Bagian Delapan Puluh Satu

12.4K 814 14
                                    

Dengan kecepatan rata-rata, mobil Ferarri milik Samudra dilajukan dengan malas oleh pemiliknya. cowok itu sebenarnya ingin menolak jika ada opsi lain. ponsel yang bergetar di dashboard mengalihkan perhatian Samudra

'Princess Call'

cowok berjambul itu lantas menggeser tombol hijau lalu menempelkan di telinga kanan nya. mendengar suara riang dari seberang sana

"Genta.. Mbak Irma baru bikin black forest enak banget bikin nagih, kamu kesini deh pumpung masih jam 7" kata Caca dengan mulut yang tersumpal black forest berhias keju di atasnya

Samudra bergumam memikirkan jawaban yang tepat "aku masih mau ngerjain tugas sayang. maaf ya"

"oh gitu? iya nggak papa"

"kamu marah?"

"enggak ta"

"maaf ya"

"belom lebaran gan, gausah banyak minta maaf"

"siap bos"

"yaudah selesaiin tugasnya. good luck sayang" 

Tut

Caca langsung mematikan sambungan teleponnya dari seberang sana membuat rasa bersalah Samudra muncul berterbangan di langit-langit kepalanya. cowok itu minggir ke sisi jalan, mengetikkan beberapa huruf disana lalu berputar balik ke arah lain

Samudra: sorry malam ini gue nggak bisa. nyokap lagi di rumah sakit sift malam, bokap juga lagi ke luar kota

Samudra mengarahkan mobilnya ke arah rumah Caca, gadis bermata hazel itu jelas lebih penting ketimbang Elena. jelas sangat lebih penting, Samudra paham mana yang perlu di prioritaskan dan mana yang tidak. yang terpenting adalah Samudra paham teori dan bisa mempraktekkan nya nanti

                               ****

Suara bel rumah berbunyi nyaring di penjuru rumah, Caca langsung bangkit dari duduknya, mendahului Bi Lastri yang hendak membukakan pintu. dengan langkah sedikit gontai dan malas, gadis berbalut piama bermotif bunga-bunga itu membukakan pintu untuk tamunya hari ini

"Genta" ucap Caca seperti tidak percaya jika sosok Samudra yang tadinya sedang berbicara akan mengerjakan tugas kini sudah berada dihadapan nya dengan raut muka bingung

"Ca maaf" ucap Samudra kemudian langsung menghambur ke pelukan Caca tanpa diminta, menopangkan dagunya di bahu gadis itu

"buat apa? ini belum lebaran"

"buat tugas aku, aku bakal jelasin semuanya. maaf udah nggak memprioritaskan sama kamu"

"apaan sih, ayo masuk" ucap Caca kemudian melepaskan pelukan itu dan beralih menutup pintu rapat-rapat. gadis berdarah New York itu lantas menuntun Samudra ke ruang tengah, menyuruhnya memakan black forest buatan Mbak Irma namun di tolak, yang ada malah Samudra menunjukkan wajah gelisahnya

"aku mau makan black forest dulu, nanti baru kamu jelasin. mulut aku bener-bener nggak bisa diem kalo lagi ngunyah kayak gini, ini itu enak banget ta" ucap Caca dengan antusias. yang di ajak berbicara hanya tersenyum paksa, Samudra tidak lagi bisa menutu-nutupi semuanya. Caca perlu tau, ketimbang nantinya malah berlarut-larut

sembari menunggu Caca menghabiskan setiap potongan black forest, Samudra mengecek ponselnya yang sudah menampilkan puluhan chat dari Elena yang lebih tepat pada pengumpatan bukan perkataan

Cewekbarbar: brengsek

CewekBarBar: gue nunggu lo di bangunan sejak magrib dan seenaknya lo batalin

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang