╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Desa Baiturrahman
28 April 2018Pagi ini Najmi sudah duduk anteng di kursi tunggu tempat percetakan foto. Beberapa orang sudah hadir lebih dulu sebelum Najmi datang, dan Najmi tidak keberatan jika harus menunggu giliran.
Kakinya mengayun ayun, bibirnya terus tersenyum sambil memandangi jari jari tangannya. Memutar mutar posisi tangannya, kemudian kembali tersenyum manis. Dia tengah menatap cincin pemberian Syarif semalam.
"Nomor antrian 12!!" Pengeras suara membuat Najmi menghentikan senyumannya. Dia menatap kertas lecek ditangannya, dialah nomor 12 itu.
Kakinya melangkah, mendekati salah satu pegawai lalu membicarakan tujuannya. Sang pegawai dengan sigap membuka kotak berisi tumpukan foto foto pesanan para pelanggan.
"Nomor pengambilan 739 ya kak??" Sang pegawai kembali memastikan.
Najmi memandang ponselnya, disana tertulis dengan jelas nomor pengambilan Najmi, 739.
"Iya kak."
"Baik,, ini hasilnya kak. Untuk administrasi silahkan menuju kasir."
Najmi mengangguk lalu segera menyelesaikan pembayarannya. Dia ingin segera mengantarkan foto foto itu pada Anggun. Mereka pasti senang dengan hasil kerja keras Najmi.
Senandung kecil terus dialunkan Najmi disepanjang jalan menuju pesantren, moodnya tengah baik pagi ini, dan dia harap tak ada masalah yang merusak moodnya.
Tapi sayang seribu sayang, keributan di depan rumah Anggi membuat Najmi menghentikan langkahnya. Harusnya dia tidak berhenti, harusnya dia tetap melanjutkan perjalanannya. Tapi lagi lagi rasa penasaran menguasai pergerakannya.
"Ada apa tuh??" Najmi merapatkan tubuhnya ke dinding pagar pesantren, menyembunyikan diri agar tak terlihat mencampuri urusan orang lain.
Diseberang sana terlihat Anggi yang tengah terbully oleh Nayla dan teman temannya. Tapi anehnya Anggi tak melawan, seakan dia memang menunggu momen itu.
"Masih kurang??" Tanya Nayla sambil melipat tangannya didada.
Anggi mendongak, menatap Nayla dengan wajah congkak.
*Bugh*
Sebuah pukulan mengenai rahang Anggi, hal tersebut sudah pasti dilakukan oleh Nayla.
"Makanya!! Mukanya jangan nyolot!!" Nayla terlihat geram karena tak merasakan perlawanan dari Anggi.
"Gue ingetin sekali lagi!! Kalau lu masih berani ngaku ngaku sebagai calon istri ustadz Anwar, lu bakalan gua habisin!!" Ancam Nayla dengan sorot mata tajam, jempolnya membentuk gerakan memotong leher untuk mengancam.
Anggi kemudian berdiri, kakinya tertatih, penampilannya berantakan, luka lebam di beberapa titik tubuhnya membuatnya terlihat memilukan.
"Saya emang calon istri ustadz Anwar."
*Brak*
Anggi terhuyung jatuh ke tanah, pelakunya lagi lagi adalah Nayla. Terlihat geram karena sejak tadi hanya itu yang Anggi katakan padanya.
"Gak usah ngehalu TANTE." Nayla menekan kata Tante, berharap Anggi sadar dengan usianya.
Nayla berdecih. "Ustadz Anwar hanya milik Nayla, dan selamanya akan begitu."
Anggi mengangkat sebelah alisnya. "Mari kita buktikan." Anggi merogoh kantong celananya, mengeluarkan ponselnya lalu menekan layarnya.
*Tut*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Teen Fiction#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...