri dan langsung berhambur memeluk Elena.

Elena memasang wajah yang tak bisa dibaca ketika melihat Bara dan disampingnya adalah Aldi.

"Elena?" Aldi berdiri dengan emosi. Nafasnya tersengal, dia terkejut bukan main melihat Elena. Bukan karena Elena tidak cantik.

Tapi Elena yang ternyata adik tirinya adalah Elena Ranade Wilson, perempuan yang sangat dia cinta.

"Gak mungkin! Ini semua gak mungkin!" Dengan gemetar dan wajah memerah dia tak percaya dengan semua kenyataan ini. Rahangnya mengeras dengan sempurna, kedua tangannya mengepal kuat.

"Aldi? Mah, siapa Aldi?" Tanya Elena panik menatap bergantian ke arah Aldi dan Sonya. Meminta penjelasan dengan segera.

"Mah, dia bukan Elena anak mama kan? Adik aku Elena yang lain kan, mah! Mah jawab Dion, Mah!" Aldi dengan nada suara meninggi bertanya pada mamanya.

"Iya, Elena ini Dion, Dion ini anak mama! Kalian semua anak mama!"

"Kenapa mama gak pernah bilang sama Dion? kenapa mah, ini Elena, Elena yang sering aku ceritain ke mama! Cewek yang Dion cinta, mah! Dion cinta sama Elena! Ini semua gak mungkin kan, dia gak mungkin anak mama! Pah, dia bukan Elena adik tiri aku kan, pah?" Dion panik, dia tak bisa menerima semua ini.

"Dion.. Dion! Kamu yang tenang!"

"Gak bisa pah! Dia satu-satunya perempuan yang bisa bikin aku segila ini, aku cinta sama Elena!"

Elena menangis, melihat Aldi yang sama meneteskan air matanya. Membuatnya tak tega Aldi cowok ceria pecinta senyum menangis dihadapannya dia tak bisa melihat ini.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang