╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Desa karang Pucung
30 April 2018"Kamu beneran gak nginep Mi??" Lala terlihat tak rela melihat sahabatnya hendak pergi.
"Nggak usah La, takut ada yang nyariin." Najmi terkekeh.
"Yakin berani pulang sendiri??" Lala bertanya Lagi.
"Aku naik ojek La, gapapa kok." Najmi tersenyum agar Lala merasa tenang.
"Aku gak jadi nginep lah, kasihan kamu Mi."
"Jangan ngomong gitu lah la. Ibumu kangen sama kamu." Najmi memandang ibu Lala yang terdiam menunggu di pintu bersama suaminya.
Lala turut memandang ibunya, ibunya melempar senyum. "Nginep aja lah Mi. Udah sore ini, mendung pula, nanti kalau hujan bagaimana??"
Najmi berdecak. "Kalau ngobrol gini, malah makin sore aku pulangnya."
Lala meringis. "Ya udah deh, hati hati ya." Lala tiba tiba memeluk Najmi, membuat Najmi terdiam karena ini adalah pertama kalinya dia dipeluk orang yang baru dikenalnya.
"Kamu juga, have fun ya." Najmi tersenyum, melambaikan tangan lalu berjalan menjauh, menuju tukang ojek yang sudah dipesankan pak Robi.
Lala terus melambaikan tangan sampai Najmi hilang dari pandangan.
"Lala, ayok masuk nak." Panggilan ibu Lala membuat Lala menyudahi aktifitasnya.
"Iya Bu?"
Lala masuk ke rumah, sedangkan Najmi tengah menikmati perjalanan senjanya. Menikmati indahnya pusat kota tengah di momen momen menjelang Maghrib.
"Kalau Maghrib, nanti berhenti di masjid sebentar ya pak." Ucap Najmi pada tukang ojek didepannya.
"Siap neng."
Dari Najmi, kita beralih ke desa Baiturrahman. Anggi tengah tersenyum menatap beberapa hasil potretnya.
"Kamu kira semua selesai begitu saja Anwar??" Anggi bertanya pada ustadz Anwar yang tengah diam dalam tidurnya, dia hilang kesadaran akibat teh pemberian Anggi.
Anggi mengusap wajah ustadz Anwar, menikmati setiap sudut wajah ustadz Anwar yang memang terlihat indah dari sisi manapun.
"Setelah foto ini terlihat oleh jalang kecil itu, maka selamanya dia tidak akan mencintaimu lagi Anwar." Anggi tertawa puas.
"Dia akan membencimu, lalu melupakanmu. Setelah itu kita akan hidup bahagia selamanya karena tak ada lagi yang mencintaimu secara tulus selain aku." Anggi mendaratkan bibirnya tepat ke bibir Anwar.
Dia memejamkan matanya, menikmati setiap momen yang dia ciptakan sendiri. Setelah puas dengan semuanya, dia segera membenahi diri, memastikan semua terlihat baik baik saja saat ustadz Anwar sadar nanti.
Adzan Maghrib berkumandang, hujan turun rintik-rintik. Membuat suasana semakin syahdu, tapi sayangnya ustadz Anwar sudah sadar dari pingsannya. Membuat Anggi mengurungkan niatnya untuk kembali menikmati momen indah berdua.
"Udah bangun??" Anggi bertanya dengan pandangan yang tak lepas dari ponsel, bersikap tenang seakan tak terjadi apapun.
"Saya kenapa kak??" Ustadz Anwar bertanya sambil memegangi kepalanya.
"Kamu tadi pusing, terus saya suruh istirahat. Habis itu kamu tidur." Penjelasan Anggi membuat ustadz Anwar diam, merasa ragu tapi dia sendiri tak ingat apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Teen Fiction#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...