╭──────────╮
𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Pusat kota tengah
2 April 2018"Pegangan Mi." Aku sedikit melantangkan suaraku agar Najmi mendengarnya.
"Modus terus sih kamu tuh." Keluh Najmi walau akhirnya tangannya tetap memegang ujung kaosku.
Aku terkekeh, merasa senang dengan sedikit momen romantis ini.
"Kamu lagi kosong nggak??" Tanyaku kemudian.
"Hah??" Najmi meminta pengulangan.
"Kamu lagi kosong nggak??" Tanyaku lagi.
"Apanya yang kosong?? Otakku apa dompetku??" Tanyanya sambil mendekatkan dirinya, mungkin takut aku tak mendengar.
Aku tertawa kecil, bisa bisanya dia terfikir kan hal itu saat kutanya tentang kekosongan hatinya.
"Hatimu kosong nggak??" Aku menjelaskan pertanyaanku, agar tak ada lagi Miss communication.
"Kosong, tapi pintunya kekunci." Jawaban Najmi membuatku mengernyit, jangan bilang dia tak mendengar pertanyaanku barusan.
"Kuncinya kemana??" Tanyaku pada Najmi, memastikan bahwa yang Najmi tengah bahas adalah kunci pintu rumahnya.
"Dibawa pergi sama orang." Aku menggaruk tengkukku, kenapa jadi ngelantur sih.
"Ini lagi bahas apa sih??" Aku bingung sendiri.
"Lha kamu bahas apa??" Najmi malah balik tanya.
"Hatimu." Ucapku agak keras, agar tak salah paham lagi.
"Iyaa." Jawaban Najmi membuatku kembali bingung, apa yang sedang terjadi?? Dia tidak mendengarnya?? Atau tak mau mendengarnya??
"Eh Najmi!! Kamu gak rindu sama ustadz Anwar??" Tanyaku dengan topik pembicaraan yang lebih jelas.
"Kenapa??" Tanyanya bingung.
"Dia kan pergi, dan kamu adalah kekasihnya. Emangnya gak rindu??" Tanyaku dengan pertanyaan yang sejelas jelasnya.
"Bukan." Jawabannya terkesan singkat, padat, gak jelas.
"Gak usah bohong Mi, aku tau kok." Ini sudah kesekian kalinya aku menanyakan hal ini, dan Najmi selalu berkata demikian. Aku bingung kenapa dia selalu merahasiakan hubungan yang sudah jelas jelas terlihat oleh mata manapun.
"Aku gak pernah bohong, lagipula kenapa kamu berfikir demikian?? Aku ini bukan wanita Sholehah yang cocok jika disandingkan dengan ustadz Anwar yang sempurna dari segi manapun." Suara Najmi terdengar sendu. Aku meliriknya sekilas dari kaca spion, matanya menatap pepohonan di pinggir jalan. Beberapa kali tangannya mengusap matanya. Aku yakin dia tengah merasa sakit.
"Tapi kalian cocok kok." Ucapku pura pura memuji.
Najmi tertawa kecil, "apaan sih kamu Dri. Aku sama dia itu gak ada apa apa. Sebatas orang asing yang tidak sengaja saling mengetahui nama dan kini kembali asing lagi."
Aku tersenyum simpul. "Jadi kamu jomblo dong??" Tanyaku dengan senyuman manis.
"Jomblo sampai halal." Ucap Najmi dengan nada bersemangat.
Aku sedikit sedih saat dia mengatakannya, itu berarti Najmi menolakku bahkan sebelum aku sempat mengatakan perasaanku.
"Gimana kalau aku halalin kamu??" Tanyaku setelah menemukan kata yang pas untuk mengatakan cinta.
"Emangnya aku babi apa."
"Babi??" Tanyaku heran.
"Babi kan haram."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Teen Fiction#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...