Bagian Tujuh Puluh Delapan

13.1K 729 4
                                    

Samudra meraba-raba ponselnya di sekitar bantal yang bergetar berkali-kali padahal ini masih jam 8 pagi, cowok itu membuka aplikasi line yang lebih tepatnya di chat grup kelas yang ramai seperti jual beli di pasar Kebon Jeruk

XII IPS 3 

Leni: pak Gatot hari ini kosong

Tifany: yesss

Dimas: berita bahagia 

Kelvin: berita membahagiakan dan perlu diadakan syukuran seRT

Rendy: sinting gausah dibawa2

Leni: eh jangan seneng dulu, pak Gatot juga bilang, buat ujian prakteknya itu individu, kelas kita kebagian buat bikin seni rupa di tembok belakang sekolah. medianya Pilox. di kerjakan 3 minggu lagi di awasi sama Pak Gatot, kalau ada yang nggak ngerjain, tanggung sendiri akibatnya, kalian bisa nggak lulus. begitu katanya

Yuni: gagal bahagia kita :(

Dimas: pake pilox gimana caranya

Kelvin: setahu gue, pilox itu buat oret2 setelah kelulusan, apa perlu 3 minggu lagi kita oret2 duluan meskipun kita nggak tau lulus enggaknya

Tifany: yang waras Kev

Samudra menutup ponselnya, tidak lagi mau membaca kelanjutan chat grup yang membuatnya merutuki dirinya sendiri. cowok itu memutar ulang memori ingatannya, sepertinya ada seseorang yang bisa membuat seni dengan media tembok dan pilox, tapi siapa.

*Flashback On*

"kak kenalin nama gue Elena Drea Elpida, dipanggil Elena" Ucap gadis itu dengan senyum sumringah yang jelas ketara tanpa peduli dengan ekspresi Samudra yang sedari tadi ingin berteriak BODO AMAT!

"gue dari Keano Regency nomor 20E"

"gue bukan petugas sensus jadi nggak usah memperkenalkan diri lo sedetail mungkin. silahkan sebutkan motivasi lo masuk Salvator" ucap ketus Samudra

"awalnya aku lihat kakak di instagram, dan akhirnya aku memutuskan sekolah disini" jawab Elena dengan bangganya seolah Samudra akan menanggapi wajah cantiknya.

sementara itu Samudra hampir menjatuhkan rahangnya karena alasan aneh yang di buat oleh gadis bernama Elena itu, padahal gadis-gadis yang sudah berlalu menyebutkan bahwa alasannya adalah ingin belajar dengan baik.

"dan ini lo nyontek dari mana?" tanya Samudra dengan menunjukkan buku yang sudah diisi biodatanya dengan sangat lengkap tanpa kesalahan

"berhubung gue fans dan mungkin next time bisa jadi pacarnya kakak,bukan pede sih, tapi setiap gue ngomong gini ke orang pasti apa yang aku inginkan bakal tercapai, jadi apapun hubungannya dengan idola gue, gue bakal tau sedetail mungkin" ucap Elena dengan percaya diri seolah Samudra beberapa jam lagi akan memberikan pernyataan cinta dan itu di dengar orang banyak, mungkin gadis itu belum tau sebagaimana Samudra mencintai Caca

"gue udah punya pacar dan dia juga ca__"

"dan pernyataan itu hanya wacana dan kakak akan segera memutuskan cewek itu. terimakasih tanda tangannya kak__ eh gue boleh manggil kak Genta nggak? biar beda dari yang lain?" potong Elena dengan cepat

Samudra tersenyum miring dengan kelakuan gadis kurang waras yang menyatakan rasa sukanya dengan terang-terangan "Nggak, nama Genta hanya buat pacar gue, bukan buat lo. dan lo segera pergi karena yang lain udah antri" usir Samudra dengan ketus

"oh iya kak, gue punya hobi coret-coret tembok pake pilox, ya seni rupa gitu. dan jangan lupa aku bisa coret-coret hati kakak jadi penuh warna" Ucap Elena yang semakin bangga namun membuat Samudra juga ingin melempar gadis itu untuk menjauh darinya, sekarang.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang