Journal: The Seasons

46 | Festival

Andrew benar. Kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit seperti daun berguguran di musim gugur atau diterpa badai salju di musim dingin dan kita tidak perlu khawatir sebab musim semi dengan bunga yang bermekaran indah akan segera tiba.

Itulah yang kurasakan saat ini.

Pasca masalah pencemaran nama baik beberapa hari lalu merupakan titik musim gugur serta musim dingin dalam hidupku. Aku tidak pernah menyangka sosok yang kukira adalah orang baik dalam kisah hidupku menjadikanku kambing hitam. Keira dan Candice, sahabat dan rekanku ternyata menfitnahku dengan alasan yang kupikir sangat konyol dan tidak masuk akal.

Aku heran setengah mati mengapa mereka berdua tega melakukan hal tersebut padaku hanya karena mereka tahu aku menyukai Andrew. Maksudku, aku yakin ada belasan bahkan puluhan gadis di sekolah ini yang juga memuja lelaki itu. Namun, mengapa mereka berdua hanya melakukannya padaku alih-alih seluruh siswi yang menjadikan Andrew sebagai school crush mereka?

Candice sudah meminta maaf padaku. Ia melakukannya di hadapanku sendiri keesokan harinya. Aku dapat melihat rasa bersalah pada diri Candice dari sorot matanya dan kupikir ia memang tulus. Aku memaafkannya dan setelah itu ia tidak pernah terlihat lagi di ruang majalah. Kurasa ia memang benar-benar dikeluarkan dari klub majalah. Sungguh disayangkan. Candice merupakan anggota yang aktif. Sejujurnya aku tidak masalah apabila ia tidak dikeluarkan. Namun, Adele, sang ketua tidak mengizinkannya.

Sementara Keira, aku belum mendapatkan permintaan maaf darinya. Setiap di kelas musik atau olahraga, ia selalu menghindar dariku dan aku juga tidak mau repot-repot mendekatinya sebab sudah terlalu kecewa dan ketika seorang Zevania Sylvianna dirusak kepercayaannya, maka akan sulit dibangun kembali. Keira juga dikeluarkan dari The Villains. Kudengar dari Tyler, Ashley melabrak Keira. Aku tidak dapat membayangkan betapa brutalnya Ashley ketika melabrak orang. Terlebih orang itu telah berbohong padanya. Sebuah kebohongan besar.

Dan terlepas dari rentetan masalah yang kualami ketika musim gugur dan dinginku, setidaknya kini aku berhasil melewatinya dan musim semi sudah ada di depan mataku. Di sinilah aku. Berdiri berdesakan dengan banyak orang di Hyde Park pada musim semi. Terakhir kali aku ke taman terbesar di London ini adalah ketika Winter Wonderland pada musim dingin. Hyde Park yang dipenuhi oleh berbagai macam atraksi dan permainan kini disulap menjadi sebuah lapangan luas dengan panggung megah di salah satu sudutnya.

London Spring Music Festival diadakan selama tiga hari berturut-turut. Sebagai event besar yang diadakan dua tahun sekali, tentu saja pengisi acaranya pun tidak main-main. Beberapa nama bintang besar Hollywood juga hadir di sini. Seperti Coachella. Entah itu penyanyi atau band asal UK atau negara lainnya yang berganti setiap harinya. Aku sangat berharap Selena Gomez menjadi salah satu bintang tamunya. Sayangnya tidak. Setidaknya aku masih bisa melihat penampilan The Villains yang kebagian di hari ketiga yang merupakan puncak acaranya.

Bagai pribahasa yang berbunyi sekali menyelam dua tiga pulau terlampui, selain bertugas meliput penampilan The Villains untuk majalah sekolah, aku juga bertugas untuk mengabadikan momen ini untuk channel vlog milik Ashley di Youtube. Tentunya aku tidak sendirian. Aku berdiri di barisan VIP yang dekat dengan panggung bersama Mikayla dan Ryan, yang juga membawa serta Andrew. Dia lagi. Ditambah Mikayla dan Ryan yang terkadang asik berdua dan melupakan keberadaanku di sini.

Acara sudah berlangsung selama dua setengah jam. Beberapa penyanyi atau band sudah tampil. The Villains mendapatkan penampilan ketiga paling terakhir pada pukul sekitar tujuh malam dan tujuh malam di musim semi masih sangat cerah seperti pukul empat sore. Sejujurnya aku tidak terlalu menikmati festival musik ini dikarenakan genre musiknya yang bukan aku sekali. Hanya sekitar dua atau empat lagu yang kuketahui liriknya, selebihnya hanya sekadar tahu lagunya atau bahkan tidak sama sekali.