Pernahkah kalian merasa dalam posisi begitu membenci seseorang namun perasaan cinta juga turut hadir di dalamnya? disaat rasa tidak suka itu menyeruak masuk, tapi di sisi lain rasa cinta itu justru menyerang dinding benci itu sendiri.tapi tidak ada yang bisa kalian lakukan, kalian hanya memerlukan sebuah jawab atas tanya itu sendiri.
Samudra mengamati gadis yang sedang berjalan ke arahnya dengan membawa nampan berisi 2 mangkuk bakso dan 2 gelas jus jambu. gadis itu berjalan dengan rambut yang mengikuti gerak kaki nya.
"Genta ih ngelamun aja" ucap Caca gemas saat kedatangannya justru Samudra malah melamun seperti orang yang terbebani dengan begitu banyak masalah
"lo mikirin apa?" tanya Caca lagi tapi tak dibalas oleh cowok itu. Samudra tetap diam tak bergeming sama sekali. lantas Caca menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Samudra yang berhasil membuat cowok itu gelagapan sendiri, Caca terkekeh melihatnya
"udah lama ca?" tanya Samudra dengan melihat sekelilingnya. keadaan warung bakso prasmanan dekat Salvator begitu ramai mengingat ini adalah jam pulang sekolah.
"sejak naruto bisa transformasi jadi power rangers" jawab Caca asal kemudian terkekeh. yang di ajak bicara hanya melengos seolah tak mau peduli dengan bahasan itu. Samudra justru lebih memilih memakan baksonya ketimbang harus banyak bicara yang justru membuat hatinya seolah terjepit di antara 2 perasaan aneh itu
Caca menatap cowok dihadapannya dengan aneh, tidak biasanya Samudra bersikap seperti ini. makan terburu-buru dan menunjukkan ketidak minatan nya untuk berbicara dengan Caca. gadis itu berfikir ulang, tidak ada yang salah dari dirinya. saat memasuki warung bakso ini pun mereka masih sama-sama bergurau tidak jelas seolah tidak terjadi masalah, namun sikap Samudra berubah 180 derajat dari yang tadi
"ta lo ada masalah?" tanya Caca kemudian menyeruput es teh nya. menunggu jawaban tapi tak ada yang di dapati dari mulut Samudra selain gerakan mengunyah
"ta lo nggak bisu kan? jawab pertanyaan gue" sentak Caca kesal. gadis itu tidak lagi bisa menutupi rasa kesal dan malasnya dengan mudah
"apa sih? bisa diem nggak" ucap Samudra ketus tanpa menatap ke arah pembicaranya. Caca langsung meletakkan garpu dan sendok yang berada di tangannya tanpa peduli dengan bakso yang masih tersisa banyak. mood makan nya sudah hancur diiringi dengan rasa kenyang yang tiba-tiba muncul
Baru kali ini lah dan ini yang pertama kalinya Samudra menyentak dan berbicara ketus padanya. Caca merasa ada yang jelas berbeda dengan cowok di hadapannya
"gue pulang" ucap Caca seraya menggendong ranselnya kemudian berlalu pergi meninggalkan Samudra yang masih jelas terdiam tanpa pergerakan apapun.
semakin di buat kesal, gadis itu pun langsung mencegat taksi yang kebetulan lewat. sudah cukup Samudra memperlakukannya seperti itu, Caca tidak lagi betah berlama-lama dan justru mendapat penyerangan saat cowok itu sedang tidak memiliki mood yang baik untuk berbicara, jika ada yang salah dari Caca setidaknya Samudra bisa membicarakan dimana letak salahnya hingga gadis itu bisa memperbaiki dirinya bukan malah di diamkan seperti ini
****
Sejak di dalam taksi air mata Caca memang tidak lagi bisa ditahan, bahkan sampai di rumah seperti ini. gadis itu memasuki rumah dengan membanting pintu tanpa menghiraukan pertanyaan dari banyaknya pegawai rumahnya yang bertanya macam-macam. gadis itu ingin menenangkan diri tanpa terbebani lagi oleh banyaknya pertanyaan yang justru memberatkan kepalanya untuk menjawab
Caca langsung mengunci pintu kamarnya dua kali kemudian melempar ranselnya ke arah sofa dan membenamkan wajahnya di guling, gadis itu ingin menangis sepuasnya. kata-kata itu terngiang berjuta kali setiap Caca mengingat wajah Samudra yang begitu mengesalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Genç KurguSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...