{Chairs & Tables)

1.7K 76 2
                                        


31."CHAIRS & TABLES"

~HAPPY READING EVERYONE!~

🔥🔥🔥

Sudah 1 minggu Elang belajar bersama Mela. Bagi Elang semuanya tak ada yang berubah sama seperti biasanya. Hubungannya dengan Elena juga semakin membaik, Elena bukan lagi cewek pembully seperti dulu ya walaupun tak jarang emosinya sering meledak jika ada sesuatu yang mengganggunya. Papanya tahu akan itu, tapi asal kalian tahu Elang belum pulang ke rumahnya sejak ia menembak Elena untuk menjadi kekasihnya.

Elang juga makin berani menentang ancaman-ancaman yang akan diberikan oleh papanya. Selalu saja papanya akan mengancam untuk memindahkannya ke London dengan segera, tapi sayangnya kali ini Elang akan giat untuk menentang itu semua.

Papanya sendiri yang membuat dirinya berubah, kalian pastinya tahu betapa jenuhnya seorang Elang? Dimana dia tak pernah memilih dalam hidupnya sejak kecil. Lalu jika kali ini dia menentang dan lebih mempertahankan cintanya. Apa dia salah?

Elang berjalan beriringan dengan Elena, memang dia baru saja sampai di sekolah dan tentunya bersama. Walaupun sekarang Elena yang harus menjemputnya dulu di rumah Tante Cinta. Sejak 3 hari yang lalu, Irwan memutuskan untuk mengambil semua fasilitas yang Elang punya. Mulai dari mobil, motor, kartu Atm yang sudah di blokir semuanya.

Beruntungnya dia punya Tante Cinta, karena perempuan itu sangat banyak membantunya. Tante Cinta tak memiliki anak, dia mengadopsi anak panti asuhan yang baru berumur 6 tahun. Masih TK. Namanya Asyila. Jadi, tante Cinta sangat menyayangi Elang bahkan menganggap anak itu seperti anaknya sendiri. Karena dia tahu kakaknya itu, Irwan laki-laki bodoh yang menyia-nyiakan anak sebaik dan sepenurut Elang.

"Lo masuk kelas yang semangat belajarnya jangan dikit-dikit bolos!" Ucap Elang mengingatkan, setiap hari seperti itu memang.

Kenapa sampai sekarang pun mereka tak pernah memanggil satu sama lain menggunakan 'aku-kamu'. Karena kata Elena aku kamu itu terlalu formal malah terkesan aneh. Dia ingin menciptakan hubungannya itu terlihat santai.

"Iya siap Pak Elang!"

Baru Elang akan beranjak pergi meninggalkan Elena. Gadis itu memanggilnya kembali membuat Elang berhenti. Elena mendekat ke arahnya. Elang mengembangkan senyumannya mendengar bisikan gadis itu.

"I love you from earth to sky!"

Elang mengacak rambut pacarnya gemas dan membalas ucapan itu sama persis dengan apa yang di ucapkan Elena. Kemudian menjauh dari kelas Elena.

Satu minggu ini sekolah dibuat bengek oleh pasangan yang penuh dengan perbedaan itu. Bukan apa-apa  karena mereka tak jarang mengumbar kemesraan di muka umum. Membuat yang jomblo ingin segera mendapat pacar dan yang sudah berpasangan menjadi lebih menyayangi pasangannya sendiri.

Ternyata hubungan mereka membawa dampak positif bagi semua orang di sekitar mereka. Ya walaupun kali ini Elena sudah menempeli cap di jidat Elang tanda kepemilikannya, ya walaupun itu hanyalah sebuah perumpamaan saja.

Elena memasuki kelasnya dengan wajah sumringah seperti 1 minggu terakhir ini. Keributan terjadi hanya karena Mela yang selalu mencari urusan dengannya, biasanya gadis itu selalu membuat Elena merasa terpojok ketika ada guru. Tapi kali ini Elena merasa tertantang dengan Mela yang begitu banyak berubah, dulu cewek cupu itu begitu takut dengannya. Kali ini dia bahkan selalu mempermalukan dirinya di depan semua orang walaupun mereka tahu Elena cewek tak punya malu.

"Hai gurls!" Sapanya pada Alisa, Shiren, dan Silvia yang sudah duduk di bangkunya masing-masing. Kemudian meletakkan tasnya yang hanya diisi dengan buku seadanya dan make up di meja.

ELANG & ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang