AAD #46 ✅

2.5K 69 0
                                    

╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯

Rumah Munib, desa Baiturrahman
27 April 2018

Najmi menempelkan telinganya dibalik pintu, samar samar pembicaraan dan suara tawa masuk ke Indra pendengarannya. Hati Najmi sedikit tergores mendengarnya, seakan tak rela jika Munib tertawa bersama orang lain.

"Siapa itu??" Tanya Adrian setelah mengintip dari balik tirai jendela.

"Jangan dari situ, nanti ketahuan!!" Najmi menarik Adrian mendekat, menjauhkannya dari posisi yang mungkin terlihat.

"Kita nguping dari sini, jangan diintip." Najmi berkata seperti komando dalam perang.

"Ngapain nguping?? Kan kita tinggal keluar aja." Adrian tak setuju dengan Najmi.

"Gak boleh!! Aku lagi jadi detektif yang mengintai Munib dengan target yang belum diketahui namanya itu."

"Buat??"

Pertanyaan Adrian membuat Najmi terdiam, dia benar!! Untuk apa Najmi jadi pengintai.

"Buat apa ya??" Najmi mengelus dagunya, bingung mencari alasan.

"Najmi aneh ih." Adrian pergi kemudian membuka pintu lebar lebar.

Munib dan seorang gadis terlihat terkejut dengan kedatangan Adrian, seakan tak menyadari pembicara Adrian dan Najmi dari balik pintu.

"Mana Najmi Dri!" Munib celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Ada di belakang pintu lagi....." Suara Adrian tertahan karena Najmi sudah membungkam mulutnya.

"Ciee nyariin aku, kangen yaaa..." Najmi menggoda Munib sambil menginjak kaki Adrian.

"Apaan sih Na! Aku cuma mau ngenalin temen baru aku, namanya Lala." Munib menunjuk Lala, Lala melambaikan tangan pada Najmi.

Najmi tersenyum simpul, batinnya sudah insecure duluan, secantik itu Lala gaes.

"Najmi." Najmi mengarahkan tangannya pada Lala, Lala menyambutnya dengan wajah penuh senyum, sangat manis.

"Lala, salam kenal."

Najmi masih berusaha tersenyum, hatinya sudah meringis, hampir menangis, ternyata yang diincar Munib jauh lebih manis daripada dirinya.

"Aku Adrian!!" Adrian melambaikan tangannya, ikut memperkenalkan diri.

"Lala." Lala mengangguk ramah pada Adrian.

"Oh iya Na, kayaknya kita gak jadi jalan jalan deh. Aku mau anterin Lala keliling keliling desa Baiturrahman, dia orang baru soalnya." Munib menatap Najmi, Najmi mengangguk.

"Iya gapapa, pergilah." Najmi terlihat ragu dengan perkataannya.

"Kita jalan jalan berdua aja yuk Mi!!" Ajak Adrian bersemangat.

"Kemana??" Tanya Najmi penasaran.

"Gak tau, cari angin aja. Kita naik motor, boncengan berdua. Terus kamu peluk aku dari belakang." Adrian mengutarakan maksudnya.

"Gak boleh!!!" Munib memasang wajah serius.

"Apaan sih bang. Kamu kan pergi sama pacarmu, kenapa aku gak boleh pergi sama Najmi??" Adrian berucap sinis pada Munib, Munib tak kalah sinis memandangi Adrian.

"Kita jalan jalan berempat." Munib memberi keputusan mutlak.

"Oke." Adrian setuju.

"Jalan kaki??" Tanya Najmi kemudian.

Ada Aku Disini (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang