AAD #51 ✅

2.5K 91 0
                                    

╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯

Pantai senja, pesisir kota tengah
29 April 2018

Ketiganya akhirnya sampai ke tempat tujuan, pantai senja. Anggi membentangkan tangannya, menikmati semilir angin yang membasuh seluruh tubuh.

Najmi dan ustadz Anwar saling diam, memori indah terkenang di pikiran masing masing. Pantai ini adalah pantai yang sama dengan yang mereka kunjungi dua minggu yang lalu.

Anggi mendahului, dia berlarian menuju pesisir pantai. Ustadz Anwar tersenyum memandang lautan, Najmi meliriknya sekilas. Lagi dan lagi salah paham terjadi, Najmi kira ustadz Anwar tengah memperhatikan Anggi yang berlarian di atas pasir.

"Masyaallah indahnya." Ucapan ustadz Anwar kembali membuat hati Najmi tergores, lebih dalam dari sebelumnya.

"Apapun yang dipandang dengan cinta memang selalu terlihat indah tadz." Balas Najmi sebelum beranjak pergi menyusul Anggi.

Ustadz Anwar tersenyum, dia turut menyusul dua perempuan yang sudah mendahuluinya.

"Sini sayang!!!" Anggi melambaikan tangannya pada ustadz Anwar, Najmi sudah duduk disana sambil memakan beberapa camilan yang dibawa Anggi.

Ustadz Anwar mendekati keduanya lalu duduk dipinggir saung.

"Pantainya indah ya sayang." Anggi memulai obrolan dengan ustadz Anwar.

"Indahnya pantai tak seindah wanita yang tengah duduk didepan saya." Ustadz Anwar memandang lurus kedepan, memandang Najmi yang berada di sisi lain saung.

"Ihhh,, sosweet banget sih kamu." Anggi memukul manja bahu ustadz Anwar. Sedangkan Najmi diam saja, dia sudah muak dengan drama ini.

"Sayang,, aku mau es kelapa muda." Anggi merengek pada ustadz Anwar.

"Mau saya belikan??" Tanya ustadz Anwar memastikan.

Anggi mengangguk dengan semangat. "Beliin buat Najmi juga." Anggi kemudian mengeluarkan selembar seratus ribu pada ustadz Anwar.

Najmi melirik dari ujung matanya lalu tersenyum miring, ternyata benar yang diucapkan oleh Adrian. Ustadz Anwar memang benar merupakan simpanan Anggi.

"Pantainya bagus ya dek." Anggi kembali mengucapkan hal yang sama.

Najmi mengangguk, batinnya tertawa, menertawakan nasib kisah percintaannya.

"Kamu kenapa dek??" Anggi seakan menyadari perubahan ekspresi Najmi, atau memang sengaja mengamatinya.

"Gapapa kak, aku inget sama seseorang." Najmi tersenyum kecil, walau bagaimanapun indahnya kenangan bersama ustadz Anwar di pantai senja akan selamanya terbingkai rapi di hatinya.

"Cieee,, pacarmu ya dek??"

Najmi tak membalas, hanya tersenyum sebagai balasannya.

"Eh iya dek, kakak mau ngomong sesuatu."

Najmi mengalihkan pandangannya dari laut, fokus pada ucapan Anggi.

"Apa kak??"

"Kamu liat sendiri kan, ustadz Anwar suka banget gombalin kakak."

Najmi mengangguk membenarkan.

"Kamu jangan ngerasa jadi obat nyamuk ya, enjoy aja dek. Anggep aja bercanda bareng."

Lagi lagi Najmi mengangguk.

"Oh iya satu lagi, dia itu orangnya suka godain cewek. Kalau misal nanti kamu digodain sama dia, bilang aja sama kakak ya."

Ada Aku Disini (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang