╭──────────╮
𝑵𝒂𝒋𝒎𝒊'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Rumah Najmi, Desa Baiturrahman
23 Maret 2018Suara ketukan pintu membuatku dengan cepat menyudahi cuci piringku.
"Itu pasti Munib." Aku tersenyum kecil, rindu juga ternyata, setelah tak berjumpa beberapa hari.
Aku berjalan cepat menuju pintu, aku tak mau Munib menunggu terlalu lama.
"Assalamualaikum." Degh,, aku berhenti setelah suara itu mengucapkan salam.
"Itu bukan Munib." Aku berucap lirih.
"Najmi!!" Suara itu terdengar lagi, seperti lebih dari satu suara.
"Pasti bukan bang Syarif juga."
Aku berbelok ke kamar, mengambil jilbabku. Lalu bergegas membuka pintu.
"Hai!!"
"Najmi!!"
"Halo!!"
"Assalamualaikum."
"Kulo nuwun!!"
Masing masing dari mereka menyapaku dengan wajah sumringah. Aku baru ingat, mereka adalah santri khuruj yang waktu itu pernah ke kampung yahida.
Bagaimana mereka bisa kesini?? Jadi begini...
Flashback on....
Aku memandangi satu persatu wajah orang yang memenuhi pasar. Berharap ada sosok yang kukenal, atau setidaknya sosok yang mengenalku.
Seminggu tanpa Munib membuatku harus bisa mengisi kekosongan ini. Aku tak bisa terus mengandalkan dia, apalagi memintanya untuk selalu bersamaku. Aku tidak seegois itu.
Sepuluh menit mencari tapi tak satupun yang kutemukan. Yang kudapat malah rasa panik, mual dan pusing karena beberapa orang memergoki aku tengah memandangi mereka. Entah apa yang mereka pikirkan tentangku.
Akhirnya aku mundur, perlahan namun pasti. Sedikit demi sedikit semakin menjauh dari keramaian, tapi sebuah suara menghentikan langkahku.
"Najmi!!" Aku menoleh, mendapati seorang pemuda tengah menatapku dengan pandangan tak percaya.
"Kamu Najmi bukan??" Tanyanya lagi setelah semakin dekat.
Aku mundur sedikit karena merasa was-was padanya. Aku terlalu panik sampai tak bisa membaca niatnya.
"Kok kamu disini??"
Aku mengerutkan keningku, kok kamu disini katanya?? Apa dia tau kalau aku bukan orang sini?? Hmmm siapa dia.
Aku mengelus daguku, membuka memori wajah wajah yang pernah kulihat sebelumnya. Siapa dia??
"Kamu lupa sama aku??" Dia menunjuk dirinya sendiri. Aku tersenyum malu, otakku memang susah diajak mengingat wajah orang dan jalan pulang.
"Aku galih, santri yang pernah khuruj di kampung yahida."
"Ooooo..." Aku baru ingat.
Dia terkekeh. "Kamu ngapain disini??"
Aku menggaruk kepalaku bingung harus menjawab apa.
"Oo,, aku tau!! Kamu ke rumah sodara bapakmu ya??"
"Eh,, kok tau??"
"Tau dong.. kan bapakmu yang cerita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Genç Kurgu#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...