Bagian Tujuh Puluh Dua

13.8K 765 9
                                    

Suasana kantin yang cenderung rame memang selalu mendominasi setiap jam 10 pagi dimana jam istirahat pertama berlangsung, namun siang ini nampak jelas berbeda dari pandangan umum, jika biasanya ada meja 2 yang dijadikan satu, hari ini antara Samudra dan Caca nampak memilih sendiri-sendiri.

dan mereka berkesimpulan bahwa keduanya sedang di rundung masalah, meskipun tidak sama sekali dan malah akur-akur saja

"2 hari lagi kalian nggak lagi sibuk kan?" tanya Caca kemudian menyeruput jus alpukat nya 

"nggak. kenapa?" jawab Putri dan Fina dengan kompak seperti paduan suara di hari senin

"hadir ya di Queen hotel jam 7. gue sama Samudra mau tunangan" ucap Caca membuat kedua sahabatnya langsung tersedak dengan makanan nya masing-masing, kabar yang tiba-tiba hadir di tengah mereka, dan ini begitu nampak aneh di pandangan Fina dan juga di pandangan Putri

"lo seriusan?" tanya Putri tak percaya

"menurut lo aja deh put, undangannya ntar gue antar ke rumah kalian. inget ya ini diem-dieman, jangan ember karena ini private party bukan pesta besar yang di hadiri kolega-kolega keluarga Samudra atau kolega-kolega kakek" jawab Caca dengan suara kalem, agar tidak banyak orang yang tau jika most wanted mereka akan beralih menjadi milik orang lain secara semi-permanen

"iya kita dateng. kenapa lo ndadak banget coba tunangannya?" tanya Fina dengan heran

"Samudra yang ngajakin, udah biarin aja. dengan begitu hubungan gue sama dia nggak akan mudah buat terpisah" jawab Caca

"eh iya, lo berdua udah denger kabar belum?" tanya Putri dengan tiba-tiba

"kabar apa put?" tanya Caca kemudian menyisihkan piring kotornya ke sisi kirinya

"Elena baru berantem sama kakak kelas SMP nya, tonjok-tonjokan nih nggak cuma adu mulut atau jambak-jambakan rambut. informasi dari Akbar semalem, dia kan admin akun gosip sekolah jadi otomatis tau. dan parahnya lagi itu kakak kelas sampe cidera bagian pipi nya gara-gara kena cakaran Elena, pekaranya antara simpel dan rumit sih, cuma pekara kakak kelasnya yang namanya Sonya nyebarin gosip kalau ibu nya Elena tambah parah, tapi itu bukan gosip, emang kenyataan dan Elena nggak terima gitu terus ngajak ketemu, dihajar deh, dan di pisah sama anak sini dan gue nggak tau siapa, sumpah gue syok dengernya, tapi menurut firasat gue, Sonya yang dimaksud adalah anak Geladi" jawab Putri dengan menceritakan secara rinci seperti apa yang di ceritakan Akbar semalam, cerita yang menghabiskan waktu selama 20 menit dan di ringkas menjadi semenit oleh Putri

Caca diam tidak menanggapi, ia merasa bahwa masalah yang dihadapi Elena justru semakin rumit, sekaligus semakin menambah beban hidup anak kelas X tersebut.

"lo mikir tentang Sonya Ca?" tanya Fina dengan menyenggol siku Caca membuat gadis itu terpernjat

"iya" bohong Caca. jika ia mengatakan bahwa sedang memikirkan Elena, yang ada Fina dan Putri malah mengomel habis-habisan karena Caca yang dianggap berperilaku yang terlalu baik

"gue duluan" pamit Caca kemudian beranjak pergi. gadis bermata hazel menyusuri koridor kelas X di lantai dasar, menjadi pusat perhatian umum namun di acuhkan begitu saja, Caca memasuki ruang kelas IPS 5 dimana kelas Elena berada. 

"nyari siapa kak?" tanya Davin yang tiba-tiba muncul dari balik pintu

"Elena"

"Elena nya lagi keluar, ke kantin kali"

"nggak ada"

"mau dibantu nyari?"

Caca menggeleng "nggak usah Dav, gue duluan ya" pamitnya kemudian melenggang pergi

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang