Setelah landing di bandara Adi Sucipto 2 jam yang lalu, kini Caca dan Samudra sudah berdiri di Villa yang berjarak 2,2 kilometer dari pantai Parangtritis yang di sewa oleh cowok itu jauh-jauh hari. pemandangan yang langsung bisa berhadapan dengan pantai dan udara yang sejuk menjadi alasan tersendiri bagi Samudra untuk berada disini.
Samudra lebih dulu menuntun Caca ke kamar yang berada di lantai 2 yang langsung berhadapan dengan kamar milik cowok itu
"mau langsung ke Parangtritis atau mau istirahat dulu di lanjut besok?" tanya Samudra
lantas Caca langsung mengecek arloji di pergelangan tangannya "masih jam 2, nanti jam 4 aja gimana? aku mau beres-beres dulu" jawabnya
"yaudah kamu beres-beres, istirahat sebentar sampai jam 4 sambil nunggu mobil sewaan dateng"
"kamu nyewa mobil?"
"iya lah. kalau nggak nyewa, kita jalannya pakai apa? jalan kaki?"
Caca hanya terkekeh kemudian gadis itu sedikit berjinjit untuk menyamai tingginya dengan Samudra. mengecup pipi kiri cowok itu sekilas lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengunci rapat. meninggalkan Samudra yang masih terkena heart attack dengan desiran darah yang kuat dari ujung kepala hingga ujung kaki tanpa space
di balik pintu Caca hanya tersenyum geli, pertama kalinya gadis bermata hazel tersebut berani berbuat senekat itu hanya karena gemas dengan sifat Samudra
"yah.. bibir gue udah nggak polos lagi" gumam Caca kemudian mengacak rambutnya dengan kasar
****
Tepat jam setengah 5 barulah mobil Kijang Innova yang di sewa oleh Samudra berhenti tepat di parkiran, setelah membayar sejumlah uang kepada tukang parkir yang tersedia, cowok itu langsung menggandeng tangan Caca menuju ke bibir pantai, menikmati kasarnya pasir dengan kaki telanjang dan deburan ombak yang ikut menerpa dengan ganasnya.
"jangan pake kacamata, kayak orang mau pijet aja" ucap Caca kemudian melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung Samudra dan mengalihkan nya ke atas kepala Caca sendiri
"bilang aja mau eksis" cibir Samudra
"iya dong" kekeh Caca
"Happy Anniversarry sayang" ucap Samudra kemudian mencium punggung tangan Caca
"makasih buat semuanya" ucap Caca setelahnya
"mau naik delman?" tanya Samudra ketika matanya menangkap sebuah delman melintas di belakangnya
"Enggak. disini aja"
Tidak ada percakapan lagi setelahnya, yang ada malah Samudra yang berbaring di atas pasir dan Caca yang hanya terduduk di atas pasir yang luas menikmati deburan ombak besar yang datang dari arah tengah lautan. gadis itu tersenyum sekilas, setahun seperti tidak berasa apa-apa, yang menyisakan kenangan, dan juga akan ada kenangan-kenangan memori yang akan terrekam nantinya
"Ca" panggil Samudra. yang di panggil menoleh dengan menatap yang mengisyaratkan tanya 'Apa?'
"coba berbaring lihat atas" jawab Samudra dengan menepuk-nepuk lengan kirinya agar di jadikan tumpuan kepala oleh Caca. gadis itu menurut merebahkan tubuhnya di atas pasir putih dengan hempasan angin yang kuat
"mau ngapain? silau tau nggak" omel Caca dengan tangan yang menutupi area matanya agar sinar matahari tidak sampai masuk ke rentina nya
"coba lihat tangan kirinya"
Caca menunjukkan tangan kirinya tepat di atas wajah Samudra dan diikuti oleh tangan kanan cowok itu yang ikut di udara
"fotoin coba" suruh Samudra
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...