AAD #67 ✅

2.1K 55 0
                                    

╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯

Rumah sakit kota tengah
4 mei 2018

Hampir tengah hari akhirnya Najmi sampai di pelataran rumah sakit. Tujuan awalnya untuk mengajak Adrian harus pupus karena anak itu tidak bisa ditemukan di manapun.

Najmi menghela nafas panjang, mendudukkan dirinya di bangku sambil menselonjorkan kakinya. "Allahuakbar, capek banget." Keluh Najmi dengan peluh di kening.

Dia menatap kunci motor ditangannya, tak ada pilihan lain. Dia harus segera menemukan motor itu, apapun yang terjadi.

Najmi akhirnya bangkit, mencari seseorang yang sekiranya bisa membantunya.

"Nyari apa mbak??" Suara seseorang membuat Najmi menoleh, seorang pria dengan rompi orange menyala tengah memperhatikannya.

"Saya nyari motor om."

"Ada karcisnya??" Seseorang yang diduga tukang parkir itu menengadahkan tangannya.

Najmi menggigit bibir bawahnya. "Gak ada om."

"Kuncinya??"

Najmi segera menyerahkan kunci yang sejak tadi dipegangnya. Sang juru parkir langsung tertawa setelah menerima kunci motor Adrian.

"Motor Baru atau motor pinjem mbak??" Juru parkir masih tertawa.

"Pinjem, kebetulan juga masih baru."

Juru parkir menghentikan tawanya. "Kalau mau cari tinggal tekan ini aja mbak, lihat nih." Juru parkir menekan sebuah tombol yang najmi kira hanya sebatas gantungan kunci saja.

"Emang bisa??"

Juru parkir mengacuhkan Najmi, mulai berjalan sambil menekan tombol di kunci motor.

Tak lama kemudian suara sirine terdengar dari salah satu motor yang terparkir di ruang VIP, tempat khusus dengan atap sebagai perlindungan.

"Itu motornya mbak." Juru parkir menunjuk motor dengan motif biru putih itu. Najmi meringis, pantas saja tak bisa dia temukan, ternyata memang diletakkan di tempat yang berbeda.

"Makasih om." Ucap Najmi setelah juru parkir memberikan kuncinya.

Setelah selesai dengan urusan motor Adrian, kini Najmi segera melajukan kendaraannya menyusuri jalanan pusat kota.

Munib sudah sampai rumah tepat saat Najmi sampai di rumah sakit. Membuat Najmi terpaksa harus pulang kembali.

Harusnya dia menerima ajakan habib Kahfi kemarin, setidaknya dia tak harus berjalan sejauh ini. Dia bisa menumpang mobil habib Kahfi untuk sampai di rumah sakit. Fyuuuhh, melelahkan.

Setelah hampir dua jam mengendarai motor. Akhirnya Najmi sampai di halaman rumah Munib, beberapa motor sudah terparkir disana, beberapa sandal juga terjejer di teras rumah, tanda sedang ada banyak tamu yang berkunjung saat ini.

"Assalamualaikum." Najmi mengetuk pintu, lalu segera masuk saat suara Sofiyah mempersilahkan dia masuk.

Ruang tamu tak seramai dugaan najmi. Hanya ada sofiyah, Munib, Lala, dan juga Haryo. Dimana tamu yang lain??

"Baru datang nduk." Tanya Sofiyah.

Najmi meringis. "Iya Bu."

"Duduk geh, temenin munibnya. Ibu mau kebelakang, bantu tetangga lagi masak masak."

"Masak buat apa bu??"

"Buat selametan Munib, nanti dibagikan ke tetangga tetangga, biar Munib gak gampang sakit lagi." Sofiyah tersenyum kemudian berlalu.

Ada Aku Disini (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang