Bagian Tujuh Puluh Sembilan

12.8K 756 14
                                    

Dengan tangan kanan yang menenteng koper berwarna soft blue dan tangan kiri yang memegang cup grande berisi caramel machiato starbucuks yang di belinya tidak jauh dari lokasi bandara Adisucipto, berjalan santai di tengah lautan manusia yang sedang menunggu datangnya pesawat.

Samudra mendahului Caca untuk melakukan check-in, kemudian cowok itu mengintruksi Caca untuk segara beranjak menuju ke gate sembari menunggu penerbangan yang akan take-off 2 jam lagi bersama dengan penumpang lain yang hendak pergi ke Jakarta

sesekali gadis berbalut jaket tebal berwarna abu-abu itu meniup-niup kopi kesukaannya yang masih panas kemudian menyesapnya perlahan

"siniin" Samudra meraih tangan Caca, meniup-niup caramel machiato dengan perlahan, menghilangkan panas yang mungkin tersisa "kalau masih panas jangan diminum. sayangi lidah seperti kamu menyayangi aku" sambung cowok itu

"manusia ternajis sepanjang sejarah"

"minum punya aku dulu, udah aku tiupin dari tadi" suruh Samudra dengan menyodorkan cup berukuran grande rasa cappucino

"nggak usah, aku nggak suka cappucino"

"yaudah tunggu bentar, aku tiupin" ucap Samudra

sementara itu Caca merogoh ponsel yang berada di saku celana nya, mengecek beberapa notifikasi aplikasi line yang muncul

#PutriGalau (3)

Putri: gue di putusin sama dimas

Syafrina: lah? kenapa?

Putri: dia bilang udah nggak cocok sama gue lagi

Syafrina: gue pengen banget kesitu,tapi gue masih di Bandung put

Putri: udah nggak papa, gue cuma butuh tempat curhat kok. Kalau gue curhat sama mama papa, pasti mereka seneng

Caitlyn: serius put?

Putri: iya ca, gue harus gimana :''

Caitlyn: gue masih di bandara, seenggaknya 4 jam lagi gue ke rumah lo.

setelah membalas itu Caca tidak lagi melihat balasan dari Putri ataupun Fina yang saling bersahut-sahutan di grup, yang gadis itu fikirkan hanya sosok Elena yang kemungkinan besar adalah pemicu hancurnya hubungan Putri dan Dimas. 

setelah Samudra, Elena berganti ke Dimas. lalu setelah Dimas, siapa lagi korbannya?? dan apa tujuan Elena sebenarnya

"udah anget ini" ucap Samudra. Caca terperanjat dan nyaris menjatuhkan ponselnya

"makasih" gadis bermata hazel itu meraih cup yang berada di genggaman Samudra, meminum nya sedikit demi sedikit

sementara menunggu Caca minum dan konsentrasi dengan fikirannya sendiri, Samudra memilih mengutak-atik ponselnya, cowok itu mengingat bahwa ia teramat sangat membutuhkan Elena dalam hal membantunya membuat karya seni dari pilox yang di padukan di dinding

lantas Samudra mencari chat Elena yang sudah berada di bawah, mengetikkan beberapa huruf disana hingga pesan balasannya muncul

Samudra: gue butuh bantuan lo kali ini

Elena: bantuan apa kak?

Samudra: seni tembok pake pilox

Elena: gampang pake banget

Samudra: bantuin gue. gue bayar

Elena: gimana ya? gue males sih 

Samudra: demi syarat kelulusan gue

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang