Samudra meraba-raba sekitar area ranjangnya tanpa membuka matanya yang terbebani oleh rasa kantuk, alarm yang tiba-tiba berbunyi padahal ini masih jam 5 pagi. dan seingat Samudra, ia tidak pernah menyetel alarm jam seperti ini, paling pagi adalah setengah 6
saat ponselnya ketemu, dengan mata yang masih menyipit Samudra melihat layar ponselnya dan langsung bangkit saat melihat alarm peringatan di ponselnya. cowok itu menelan saliva nya dengan susah payah
'Perempuan Mode Singa - Caca mode Iblis'
"Caca mode on" gumamnya dengan mata yang mengerjap beberapa kali, hidupnya bisa tamat sewaktu-waktu jika sampai salah bicara. dengan mode off saja bisa galak, jika dalam mode seperti ini pasti akan ratusan kali lebih galak dan bertambah nyolot.
cowok yang masih berbalut piama garis-garis itu lantas membuka chat line nya semalam dengan Caca
Samudra: sayang
hanya selang beberapa waktu setelahnya chat masuk dari akun line milik kekasihnya langsung masuk
Permaisuri: apa?
Samudra: galaknya
Permaisuri: cerewet
Permaisuri: kapan kesini?
Samudra: nanti
Permaisuri: nanti kpn?
Samudra: Otw
"on the wc ca maksudnya" ucap Samudra kemudian beranjak dari duduknya lalu langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum Caca ngamuk hanya karena masalah sepele.
****
Jam masih menunjukkan pukul 06:06 saat Samudra dan Caca berada dalam mobil yang sama, sejak dari rumah gadis itu sudah merintih kesakitan dengan memegangi perutnya. meskipun Samudra sudah mengingatkan untuk lebih baik beristirahat di rumah, tapi tetap saja Caca kolot untuk mengindahkannya
"Ca udah minum jamu?" tanya Samudra saat mobilnya melewati sebuah supermarket yang buka 24 jam
"udah. kenapa sih nanya-nanya?" ketus Caca
"kalau belum aku beliin"
"nggak usah"
"Cepet sembuh ya sayang"
"diem deh. Ucapan gak bikin aku sembuh. aku masih mikir"
"mikir apa?"
"mikir makan pisang kremes. tapi jam segini kantin belum buka"
"Astaghfirullah Ca, kirain apaan"
"itu penting buat isi ulang tenaga aku"
"kamu tidur aja dulu, nanti aku bangunin kalau udah. nyandar bahu aku aja" ucap Samudra dengan menepuk-nepuk bahu kirinya. Caca akhirnya menurut, gadis itu bersandar di bahu milik Samudra, dan akhirnya terlelap
sementara Caca terlelap, Samudra memainkan ponselnya, mengetikkan beberapa digit angka lalu menempelkan di teling kanannya
"dengan keluarga bapak Elang, Ibu Natasya dan mas Samudra, ada yang bisa dibantu?" tanya mbak Ami dari seberang sana membuat Samudra memutar matanya jengah mendengar kata-kata itu
"Mbak Ami ini Samudra" ucap Samudra
"eh den Samudra. ada apa den?"
"buatin pisang kremes sekarang ya, saya tunggu di parkiran sekolah sebelum jam tujuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...