{Penyelesaian?}

1.5K 71 8
                                    

38. "PENYELESAIAN?"


~HAPPY READING EVERYONE!~

Ternyata mengingat masa lalu itu penting sebagai tanda bahwa kita pernah menjalani hidup sedemikian rupa hingga membuat kita seperti sekarang

🔥🔥🔥

Sonya dan Elena menikmati tehnya di dekat kolam renang. Elena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Kavin membawanya ke rumah sakit kemarin ketika pipinya terkena bogeman Elang.

"Sayang! Maafin mama karena mama, kamu selalu merasa sepi." Sonya meneteskan air matanya.

"Kata Elang, tak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan." Ucap Elena dia tersenyum miris. Elang bisa menasihatinya seperti itu, tapi dia juga selalu melakukan kesalahan yang sama.

Dahi Sonya bergelombang, mendengar nama Elang nama asinh baginya."pacar Elena, mah!"

"Kavin?"

Elena tersenyum membenarkan tempat duduknya. Bahkan mamanya hanya tahu Kavin selama ini yang menjaga dan menjadi pacarnya.

"Udah putus sejak SMP!" Sonya melebarkan matanya. Bahkan pasal siapa pacar anaknya saja dia tidak tahu sama sekali. Ibu semacam apa dirinya ini.

"Kenapa?"

Elena tersenyum miris sebelum menjawab, mengingat memori yang sebenarnya tidak perlu lagi diungkit ataupun dibahas kembali. Semuanya sudah terjadi hubungannya dengan Kavin juga biasa saja. Bahkan Kavin tetap menjadi pelindungnya dikala dia berubah menjadi seseorang yang jahat seperti yang dikatakan Elang kemarin.

"Kavin ciuman sama teman dekat aku saat SMP dan waktu aku marah dia lebih membela teman aku. Dulu aku sering di bully mah. Aku gak punya teman, aku sendirian. Aku takut. Aku gak pintar dalam pelajaran apapun. Aku hanya punya uang dan uang hanya itu yang aku punya. Aku butuh mama, aku butuh papa, tapi semuanya tak pernah peduli sama aku. Mbak Eni gak bisa jadi tameng buat aku karena statusnya, tiap kali dia ngadu ke sekolah pihak sekolah gak terlalu nanggepin dia. Semuanya terasa sulit buat aku. Dan ketika aku berubah aku masih disalahkan akan hal itu." Elena mengungkapkan semua yang dia rasakan beberapa tahun ini.

Sonya tergelak dia menangis, putrinya menangis pilu dihadapannya meceritakan semua yang dirasakan membuatnya merasa jadi ibu paling bodoh yang pernah ada di dunia ini.

Sonya langsung memeluk Elena,"Maafin mama sayang! Mama jahat sama kamu, maafin mama sayang! Maaf!"

Elena belum bisa meredakan tangisnya, dia malah menangis sesenggukkan persis seperti anak kecil.

Beban yang dipikulnya selama ini memang terlalu berat untuk ukurannya. Selalu salah di mata dunia apapun yang dia lakukan itu menyakitkan. Tak ada yang mengharapkan untuknya hidup di dunia. Semua tak peduli pada kehidupannya. Semuanya jahat.

"Elena kamu ikut sama mama ya! Suami mama baik, disana juga ada Dion dan Desy kamu gak akan pernah merasa kesepian lagi sayang. Kalau kamu disini mama gak bisa berlaku adil seperti dulu. Mama gak mau itu terjadi, kamu ikut mama ya!"

Elena menggeleng lagi, ikut orang lain itu tetap terasa tidak nyaman. Pasti hanya ada perbedaan-perbedaan disana. Elena sudah cukup sakit selama ini. Dia tak mau menambah beban dalam hidupnya lagi.

"Aku tetap gak bisa mah, aku gak mau ikut orang lain." Sonya terlihat hendak menyangkal ucapan Elena, tetapi Elena terlebih dahulu melanjutkan ucapannya."ya aku tahu dia papa aku tapi dia cuma papa tiri mah, itu sama aja aku ikut orang asing yang dicintai mama aku dan aku gak mau!" Tekan Elena sekali lagi.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang