40."LIFE & LAUGH"
~HAPPY READING EVERYONE!~
🔥🔥🔥
"Mama, Elena pulang!"
Elang yang menjemput dan Elang juga yang mengantarkan pulang. Elang beberapa kali mengucapkan maaf tadi saat di mobil maupun masih di sekolah. Elena sudah memaafkan lagipula itu semua hanya salah paham walaupun dirinya sebagai pihak yang selalu salah.
Elena cukup dewasa dalam menjalin hubungan bersama Elang. Dia tak mementingkan dirinya sendiri melainkan mencoba mempertahankan hubungannya.
Dia sadar Elang baru pertama kali menjalin hubungan dan dia juga harus memaklumi itu. Jika Elang, dia lebih mementingkan ego dibanding perasaan Elena.
Elena memasuki rumahnya Elang mengikuti dari belakang. Menyalami mamanya dan memeluk mamanya sebentar. Elang juga menyalami Sonya.
"Makan siang dulu yuk, mama sama mbak Eni tadi udah masak banyak!" Pinta Sonya.
Elang duduk di meja makan di samping Elena begitu juga Sonya.
"Mama bikin ayam kecap ya! Aaa suka!" Ucap Elena kegirangan. Elang mengacak rambut Elena gemas. Jarang sekali dia mendapati Elena bertingkah layaknya anak kecil seperti ini.
"Elang ayo dimakan, jangan sungkan!"
Mereka menikmati makanan masing-masing diselingi tawa karena Elena yang bercerita tak kunjung habis.
Elang salut pada Elena, bahkan tadi di sekolah dia mendapat perlakuan kurang baik oleh orang lain. Tapi sedari tadi tak ada raut sedih di wajahnya.
"Kalian pacaran berapa lama?"
"1 bulan lebih tante!" jawab Elang.
"diawet-awetin ya, serasi gitu. Mama merestui hubungan kalian!" Ucap Sonya sembari tersenyum senang.
Melihat itu Elang tersenyum miris, papanya saja belum sepenuhnya menerima hubungan ini. Tetapi dia belum mengetahui perubahan Elena. Apakah dia tetap tidak akan merestui hubungannya dengan Elena ketika mengetahui Elena yang berubah menjadi gadis yang lebih baik?
"Iya mah pasti!" jawab Elena kemudian menatap Elang sembari tersenyum memastikan bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Elena masuk ke dalam rumah setelah mengantarkan Elang pulang di halaman rumah.
"Mama udah mau pergi ya?" Melihat Sonya membawa tasnya, Elena menanyakan hal itu. Sonya mengangguk mendekat ke arah Elena.
"Desy kangen sama mama dia nangis terus, badannya panas El! Mama kasian." Sonya memeluk Elena. Elena terdiam ada rasa cemburu, iri dan malas mendengarkan itu semua. Tapi kali ini dia juga tidak boleh egois dia harus sadar dia bukan anak tunggal sekarang.
"Iya mama pulang aja dulu, kalau kesini lagi ajak Desy ya mah!" Ucap Elena tiba-tiba. Sonya terlihat mengerutkan dahi. Elena mengangguk sebagai tanda bahwa dia yakin dengan ucapannya.
"Makasih ya sayang! Mama bangga punya anak seperti kamu!" Sonya tersenyum haru mempererat pelukannya pada Elena.
"Aku anterin mah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG & ELENA
Jugendliteratur[COMPLETED] Elang cowok tampan tak tersentuh dia penyendiri. Buku buku tebal selalu menemaninya. Dia sama sekali tidak culun hanya saja dia menjauhi segala jenis manusia urakan. Termasuk Elena cewek cantik tajir primadona di sekolah, tapi sayang di...