╭──────────╮
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓'𝒔 𝑷𝑶𝑽
╰──────────╯Rumah Najmi Desa Baiturrahman
8 Mei 2018Najmi tersenyum, lalu tersenyum lagi. Hal ini sudah terulang beberapa kali. Dia tengah bahagia hari ini.
Semala, sepulang pengajian dia diantarkan habib Kahfi untuk sekedar lewat didepan rumahnya. Najmi tersenyum, dia senang melihat kembali rumah yang telah lama dia tinggalkan. Semua sudah berubah, masjid Bani hasan terlihat lebih bagus dari sebelumnya. Rumahnya pun terdengar ramai, tanda bahwa keluarganya tengah baik baik saja dan bahagia.
Kini dia tersenyum kembali setelah menatap kertas ditangannya. Itu surat dari kakeknya, surat mesin waktu begitulah Najmi menyebutnya. Dia tak tau apa isinya, tapi dia berharap ada sedikit clue untuk misterinya disana.
Perlahan Najmi membuka perekat yang sudah hampir hilang lemnya. Terlihat rapuh padahal nyatanya kertas itu masih terbilang kuat.
Surat terbuka menampilkan beberapa barisan kata....
Tohari, 30 Agustus 2007
Assalamualaikum cucuku Najmi
Iya nduk, ini kakekmu. Kakek menulis surat ini untukmu, hendak kakek sampaikan tapi tak bisa, karena kakek tahu Najmi belum belajar membaca. Jadi Kakek menitipkannya kepada teman kakek, kakek harap suatu hari nanti surat ini bisa sampai dan terbaca olehmu.Maafkan kakek atas pusaka yang kini ada dalam tubuhmu nduk, kakek gak berniat membuat hidupmu menderita karena pusaka itu. Dahulu kakek berharap bisa melihatmu tumbuh besar, tapi Hamadi tiba tiba mengambilmu secara paksa. Bukan paksa nak, bapakmu benar! Kakek hanyalah orang tua dengan keuangan yang pas Pasan dan rumah yang kecil. Kakek sadar tak akan mampu membuatmu bahagia dengan keadaan ini. Lagipula Najmi adalah anaknya Hamadi, haknya Hamadi, dan selamanya akan begitu.
Maaf, kakek lupa mengambil pusaka itu. Kakek teramat sedih sampai melupakan hal sepenting itu, dan ketika kakek mengingatnya kakek segera mendatangimu di rumah Hamadi. Tapi sayangnya Najmi takut melihat kakek, itu pasti karena jimat yang tergantung dilehermu. Tapi tak apa, tak apa jika Najmi lupa dengan kakek tuamu ini.
Tapi Najmi, kakek khawatir dengan keselamatannmu. Untunglah kakak kembarmu turun ke bumi, dia yang kakek beri amanah untuk menjagamu. Bagaimana?? Apakah kalian sempat bertemu?? Semoga kalian berdua selalu dalam lindungan Allah yang maha kuasa.
Najmi, kamu pasti terkejut saat melihat Munib menghampirimu, dia pasti sudah besar saat Najmi kembali ke rumah ini. Atau mungkin Najmi sudah menyukai Munib sekarang?? Hahaha, gak apa nduk, cinta itu wajar. Tapi sayangnya kalian tak berjodoh, tapi kakek harap kalian akan tetap selalu bersama walau kelak sudah mempunyai pasangan masing masing.
Kakek bingung harus menulis apa lagi nduk, tak ada yang tau tentang masa depan setiap manusia. Tapi kakek bisa menebaknya sedikit, berapa umurmu sekarang nduk?? Kamu akan bertemu dengan jodohmu sebelum usiamu yang keenam belas. Dia adalah orang yang sudah kakek temui hari ini, dia baik, pengertian, tegas, penuh cinta dan juga tampan. Semoga Najmi juga mencintainya saat berjumpa nanti. Atau mungkin Najmi sudah berjumpa dan mencintainya sekarang??
Jika Najmi rindu kakek, bukalah ruang gelap itu nduk. Disanalah semua barang barang kenangan kita disimpan, lihatlah dan ingatlah kakek. Kakek menyayangimu.
Tohari, 30 Agustus 2007
Najmi selesai membaca suratnya, beberapa bulir bening merembes dari ujung matanya, tapi bibirnya dengan jelas mengulas senyuman. Sebuah catatan tertulis diujung kertas, tulisan Jawa pegon. Najmi membacanya perlahan, berusaha tidak salah dama mengartikan tulisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Aku Disini (Lengkap)
Jugendliteratur#1 Islam dari 14,5 k cerita (12 September 2023) #1 pusaka dari 442 cerita (15 September 2023) #39 kenangan dari 11,3 K cerita (24 Oktober 2023) #2 agama dari 5,35 k cerita (18 Januari 2024) #9 Islam dari 14,7 k cerita (20 Januari 2024) Najmi's Story...