30. "BACK TO SCHOOL"
~HAPPY READING EVERYONE!~
🔥🔥🔥
Elena berjalan menyusuri koridor kelas, dia telat setengah jam di hari pertama masuknya setelah masa skors kemarin. Namanya juga Elena dia tak akan peduli dengan hal-hal yang dia anggap kecil seperti ini.
Elena memasuki kelasnya tanpa permisi padahal ada guru sedang menjelaskan di depan kelas. Guru itu berhenti berbicara mendapati Elena. Menghembuskan nafas beratnya. Sedangkan teman-teman kelas yang lain terkejut dan langsung berbisik-bisik dengan teman terdekat yang paati untuk menggunjing pagi ini.
"Selamat datang kembali ke sekolah Elena!" Ucap guru itu, Elena hanya tersenyum singkat enggan berkata apa-apa.
Mendapat respon seperti itu dari muridnya yang bandel itu, membuat guru itu lagi-lagi menghembuskan nafas berat. Memilih menyambung kembali plembahasan mungkin lebih baik dan bermanfaat jika dibandingkan dengan hanya mengurusi Elena.
"El, kenapa sih gak ngabarin kalau masuk hari ini?" Tanya Alisa dengan bisikannya.
"Emangnya lo mau ngapain?" Elena balik bertanya,
"Ya mau bikin syukuran kecil-kecilan buat badgirl sekolah! Hahaha.." Alisa dengan suara sangat pelan menertawakan ucapannya sendiri. Dia memekik setelahnya ketika tangan Elena yang otomatis langsung menoyor kepalanya.
Teman kelasnya langsung memperhatikan Alisa ketika gadis itu memekik tiba-tiba. Termasuk Bu Vania, guru yang sedang mengajar mata pelajaran pagi ini.
Alisa hanya memasang tampang bodohnya dan meminta maaf pada guru.
"Lo sih El, malu kan gue jadinya!" Gerutu Alisa yang malah dihadiahi kekehan dari Elena.
Elena mendengarkan penjelasan guru ogah-ogahan. Tetapi dia juga memperhatikan guru itu. Elena memainkan pulpen milik Elena memutar-mutar di tangannya.
"Elena! Sebutkan isi perundingan KMB yang baru saya jelaskan!
"Saya gak tahu, Bu!" Jawab Elena dengan santai. Karena memang dia tidak bisa
Bu Vania menggelengkan kepalanya, dia kemudian beralih pada Mela untuk menanyakan hal yang sama.
Dengan semangat 45 Mela menjawabnya, dengan cepat, benar dan lugas. Elena mendengus kesal, kenapa selalu membandingkan seperti ini sih.
"Elena, kamu seharusnya bisa mencontoh Mela!" Ucap guru itu menasihati.
Elena tersenyum miring, apa-apaan ini. Kenapa malah menyebalkan seperti ini. Dia baru saja masuk sekolah hari ini dan dia mendapatkan kesan buruk dari guru itu. Elena berdiri dari duduknya.
"Seorang guru itu seharusnya bisa memberi contoh bagi muridnya. Bukan meminta muridnya untuk memberi contoh temannya!" Suara Elena keluar dengan lantang. Dia langsung menjadi pusat perhatian teman satu kelas. Bu Vania merasa gelagapan bingung untuk menjawab penuturan Elena menyakiti hatinya.
"Percuma jadi guru tapi tidak bisa adil pada muridnya!" Ucap Elena lagi sebelum melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Sebelum itu, dia menatap Mela dengan tatapan benci. Sedangkan Mela, bukan malah menampakkan rasa takut seperti biasanya, tetapi tatapan kemenangan atas apa yang telah terjadi.
Elena melangkahkan kakinya di rooftop, tempat dia biasa menenangkan hatinya saat permasalahan semacam ini terjadi. Banyak kali Elena diperlakuan semacam ini oleh para guru.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Teen Fiction[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...