Bagian Sembilan

26K 1.2K 9
                                    

Caca melirik arloji berwarna cokelat di pergelangan tangan nya yang sudah menunjukkan jam 3 pagi saat gadis itu dan Samudra menjajak kan kaki di salah satu hotel milik keluarga Pradipta yang berada tepat di pesisir pantai. beruntung Caca tidak mengalami jet-lag mengingat jika perjalanan yang di tempuh cukup jauh.

dari bandara Internaional Soekarno-Hatta jam 8 malam lalu menuju ke bandara Internasional Changi untuk transit, itu pun sudah memakan 2 jam perjalanan. baik Caca dan Samudra harus menunggu selama 1 jam lagi untuk menaiki pesawat dengan keberangkatan langsung ke bandara Ibrahim Nasir yang memakan waktu 2 jam, itu pun masih di kawasan Male bukan di kepulauan tujuan mereka.

jika mungkin itu langsung sampai ke tujuan tidak akan menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah keduanya harus menaiki speed boat dari ibukota Male ke Maldives yang lamanya satu setengah jam.

"lo istirahat aja dulu. ini udah pagi, kalo lo sakit gue di omelin kakek lo. 6 jam lagi kita jalan-jalan. kamar gue ada tepat di sebelah kamar lo" ucap Samudra saat keduanya sudah berada di depan kamar hotel nomor 26 dimana kamar Caca berada

"Lo ngerti?" tanya Samudra kemudian. Caca hanya mengangguk. sebelum nya gadis itu mengira jika Samudra akan menyiksanya dengan langsung ke tempat tujuan wisata mereka tanpa beristirahat, tapi dugaan itu salah.

"kalo ada apa-apa kabarin gue atau langsung pihak hotel. lo tinggal bilang calon istri gue gitu aja" ucap Samudra seraya memberikan koper berwana biru muda milik Caca

"gue minta id line lo. buat jaga-jaga" ucap Samudra. Caca bingung kenapa sikap cowok itu seolah terbalik pagi ini, sifatnya lembut dan tidak ketus. mungkin karena kelelahan perjalanan fikirnya

"CaitlynMiller, pake Y terus bagian Miller nya double L" jawab Caca seraya mengambil alih kartu pascode kamar dari tangan Samudra

"selamat istirahat, dan jangan lupa 6 jam lagi" ucap Samudra. Caca hanya mengangguk tanpa menjawab, gadis itu kemudian memasuki kamarnya tanpa peduli tatapan Samudra yang seperti meminta nya untuk tetap berdiri. peduli apa dengan cowok yang sudah membuatnya nyaris menjatuhkan diri dari jendela pesawat karena kelakuannya yang tidak bisa dikatakan waras, memaksanya liburan seperti ini

                             ****

jam di dinding menunjukkan pukul 7 pagi saat Caca terbangun karena hembusan angin yang begitu kencang karena jendela kamar nya langsung berhadapan dengan pantai. gadis itu pun meraih ponsel miliknya yang ia charger di sisi tv.

grup yang hanya di huni oleh 3 orang begitu ramai pagi ini, padahal harusnya di Indonesia sekarang sudah jam 9 pagi. sekolah masih ada kegiatan belajar mengajar, tapi 2 sahabatnya itu tetap bergerumuh layaknya pasar yang dihuni oleh ibu-ibu rempong

SyafrinaD: widihhhh yang ngelibur ke male apa kabar nih?

Syahputri: oleh2 nya ya

SyafrinaD: eh bentar deh gue browsing dulu, yg menarik apanya ya di Male

Syaputri: snorkling fin

SyafrinaD: maksud gue bukan itu, ih elu mah

SyafrinaD: maksudnya oleh2nya 

SyafrinaD: inilah oleh-oleh khas dari Maldives satu botol kecil berisi pasir pantai yang berwarna putih bersih. tahu nggak, itu mitos yang menggoda! beberapa waktu lalu, detikTravel bersama awak media dari jakarta mengunjungi Maldives, tepatnya clubmed kani Maldives.

SyafrinaD: eh bentar deh, gue ngopy dari google bilangnya gitu malah bahasnya berentet kemana2 pusing ya gue

Syahputri: dibuat simpel aja kali fin, botol kecil isi pasir

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang