╭──────────╮
𝑺𝒚𝒂𝒓𝒊𝒇'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Pondok pesantren Baiturrahman
06 April 2018Aku rebahan sambil melihat langit langit kamar yang plafonnya mulai menghitam karena tetesan air hujan. Ini hari Jum'at, atau biasa dikenal dengan hari libur pesantren. Sejak pagi aku gak ada kegiatan yang berarti, hanya berguling kekanan dan kekiri diatas ranjang. Membosankan sekali.
*Ting*
Sebuah pesan masuk, aku membuka hp ku.
"Kak Anggi??" Aku membaca nama yang tertera.
🇰 🇦 🇰 🇦 🇳 🇬 🇬 🇮
G͜͡a͜͡k͜͡ k͜͡e͜͡s͜͡i͜͡n͜͡i͜͡ y͜͡a͜͡n͜͡g͜͡😘
A͜͡k͜͡u͜͡ b͜͡o͜͡s͜͡e͜͡n͜͡ n͜͡i͜͡h͜͡🥺
M͜͡a͜͡i͜͡n͜͡ s͜͡i͜͡n͜͡i͜͡ g͜͡e͜͡h͜͡L͜͡a͜͡g͜͡i͜͡ l͜͡i͜͡b͜͡u͜͡r͜͡ k͜͡a͜͡n͜͡
N͜͡a͜͡n͜͡t͜͡i͜͡ a͜͡k͜͡u͜͡ k͜͡a͜͡s͜͡i͜͡h͜͡🤤
Aku bergidik membaca pesan beruntunnya. Kalian tau siapa dia?? Iya benar!! Dia adalah mbak penjaga counter yang hampir menghancurkan hubunganku dengan calon istriku.
Sebenernya aku gak ada hubungan apapun dengannya. Anggap saja aku hanya sebatas balas budi atas kebaikannya padaku. Ya aku tau mungkin ini sudah melebihi batas balas budi yang ditetapkan BMKG. Dan sesuatu yang melebihi batas pasti selalu berakhir tidak baik, betul kan??
Tapi.....
Aku ingat sekali momen itu. Saat itu aku baru saja turun dari bis yang mengantarkan ku kesini, aku ingin mengabari orang tuaku di kampung. Tapi aku baru menyadari kalau ponselku tidak ada di tas maupun kantong celanaku. Aku tak tau sejak kapan ponselku hilang, yang aku tau kini aku tak bisa mengabari ayah ibuku bahwa aku sudah sampai dengan selamat. Ibu pasti sangat khawatir kalau aku tak menghubunginya.
Kalau dipikir lagi, harusnya aku masuk ke pesantren dan meminjam ponsel pada salah satu ustadz disana, kalau begitu mungkin aku tidak akan mengalami hal seperti ini.
Tapi sayang, pikiran pertamaku jatuh pada counter yang berada tepat di belakang aku berdiri. Aku berfikir kalau meminjam pada pemilik counter pasti dia tak akan keberatan, dia kan punya banyak pulsa. Dasar pikiran bocah.
Aku mengucapkan maksud dan tujuanku pada kak Anggi, sang pemilik counter. Aku juga menyebutkan alasan kenapa aku harus meminjam ponselnya. Awalnya dia memandangku dari atas sampai bawah, membuatku risih saja. Tapi akhirnya dia meminjamkan ponselnya.
Aku berterimakasih sekali padanya, berkat dia aku bisa menghubungi orang tuaku. Dan itu membuatku merasa hutang budi padanya. Dan yang paling membuatku harus membayar Budi baiknya adalah....
Dia memberiku sebuah ponsel, ini yang sekarang tengah aku pakai. Dia bersikeras memberikannya padaku, tapi sebisa mungkin aku membayar cicilan padanya tiap bulan dengan gajiku yang tak seberapa.
Karena hal itulah yang membuatku sering berkunjung kesana. Aku sebenernya sudah menegurnya agar tak pernah memanggilku dengan sebutan sayang, tapi dia bilang itu hanya sekedar sayang untuk adik. Jujur aku risih, apalagi usianya berada jauh diatasku. Bagaimana jika aku dikira simpanan Tante girang??
Ahh, andai saja hatiku tak selembut ini, mungkin aku memilih menjauh dan menghindarinya secara terang terangan. Apalagi kini aku memiliki hati yang harus kujaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Roman pour Adolescents#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...